PART 41

2.6K 216 21
                                    

Jisoo mengucek ngucek matanya, dia benar benar ketiduran. Ia mengerjap kan matanya berkali kali, saat dia menoleh ke kanan ia terkejut melihat siapa yang berdiri sambil bersedikap dada.

"Eh-hai appa taeyang.."

Taeyang menyipitkan matanya, "K-kenapa menatap ku seperti itu?" Jisoo yang menggaruk tungkuk lehernya yang tak gatal. "Ada hubungan apa kalian berdua, hm?" Taeyang yang masih menyipitkan matanya, "e-anu.. Itu..." Jisoo yang sedang mencari jawaban yang tepat.

"Unnie pacaran sama dia appa.."

Jennie dengan santai menjawab seperti itu membuat jisoo melotot, "benarkah?" Seo joon yang mendekati taeyang dan jisoo. "I-iya..." Jisoo yang menyengir mengelus punggung rosé yang masih tidur, "chae bangun.." Bisik jisoo di telinga rosé.

Rosé hanya merengek dan menyembunyikan wajahnya di leher jisoo sambil mengeratkan pelukannya, "ah sudah biarkan saja dia jisoo.." Ucap seo joon tersenyum. "Iya uncle..." Jisoo mengangguk, "panggil daddy saja..." Seo joon yang merangkul taeyang.

"I-iya dad.."

"Oh iya jisoo... Semuanya udah appa urus..." Ucap taeyang yang di angguki jisoo, "makasih appa.." Jisoo yang tersenyum. "Nee.. Seperti sama siapa aja kamu ini..." Jisoo terkekeh mendengar perkataan taeyang, rosé mengucek ngucek matanya.

"Sudah bangun?"

Mendengar suara seo joon rosé langsung membuka matanya, mendapati seo joon yang menatap sambil tersenyum. "A-ah... Dad kapan datang nya?" Rosé pindah duduk jadi di pinggir kasur, dia juga melihat taeyang yang tersenyum.

"Tidak usah gugup... Daddy udah liat dari tadi.." Mendengar itu rosé semakin salah tingkah, "eh.. Ya..." Rosé menggaruk tungkuk lehernya yang tak gatal lalu turun dari kasur dan mendapati jennie yang menahan tawa melihat mukanya.

"Nih baju ganti lo.. Gue bawa..." Jennie memberi paper bag pada rosé, "daddy gue sama appa lo kapan dateng nya njir?" Bisik rosé yang melihat jisoo dan kedua pria tadi sedang berbincang. "Setengah jam lalu..." Jennie yang bersandar, "eomma gue sama mommy lo pergi ke butik ada yang mau di urus" lanjut Jennie yang di angguki rosé.

"Udah sadar lo? Nyawanya ga melayang lagi kan?" Jennie yang menyenggol lengan rosé, "gak lah... Lo kata gue hantu apa?" Jennie tertawa mendengar perkataan rosé. "Eh chae.. Kata gue lo cakep banget sumpah.." Jennie bergelayut manja di lengan rosé, "lo belum siap tugas tadi ya jen?" Rosé yang memutar bola mata malas menebak apa yang Jennie mau.

"Tau aja elo.. " Jennie yang menyengir, "nyontek dong chae... Lo kan cantik, baik, pinter, multimedia... Semua deh ama lo.." Rosé kembali memutar bola mata malas mendengar perkataan Jennie.

"Multitalenta anjir.."

"Nah itu maksud gue... Bole ya chaeng tersayang termanjahh..."

"Iyee iye ambil aja nanti diatas gue.. " rosé yang berdiri dari duduknya, "aaaa makasiii lope deh sama lo.." Ucap Jennie saat rosé berjalan menuju kamar mandi.

¶¶¶

"Nih makasi ya Roséanne parkkkk..." Jennie memasukkan kembali buku rosé kedalam tas, "hmm.. Sama sama..." Rosé yang bersandar. "Kalian dua ngapain?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya, taeyang dan seo joon sudah pulang daritadi.

"Ngerjain tugas... " Jennie yang menjawab sedangkan rosé sibuk dengan snack yang dia makan dan drama yang dia tonton dari handphone, Jennie ikut memakan snack dan menonton drama nya juga. Jisoo yang melihat itu hanya menggeleng, ia meraih handphone nya yang berada di nakas.

"Ngomong ngomong guru bk udah di pecat?"

Pertanyaan jisoo membuat kedua gadis cantik itu menatapnya, "udah... Elo ya unnie yang nyuruh mecat?" Jennie berbalik tanya pada jisoo. "Iya.. Gue yang nyuruh mecat.." Jisoo memposisikan duduknya menjadi bersila menatap mereka, "kok bisa?" Jennie bertanya lagi.

"Jen... Saham nya kan sebagian punya dia.." Rosé yang menjawab, "lah... Jadi dia yang punya sebagian saham sekolah?" Jennie menyatukan kedua alisnya. Kedua orang itu hanya mengangguk, "lagian tuh guru ga ada adil adil nya.. Hanya membela yang ber uang.." Jisoo menggidik bahu tak acuh.

"Terus guru baru nya siapa? Kamu dah kamu cari?" Rosé menaikkan sebelah alisnya, "udah... Bibi lee.." Jisoo yang menaikkan kedua alisnya. "Lah bukannya Bibi lee jadi guru juga di sekolah lain?" Jennie menaikkan sebelah alisnya, "udah resign dia jen... Mangkanya unnie tawarin jadi guru bk di sekolah... Dan Bibi lee mau mau aja.." Jisoo menjelaskan sedangkan kedua gadis tadi mengangguk paham.

"Unnie lo tetep ikut tanding?" Jennie yang bersandar, sebelum jisoo menjawab rosé duluan yang berkata. "Ga, ga ada tanding tanding..." Rosé yang bersedikap dada, "nah.. Lo tau sendiri kan jen jawabannya..." Jisoo yang tersenyum miring sambil memutar bola mata malas.

"Lagian yang benar aja...tanding empat hari lagi... Sedangkan kamu aja masih di rumah sakit... Nyari penyakit kamu?"

Jisoo meringis mendengar omelan rosé sedangkan Jennie menepuk jidat nya, "iya iya.. Aku ga ikut tanding... Nanti aku bilang sama coach nya.." Jisoo yang berbohong. Tak lama coach nya mengirim pesan, baru aja dibicarakan pikir jisoo.

_________________________________________

Coach🏀

Jisoo

Iya coach

Kamu tetap ikut tanding?

Tetap coach.. Tenang saja

Tapi saya dengar kamu
Habis kecelakaan

Tak apa coach... Jisoo bisa

Benar? Jangan memaksakan
Dirimu jisoo

Tenang saja coach.. Jisoo
Bisa

Baiklah saya percaya

Iya coach

Cepat sembuh kamu
Jisoo

Iya coach makasih

_________________________________________




















Di up karena jejen up ig 🗿
Btw vote guys

You & I (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang