ninth

2.8K 283 5
                                    

"Gaa~~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gaa~~"

"Paan?"

"Ada kang cilok didepann~~ Gaga kan baik hati ganteng ga sombong~"

"Gaaada cilok cilok yaa ntar kena marah bunda"

"Uhh^|"

....

Suasana UKS yang tadinya biasa biasa aja tiba tiba mendingin. Arga gugup setengah mati ketika Raka menatapnya penuh selidik.

Lintang dan Bayu hanya diam menonton.

"Ada hubungan apa kamu sama Bayu?"

Lagi,

Pertanyaan yang keluar dari mulut si Abang .

Gleg

Ni anak bisa nyereminnjuga kalo gini batinnya.

"Ehmm b bbayuu itu.. Bayu.. ah .. apa.. dia..."

Bayu memutar bola malas.

"Kita temen kecil dulu rak" Bayu memotong ucapan Arga.

Arga melotot, hey ni anak gamblang banget si.

Raka menaikan sebelah alisnya. Menatap Arga dan Bayu bergantian.

"Teman kecil ya? sejak kapan ? Dan kenapa aku ga tau soal kamu bay?"

Tanyanya menuntut. Ga terima banget adik manisnya bisa Deket sama orang lain dari pada dirinya

Mendengar penuntutan Raka, Bayu tersenyum remeh.

Dia mendekati brangkar. Mengelus rambut Arga yang mana membuat sang empu menegang.

Bayu kembali menatap Raka.

"Bukannya sudah dari dulu Arga sendiri. Dia kesepian dan hanya aku yang ada untuknya saat itu" ucapnya remeh.

Raka yang mendengar itu terdiam. Memang benar sejak dulu orang tua juga kakaknya selalu memprioritaskan dirinya, hingga Arga seolah tak dianggap adanya pikirnya .

Bayu yang melihat keterdiaman Raka.
Ingin kembali berkata, namun genggaman juga gelengan lemah dari Arga menghentikan niatnya.

Arga menatap Raka.

"Bang, Bayu ini temen waktu dulu aku kecil. Bahkan masih kecil banget kalau ga salah. Dulu aku ketemu Bayu waktu kisaran umur 4/5 tahunan" jelasnya pelan, ia takut salah bicara nantinya .

Raka menatap Arga kembali

"Terus kenapa kalian baru ketemu lagi sekarang? Apa dulu Bayu juga pergi ninggalin kamu kaya kamu nganggep aku, bunda ayah sama kakak dulu" tanyanya

Arga menunduk mendengarnya. Dia juga bingung.

Bukanya di kehidupan dulunya dia dan Bayu selalu sama sama sejak kecil. Tapi kenapa di kenyataan sekarang ini dia seolah baru di pertemukan sejak lama berpisah.
Aneh sekali?

Bayu menatap Arga yang hanya diam.
Lalu menatap Raka lagi

"Dulu aku ikut pindah mama ke Bandung. Trus kesini lagi waktu umurku 9tahun dan yaa aku akui aku sedikit lupa sama Arga"
Jelas Bayu

Arga yang mendengarnya kaget
Lah ni anak bukanya yatim piatu gasi dulu Batinnya sembari menatap Bayu.

....

Jam pelajaran selesai. Jika biasanya Raka akan banyak sekali bicara hal hal yang tidak penting maka kali ini dia nampak berbeda. Aura suram begitu terasa dalam dirinya.

Arga sendiri tak berani memulai percakapan. Ntahlah ia merasa, Raka yang ini tampak berbeda.

Hingga sampailah waktu pulang.
Dengan di jemput sopir, dalam mobilpun Raka tetap diam.

Sampai dirumah Raka langsung masuk tanpa menunggu Arga sama sekali. Taka yang kebetulan juga baru pulang dari sekolahnya juga mengenyit heran pada sikap adiknya yang satu itu. Hendak menghampiri namu matanya mengangkat Arga yang hampir tersangkur saat berjalan memasuki rumah.

"Eh eh " bantunya

Arga hanya diam, jujur kepalanya terasa sangat pening dang berat. Ia menatap Raka sejenak kemudian ,
Gelap.

Arga pingsan.

....

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dan Arga belum kunjung juga membuka matanya. Taka jadi khawatir, mana orang tuanya juga belum pulang, hey dia juga masih terlalu kecil jika harus membawa adiknya ke rumah sakit seorang diri.

Dia menautkan alisnya, tumben Raka sama sekali tidak menempel pada Arga seharian ini, tidak tidak lebih tepatnya sejak pulang sekolah.

Apa mungkin mereka berdua bertengkar lagi?

Eunghh

Suara lenguhan pelan menarik atensinya.

Arga perlahan membuka matanya. Pusing masih mendera. Pandangannya buram, ntah kenapa rasanya ingin menangis saja.

Taka yang melihat mata adiknya seperti tampak menahan tangis pun, mengusap kepalanya pelan.

"Sttss kenapa hey? Sakit banget ya kepalanya?" Tanyanya lembut wah ni kakak bisa serius juga gaes

Bukannya menjawab Arga malah menangis kencang, ntah kenapa dia merasa ada yang kurang saat tak ada Raka saat ini.

Dia kan rindu
Padahal belum 12 jam juga 🙂

Taka dibuat kalang kabut sendiri.

Sedang disisi lain.

Raka juga ntah mengapa perasaannya tidak tenang. Dalam kepalanya hanya ada nama Arga . Dia ingin menemuinya tapikan

Gengsi.

Diakan Langi ngambek.

Salah sendiri deket sama yang lain.

Dia yang tadinya cuma ngambek tak terasa dirinya tertidur, nyenyak sekali tanpa tau Arga yang tengah menangis keras mengunggu kedatangannya.

....

Hayolohh bang Raka ngapa nih ngambek ngambek pisan?

Kan kacian my baby Gaga kita huhu💃💃

Comeback (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang