17

2.1K 211 8
                                    

....

Sedang dalam sebuah ruangan lain di rumah keluarga Tamana, seorang anak laki laki dengan cekatannya mengotak Atik sebuah laptop.

Raka

Anak laki laki itu Raka, jangan kalian kira Raka yang mempunyai sifat lemah lembut ini tak bisa berguna ya !

Justru sifatnya yang tampak lemah itu merupakan topeng untuk menutupi sifat aslinya .

Sifat sadis juga tempramental.

Sifat yang ga pernah sekalipun dilihatin ke siapapun , itu sebabnya yang bikin ayah bunda sama kak Taka terkejut bagaimana buasnya Raka jika menyangkut keselamatan adiknya.

Jadi jemari lentiknya berhenti mengetikkan sesuatu di laptop yang ntah darimana dia dapat, bahkan ayah dan bunda belum pernah ada beli itu laptop.

Oh yaa, dan lagi hal yang bikin mereka semua terkejut ialah saat ini mereka berada di salah satu ruang yang berasa tepat di bawah ranjang.

Yaa kalian tak salah baca. Memang, dibawah ranjangnya tepatnya ada ruangan rahasia disana.

Dah skip yaa lnjt

"Dapat"

Dapat mereka lihat ekspresi Raka yang tadinya tersenyum seolah mendapatkan sebuah medali berubah menjadi keruh kala melihat sesuatu.

Mata Raka menajam.

Soal

Tanpa aba aba Raka segera berlari keluar dengan membawa laptopnya ikut bersamanya yang diikuti ayah bunda dan kakak dari belakang.
Sampai saat ini belum ada yang berani memulai percakapan , mereka hanya menelan mentah mentah pertanyaan yang ada dibenak mereka. Karena yang terpenting sekarang adalah menemukan Arga.

.....

Dirinya terus memeluk lututnya sembari menangis. kepalanya sakit, perutnya mual juga dadanya sesak.

Arga takut

Pukk

Seseorang menepuk kepalanya, Arga sama sekali tak bergerak hanya suara tangis yang serak yang terdengar.

Merasa tak ada perlawanan, seseorang itu mengangkat tubuh mungil itu kedalam gendongannya.

Arga memberontak

Membuat seseorang yang tak lain tak bukan adalah pak farega Bumantara ini menjadi geram. Dia eratkan pelukannya hingga sang empu menjadi semakin sesak dibuatnya.

Arga tidak tahu apa alasan orang ini selalu menargetkan dirinya , bahkan sejak dulu

Arga diturunkan di sebuah ruangan luas yang kosong hanya ada sebuah rantai di bawah lantai.

Rasanya tubuh Arga sangat lelah hingga dia tak mampu untuk sekedar melawan saat orang itu merantai kaki juga tangannya. Tak lupa juga orang itu melakban mulutnya .
Pandangannya tampak terluka.

Emmmmm emmmm

Dia berusaha berteriak dan bergerak tak nyaman.

Farega yang tampak mulai kesal menarik surai rambut Arga kuat sehingga membuatnya meringis sakit.

Tak lupa juga dibenturkan beberapa kali kepala itu di tembok bertujuan supaya Arga berhenti berontak.

Kepalanya terasa mau pecah

Sakit

Ia tak tahan

Lama kelamaan dia kehilangan kesadarannya kembali dengan darah yang keluar dari kepala belakangnya yang membuat kerah baju yang Arga gunakan tampak basah dengan darah .

"Maaf" perkataan itu muncul dari bibir tebal farega.

Farega mencium kening Arga lalu keluar dari ruangan itu meninggalkan Arga sendirian dalam kondisi yang tak lagi sadar.

.....

Brum brumm

Suara mobil mengarah ke arah hutan.  Ayah mengendarainya dengan hati hati karena waktu sudah malam dan suasana sangat amat gelap.

Taka menggigiti kukunya cemas, sedang bunda diam seraya mulutnya tak pernah berhenti mengucapkan doa doa untuk keselamatan mereka terlebih Arga.

Raka sendiri fokus menatap laptopnya memandu arah jalan.

"450km dari sini lalu belok kearah barat, disitu ada sebuah rumah kecil dan Arga pasti ada didalam sana"
Ucapnya

Ayah mengangguk mengerti, sedikit terpukau dengan kemampuan putranya.

Sang bunda dengan segera menghubungi kepolisian dan mengirim lokasi saat ini supaya jika situasi makin tak terkendali nantinya mereka tetap akan aman karena ada pihak berwajib disana.

.....

Mobil berhenti tepat beberapa meter dari lokasi tujuannya supaya tak ketahuan oleh musuh.

Mereka keluar dengan sepelan mungkin berjalan menuju arah tujuan.

Dapat dilihat di sana rumah kecil itu ada beberapa orang berpakaian serba hitam dengan senjata di tangan mereka.

Arga hendak berjalan tiba tiba berhenti. Tangannya menyentuh kepala lalu dadanya.

Ayah bunda khawatir menanyainya

"Abang kenapa nak?" Tanyanya

"B-bunn... Arga... Pa-pasti terjadi sesuatu.." ucapannya dengan tatapan kosong

Bunda mendekap putranya dia mengerti ikatan saudara apalagi kembar itu sangat kuat. Apa yang Arga rasakan pasti juga dirasakan oleh Raka. Saat ini dirinya hanya bisa berharap semoga Arga dalam ko disi baik sekarang.

.....

"EMMMMM "

Duakk duakk

"Diam!"

Matanya menatap satu oran itu

"Menurut lah jika tak ingin lebih terluka dari ini bocah"

"Emmmm"

Sial

Diambilnya pisau dari sakunya lalu,

Jleb

Mata Arga melotot kala merasa sakit pada perut kanan bawahnya, darah mulai mengucur.

Orang itu tampak puas sekali

Namun, sedetik kemudian raut mukanya tampak khawatir.

.....

Ay Aya ayy gimana?

PUAS?

Comeback (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang