16

2.2K 221 3
                                    

....

Seorang pria memasuki sebuah kamar yang isinya identik dengan warna biru, banyak boneka juga mainan anak disana. Matanya melirik pada figura yang ada didinding kamar tersebut, sejenak dia menyeringai .

Kakinya melangkah mendekati ranjang tidur yang diatasnya terdapat bocah kecil yang nampak lelap atau memang belum sadarkan diri dengan alat bantu pernapasan juga infus ditangannya. Matanya tak sengaja melirik leher bocah itu yang terdapat kainkasa , senyumnya kembali terlihat.

Netranya beralih menatap telapak tangannya yang terbalut perban juga sedikit bercak merah.

Flashback

Tangannya mengelus lembut pipi anak itu.

"Ketemu" lirihnya
Dia mengecup dahi sempit itu lama.

"Aku merindukanmu" ucapnya

Namun dirinya merasa ada yang janggal pada bocah ini. Diletakkan telunjuknya dibawah lu ang hidung anak itu, matanya sedikit terbelalak kala merasakan hembusan nafas yang sangat pelan juga lemah anak itu , matanya melirik dimana pada dada anak itu yang bergerak naik turun sangat lambat.

Ia menyeringai,
Ahh pas sekali.

Akan lebih mudah membawanya dalam keadaan seperti ini batinnya

Dia melirik di atas lemari yang ada di sedut ruangan itu .

Sebuah botol kaca

Dia ambil lalu melemparnya ke lantai dengan keras hingga pecah. Setelahnya dia ambil pecahan kaca itu, digenggamnya tanpa peduli darah menetes dari tangannya.

Dengan pelan dibawa pecahan itu ke arah leher bocah kecil itu. Di gores sedikit leher putih itu hingga sedikit mengeluarkan darah.

Seringainya makin lebar menatap darah merah menghias leher indah milik anak ini.

Dengan pelan dia mengangkat tubuh mungil itu dalam gendongan koalanya. Dia hirup dalam bau darah bocah manis itu.

Baunya menenangkan.

Ahh jika saja dia tak memiliki rasa kasih pada bocah ini mungkin sudah ia habis lalu tubuhnya dijadikan pajangan dan menjadikan darah itu pengharum ruangannya.

Dia menggeleng dengan pikirannya.

Setelahnya dia bawa tubuh mungil pergi  menjauhi rumah itu .

Tak lama kemudian,,,

,,"ARGAAA"

Teriakan dari dalam rumah membuatnya menyeringai tanpa rasa takut sama sekali dia langsung menancap gas pergi dari sana dengan membawa Arga bersamanya.

Sesampainya ditempat persembunyiannya dirinya segera memanggil dokter untuk memeriksa kondisi tawanan kesayangannya.

Flashback off

.....

Sedang disisi lain

"ARGAAA"

Teriak si kakak histeris kala tak mendapati presensi adik bungsunya di ruangan itu melainkan ceceran darah dilantai juga adanya pecahan botol kaca.

Matanya bergetar, takut . Taka takut .

Adiknya, kemana?

Sedangkan kedua orangtuanya bersama Raka yang masih diluar ruang segera berlari masuk mendengar teriakan Taka . Tak jauh beda responnya, mereka histeris.

Comeback (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang