Tenth

2.7K 248 19
                                    

Manis banget ga si my sunshine;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manis banget ga si my sunshine;)

....

Arga tampak gelisah dalam tidurnya. Bulir keringat nampak diatas dahinya yang berkerut dalam.

"Apa yang kamu alami sekarang adalah fakta yang sebenarnya"

"Bukan seperti mimpimu diawal"

"Ini kehidupanmu! Jadi lakukan apapun semaumu! Jangan berpaut pada satu gagang saja! Luluhkan semua!"

" Apa yang ada dalam pikiranmu belum tentu sama dengan adanya"

"Yang ada bisa tiada begitu juga sebaliknya"

Hah hah hahh

Arga terbangun dari tidurnya dengan nafas memburu. Kepalanya terasa semakin pening. Apa ini? Apa maksudnya?

Lama terbengong ia sampai tak menyadari sesuatu kembali mengalir dari hidungnya.

Brak

"Ga ehhh

Taka memasuki kamar hendak mengecek kondisi adiknya sontak terkejut melihat adiknya kembali mimisan.

"Ehh astagaa gaa ya ampun nunduk nunduk jangan dongak"

Ia dengan telaten membersihkan darah dari hidung mungil adiknya.

Arga hanya diam menurut.

Setelah selesai, Taka membaringkan kembali tubuh adiknya.
Hangat, ia yakin suhu adiknya kembali meningkat.

"Bang gra mana?" Arga bertanya lirih sekali

Taka menerjap. Ahh dia lupa Raka bukannya,,

"Aku mau balik ke kamar aku aja deh"

Belum sempat Taka menjawab Arga memotong ucapannya. Arga bangun terus langsung beranjak keluar dari kamar kakaknya. Iya tadi memang Taka membaringkan adiknya di kamarnya karena menurutnya kamarnya adalah kamar paling dekat dari tempat Arga pingsan tadi.

Tunggu,,

Arga keluar,,

Ke kamarnya?

Sedangkan dikamar ada,,,

....

Arga melangkah lunglai sesekali menatap isi rumah yang tampak sepi. Benar saja ini kan sudah hampir tengah malam. Lalu dimana orang tuanya? Kenapa tidak terdengar sedari tadi?

Sampai di depan kamarnya ia hendak memegang kenop pintu sebelum terdiam mendengar sesuatu dari dalam.

"Cup cup nak sudah tidur ya"

"Tidur bang sudah malam sekali ini takutnya Abang sakit kalau begadang begini"

Arga terkekeh miris.

Ternyata orang tuanya disini.
Yaa menemani kembarannya.
Harusnya dia tau dirinya tak sepenting itu sejak dulu, bahkan untuk memiliki waktu bersama saja sangat sulit, tapi beda lagi jika Raka kembarannya itu yang meminta.

Ia menggeleng, rasanya sakit jujur.

....

Paginya Bunda terbangun lebih dulu, dia melihat suami serta putra tengahnya yang masih terlelap dalam tidur. Dirinya tersenyum lembut melihatnya.

Ntah kenapa rasanya ada yang kurang,

Tapi apa?

Bukankah bukan sekali dua kali mereka tidur bertiga.

Lantas apa yang salah?

....

"Emhh yah Bun ,,,"

Ayah bunda yang dipanggil menoleh pada putra sulungnya.

"Iya kak? Ada apa? " Tanya ayah

"Ayah... Sama bunda.. lihat Arga tidak?.. sejak pindah semalam Taka tidak melihatnya?"

Mendengar pertanyaan putra sulungnya itu mereka berdua terdiam.

Benar, bagaimana bisa mereka melupakan si bungsu

Terlebih...

Lagi.

Selalu.

"AYAHHH BUNDAAA"

Belum sempat menjawab pertanyaan si sulung teriakan anak tengah itu menggelegar .

Mereka bertiga bergegas menuju asal suara, takut putrnya kenapa napa;)

Ga sadar ni

"Apa nak? Kenapa? " Tanya bunda setelah sampai di kamar si kembar

"Hikss aku lupaa bundaa hiks a-aku lupa hiks" ucapannya tersengal sengal karena menangis

"Stss tenang coba, kamu lupa apa bang? Apanya yang dilupa coba cerita pelan-pelan " ucap ayah lembut

"Hikss ayah hikss Arga mana yah? Kenapa Agra ga ada dikamar waktu aku bangun? Hikss apa Arga marah lagi ya sama aku hiks "

Mendengar itu mereka kembali terdiam. Bener saja putra bungsu mereka tidak terlihat sejak tadi.

Kemana dia pergi?

Pagi pagi begini.

....

Sedang yang dicari cari ternyata sudah nangkring di sekolah. Arga memang berniat berangkat lebih awal supaya tidak ada yang tahu.

Ntahlah dia hanya ingin menenangkan hati dan pikirannya.

Ia mendongak menatap langit yang cerah pagi ini.

Ia tersenyum.

Ntahlah ia bingung, nyatanya walau di diberi kesempatan kedua untuk hidup lagi tapi kenapa rasanya sama.

Sakit.

Sejak semalam ia tak dapat tidur. Ia terus berpikir apa akan sangat menyenangkan jika tidur bersama orang tua ya?

Ia menggeleng, tidak tidak dia tidak iri kok.

Ia sudah janji juga pada dirinya akan adil.

Adil dalam hidupnya juga orang orang tersayang nya.

....


bentar hehe emang ini ada keliatan bau bau bl gitu kah gaes🙂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bentar hehe emang ini ada keliatan bau bau bl gitu kah gaes🙂

bukan cerita boyslove ya gaes ini khusus brothership ')

Tapi kalau mau yang ada unsur bl- nya ntar ya lagi kubuat kerangkainya🌈 yeye

Jujur si takut dosa juga sebenarnya kalau jadi bikin hehe tapi kan ahh udahlah gapapa kali ya 😭 kalian senang gue juga senang gaes

Tapi ya gue tamatin yang ini dulu ya😃😃


Comeback (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang