15

2.1K 204 3
                                    

rencananya mau tak bikin sekarat wkwk si tapi komuknya awokawok ga tega sendiri jadinya:))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


rencananya mau tak bikin sekarat wkwk si tapi komuknya awokawok ga tega sendiri jadinya:))

......

Malamnya Raka terbangun, menatap kosong atap rumahnya. Pikirannya kembali saat kejadian tadi adiknya membentaknya.
Dia tahu adiknya tidak sengaja.
Tapi kenapa responnya sampai seperti ini, lemah sekali pikirnya.

Ehh

Tunggu?

Arga dimana sekarang.

Dirinya melirik ke jam dinding, waktu menunjukkan pukul 11 malam. Harusnya adiknya sudah tidur bukan? Tapi kenapa dia hanya sendirian disini.

Ouhh pasti adiknya tidur dikamar lain pikirnya.

Hendak bebaring namun,,

Degg degg degg

Ntah kenapa jantungnya tiba tiba berdetak kencang. Perasaannya tiba tiba sesak. Sekali lagi dia meliarkan pandangannya, berjalan keluar kamar mencari adiknya. Ntah kenapa perasaan takut kembali hadir .

Dia mempercepat langkahnya menuju kamar tamu.

Cklekk

Dengantidak sabaran dia membuka pintu kamar itu.

Adiknya tak ada disana.

Lantas dimana?

Pikirannya kalut, dia segera menuju kamar orang tuanya untuk bertanya mungkin saja adiknya berada disana bukan.

....

Seseorang mengendap endap memasuki sebuah ruangan itu, dengan mencongkel lubang kunci

Cklekk

Dapat seseorang lihat ada sosok kecil yang terbaring meringkuk di atas lantai.

Segera dia hampiri sosok kecil itu

Mengelus pipi lembut itu,

"Ketemu" lirihnya

.....

Tak jauh beda dengan Raka, Taka ntah mengapa merasa tidak nyaman sama sekali dalam tidurnya. Rasanya seperti ada yang mengganjal dalam hatinya. Tapi apa?

Dia mencoba mengingat sesuatu.

Matanya terbelalak ketika ingatannya berputar saat kejadian tadi.

Segera dia bangun, dan bergegas ke ruangan itu.

Namun niatnya terhenti kala mendengar tangisan dari dalam kamar orangtuanya.

.....

Kembali ke Raka.

Tok tok tok

Raka mengetuk brutal pintu kamar orangtuanya, dirasa belum cukup Raka juga berteriak memanggilnya dengan suara yang sudah serak menahan tangis.

Sungguh ntah kenapa perasaannya tidak tenang sejak tadi.

Tak lama pintu terbuka , dia langsung masuk tanpa mendengar panggilan orang tuanya.

Matanya meliar melirik ke setiap sisi kamar itu,

Tetap tak ada.

Dengan detail air mata yang tak bisa ditahan lagi, dia menghampiri kedua orangtuanya yang tengah menatapnya bingung.

"Bundaa a-ayahh... Adekk.. adek mana Bun... Adek mana yah... Kenapa Gaga ga ada dikamar.. kenapa.. d-dimana.. dimana Gaga yah" ucapnya terbata

Ayah bunda masih load

Tak lama bunda mengerti,

Ehh

Apa?

"Adek ga sama kamu bang" tanya bunda pelan namun terkesan dengan nada menuntut

"Hikss a-adekk ga sama aku Bun.. adek mana.. hikss adek hikss" Raka tak kuat lagi manahannya tangisnya keluar begitu kerasa sampai ayah bunda gelagapan sendiri takut dimarah tetanggakan.

Belum sempat menenangkan tangisan putra tengah mereka, pintu kamar kembali terbuka

Macam tak de sopan jelah

.....

Mendengar suara tangisan dari kamar orang tuanya Taka jadi takut sendiri.

Heyy ini sudah hampir tengah malam, itu bukan hantukan pikirnya .

Tapi semakin didengar suara itu makin jelas,

Suara Raka .

Segera Taka memasuki kamar itu tanpa permisi, terkesan tidak sopan memang tapi dia kan panik juga khawatir takut ada apa apa kan .

Cklekk

Mendengar suara pintu terbuka ayah bunda mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

Disana ada putra sulungnya yang menatap mereka khawatir.

Taka segera menghampiri kedua orangtuanya lalu memandang Raka yang masih menangis.

"Kenapa kak?" Tanya ayah, bingung lah si ayah, ini kenapa malem malem pada kompak putranya ganggu ehe-tidurnya dengan istri tercinta.

Eh tunggu nampaknya ayah mulai paham,,

Putranya bukan?

Lantas yang satu lagi kemana?

Belum sempat bertanya, Taka malah kembali bersuara

"Yah Raka kenapa? " Tanyanya

Ayah mengendikan bahunya tak tahu
Benarkan tadi tiba tiba putra tengahnya menangis sendiri tak tau sebab.

Raka menatap kedua orangtuanya lalu kakaknya, dengan tersengguk sengguk dia mengatakan

"A-argaa m-manaa?" Tanyanya membuat Taka membeku sejenak

Duh kalau gini Taka jadi merasa bersalah bikin adiknya yang satu ini nangis. Ga sadar emang;)

Taka menatap kedua orangtuanya dengan gugup. Lalu memberanikan diri untuk mengatakan

"Arga aku kurung yah Bun" ucapnya dengan santai namun percayalah jantungnya kini benar benar menggila detaknya .

Ayah bunda juga Raka terbelalak dong kaget mereka .

"Apa maksudnya?" Ucap bunda dengan nada dinginnya.

Taka tersentak, dia belum pernah mendengar bundanya menggunakan nada bicara semenakutkan itu

Belum sempat menjawab suara pecahan terdengar dari ruangan yang tak jauh dari kamar tersebut. Membuat mereka lantas berlari mencari ke arah suara

Apalagi Taka rasanya tiba tiba dia takut, juga rasa bersalah muncul dalam hatinya.

Sesampainya di depan ruangan itu, Taka menerjap

Bukannya tadi ruangannya kukunci dari luar pikirnya

Ahh jangan jangan,,,

"ARGAAA...

......

YEAYY DOUBLE UP 💃

Comeback (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang