Can I go back and repeat it?
Ini tentang gw yang kembali ke masa itu, masa dimana gw jadi orang tergoblok dan bego sedunia.
tentang segala rasa takut kehilangan gw.
tentang cara gw buat nulis kisah usang yang terkoyak dengan buruknya.
Ayah kasih pengertian ke Raka sama Taka , orang ini mereka kan lagi menyelinap ya ke rumah tua itu tapi malah jalan pake keras bgt suaranya yang ada ketahuan nanti .
Arga lihat ayah, dia ngangguk ngerti.
Sampai udah di pintu samping, ntahlah disitu sepi penjagaan ga kaya bagian depan sama belakang.
"Yah polisi udah ada di sebrang , mereka tinggal nunggu aba aba buat masuk , mereka gaakan bisa lari sekarang"
Ayah ngangguk mantep denger infomasi dari bunda . Btw bunda ikut ke mobil polisi sekarang, mereka bikin strategi buat jebak musuh biar keluar kandang.
Arga meliarkan pandangannya, sampai matanya menemukan suatu ruangan yang tampak lebih gelap dari yang lain , dia ngintruksiin sama ayah dan Taka buat kesana .
Mereka jalanlah kesana, dilihat pintu ruangan itu terkunci dari dalam. Dari sana mereka yakin Arga ada didalam.
.....
Eunghh
Arga menerjap , stsss kepalanya sakit sekali
Berat, bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya. Sekarang dirinya hanya terduduk dilantai dengan kaki dan tangan yang dirantai . Dia melihat sekitar, nampaknya farega keluar tadi batinnya.
Tak sengaja matanya menemukan sebuah paku kecil di sampingnya yaa walau agak jauh ,
Bisa dimanfaatin nih pikirnya.
Dengan pelan dia bergerak, ngesot sih kataku yaa buat ambil tu paku
Sret set sett
Happ
Dapat
Dengan posisi tangan terbalik dia berusaha ambil tu paku, setelah dapat dia usaha korek korek tu rantai di bagian kunciannya. Dia pernah lihat di serial drama katanya hal ini bisa bantu buat buka kunci saat mendesak seperti ini.
Srett
Ahhh
Tak sengaja paku itu malah melukai pergelangan, dia merasa tangannya basah karena sesuatu mengalir.
Arga yakin lukanya pasti cukup dalam sampai darah itu keluar banyak. Tapi yaa namanya Arga ga ada rasa takutnya tetep dilanjutin dah usahanya buat buka rantainya minimal yang ada di tangannya dulu .
Cek klek
Terbuka
Helaan nafas lega keluar dari mulutnya. Namun belum sampai sedetik saja bahagia tangannya kembali ditari seseorang.
"Beraninya kamu!" Ucapnya
Arga balas menatap tajam orang itu
Melihat balasan tatapan itu, farega malah tersenyum seringai .
Makin menarik saja anak ini batinnya.
Di tariknya kedua tangan mungil itu tak peduli rintihan sakit yang keluar dari mulut sikecil. Dia genggam kedua tangan Arga menggunakan satu tangannya. Kebayangkan seberapa mungil tangan Arga
Karena posisi lakban masih menutupi mulutnya , Arga jadi tak bisa berteriak. Ingin sekali rasanya mengumpati orang ini batin Arga
Ntah kekuatan dari mana arga dengan tiba tiba membenturkan kepalanya pada hidung mancung farega.
Duakkh
Ahhh
Farega meringis kesakitan . Dia makin mengeratkan cekalannya pada tangan Arga hingga darah yang keluar dari tangan Arga tak terlihat menetes lagi.
Arga menggerang kesakitan .
Empmmmmm
Dia menggeleng brutal
Ntah karena kesal atau apa farega dengan tiba tiba mengambil sesuatu dari saku celananya.
Pistol
Di mendekatkan ujung pistol pada kepala Arga . Sempat terdiam sebentar, kemudian Arga menatap remeh orang ini .
Dia tak akan bisa melukai sampai membunuhku bukan batinnya Yaa semoga saja.
Dengan berani kepalanya menyundul pistol itu sampai terlempar cukup jauh. Dan lagi itu membuat farega makin geram.
Dia tarik lagi surai Arga dengan kuat.
"Diamlah jika tak ingin lebih terluka dari ini bocahh"
Arga tak mengindahkan ucapan itu. Dia tetap berontak .
Pergerakan tiba tiba dari farega membuatnya mati kutu.
Srett
Jlebb
Matanya membulat kala merasa perut bagian kanan nya di tikam dengan pisau, darah mulai merembes dari sana.
Bisa dia lihat tatapan mata farega yang semula terlihat puas berubah menjadi sorot ketakutan.
Farega melepas tangannya dari pisau yang masih menancap si perut Arga dengan tangan gemetar.
"A-apaa yang kulakukan" ucapnya lirih
Dengan segera dia merengkuh tubuh Arga yang sudah sangat lemas. Tubuh yang penuh dengan darah itu , dia merutuki apa yang barusan terjadi. Bagaimana bisa dia lepas kendali pada orang yang dianggap putranya
Dengan tangann gemetar dia melepas lakban dari mulut Arga.
"M-maaf m-maaf" racaunya
Arga memandang sayu farega.
Dia yakin orang ini pasti tengah terbayang kembali dengan masa lalu. Masa dia menyesali perbuatannya pada anaknya dulu
Dia mulai paham dengan semua ini. Farega Bumantara seorang duda yang mempunyai satu putra yang usianya 2 tahun lebih tua dibanding dirinya , yang tewas tepat dihadapan farega sendiri karena tingkahnya.
Membuat penyelasalan teramat dalam.
Hingga dirinya bertemu dengan Arga , anak kecil yang memiliki wajah bahkan warna netra yang sama dengan mendiang putranya. Hingga membuat obsesinya pada Arga muncul.
Larut dalam lamunannya, suara tembakan sing bersahutan terdengar dari luar. Tak lama kemudian,
Brakkk
Pintu ruangan itu didobrak paksa oleh beberapa orang salah satunya Raka, Taka dan ayah.
Raka , Taka dan juga ayah keget melihat kondisi sibungsu yang tampak begitu buruk saat itu. Segera mereka mendatangi namun farega menghalangi dengan mendekap erat tubuh Arga.
"PERGIII SIALANN" Teriak frustasinya.
"Ck ayolah paman kau sudah terkepung sekarang jadi meyerahlah" ucap Taka
Tanpa diduga dirinya mebopong tubuh Arga lalu berlari keluar ruang dimana para penjaga juga pihak kepolisian itu tengah berada pistol.
......
Dorrr
"ARGAAA"~~
....
Hayyoo dah mulai nampak tu tanda ending-nya WAAA
Mauu happy end atau sad end nih?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.