14

2.4K 222 12
                                    

...

Seorang pria dengan pakaian serba hitam (kek ngelayat anyinh;) tengah menatap figura di tangannya. Jarinya mengusap lembut salah satu orang yang ada dalam bingkai foto itu lembut . Matanya memancarkan kerinduan, bukan obsesi yang begitu mendalam.

Farega Bumantara, nama yang sudah hampir 7 tahun tak pernah terdengar dirungu siapapun sejak kabar kematiannya yang ramai diperbincangkan.

Kematiannya diduga disebabkan depresi kehilangan putranya lalu memutuskan bundir. Namun bukan itu sebab sebenarnya.

Dia mati. Tidak, lebih tepatnya bersembunyi.

Dan sekaranglah waktunya kembali merebut sesuatu yang ia anggap miliknya.

"Kita akan segera bersama kembali baby"

Ucapnya penuh tekad.

.....

"BUNDAAA"

Pagi ini rumah dibuat macam pasar Senin yang ramainya membuat telinga penging. Siapa lagi yang berulah?

Tentu saja si kembar.

Si adek sibuk merengek pada si Abang minta diizinin sekolah, sedang si Abang ga ngizinin.

Raka takut.
Takut, kehilangan Arga setelah banyaknya teror yang ia dapat.
Sedang Arga sendiri merasa acuh, dia menganggap itu semua cuma orang iseng saja.

Tak perlu dipikirkan katanya mah:)

Bukan apa apa Raka melarang , akhir akhir ini teror yang diberi sangat jelas ditujukan untuk adiknya itu.
Seperti kiriman sebuah foto masa kecil adiknya dengan lingkaran yang menandai wajah adiknya .

Ia khawatir .

Tapi mengapa Arga seolah tak peduli .

"bundaa... bilang dong sama Abang... bolehin adek sekolah yaa~" ucapnya mendalu

Raka mendengus, kalau begini aja panggil dirinya dengan sebutan adek batinnya jengkel

"ngga boleh Gaga! Kamu harus dirumah saja ya minimal sampai sebulanan kalau terornya udah pasti pelakunya siapa"
Dengan sabar Raka menjelaskan.

Arga yang terus dilarang akhirnya tak tahan. Dia menendang kursi yang ada di dekatnya membuat Raka, bunda juga ayah sama kakak yang baru Dateng kaget.

Arga menatap Raka dengan meta memerah.

"KAMU GA BERHAK LARANG LARANG AKU YA!! MEMANGNYA KAMU SIAPA BERANI LARANG AKU HA!"

Raka dan yang lain tentu saja terkejut,
Ini pertama kali sejak jatuh dari tangga waktu itu Raka berteriak keras seperti ini sangat sama seperti dulu

Raka yang melihat itu tubuhnya bergetar, ntah kenapa rasanya dirinya tak bisa melawan aura dari adiknya itu .

Panik

Dia takut.

Apa Arga akan kembali menjadi Arga yang jahat seperti dulu?

Karena rasa takut dan panik yang tak bisa Raka kendalikan, nafasnya mulai memberat. Tangannya tergerak meremas dadanya.

Sesak

Sesak sekali

Kamu itu perebut semuaa!

Kamu ambil mereka dari aku!!

Kenapa harus kamu yang jadi kembaran aku ha!!

Aku malu jadi saudara kamu!

Comeback (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang