JANEISHA

LIMA

*****

"Seperti luka, luka yang belum sempat pulih kini berdarah lagi"
Janeisha Mahendra

*****

DISCLAIMER ⚠️
• KOREKSI JIKA ADA TYPO
• JANGAN BAHAS CERITA SEBELAH
• CERITA INI NO COPAS DAN DILARANG UNTUK MENGCOPY PASTE
• CERITA HANYA SEBATAS FIKSI

selamat membaca senggku🌷

Janeisha berjalan menelusuri di antara kedua rak buku besar yang ada di perpustakaan itu. Setelah mendapatkan buku yang ia cari-cari sejak tadi, cewek itu pergi untuk mencari tempat duduk yang berada di dekat jendela agar dapat membaca dengan santai menikmati sejuknya angin sepoi-sepoi dari luar, langkahnya terhenti saat melihat cowok yang tertidur pulas di kursi dengan wajah yang tertutupi dengan kedua tangannya di meja lalu Janeisha menghampiri tempat duduk itu. Tak berniat untuk mengganggu jadi Janeisha hanya duduk menghadap cowok itu sambil membaca bukunya dan merasakan angin sepoi-sepoi dari luar jendela itu

Beberapa saat kemudian cowok yang tertidur itu mendongakkan kepalanya sedikit, wajahnya yang terlihat sangat pucat membuat Janeisha cemas melihatnya

"Eh, kamu sakit?" Ucapnya cemas dan sedikit khawatir

Cowok itu tidak membalasnya dan ia kembali tertidur hal itu malah membuat Janeisha panik "Vin, kamu kenapa? Vin Vin" cewek itu tampak panik dan ia pun pergi dari sana

"Aku ga papa" ucap Kavin dengan suara yang serak tetapi Janeisha tidak mendengar nya karena suaranya yang terlalu kecil

Janeisha meninggalkan bukunya di atas meja dan berlari keluar memanggil Aca untuk meminta tolong membawakan Kavin ke UKS

                               *****

TRINGGGGGG

Suara bel pulang pun berbunyi, disaat semua siswa sudah pulang ke rumahnya masing-masing Janeisha pergi ke UKS untuk menemui Kavin

Clekk

Janeisha memutarkan kenop pintu dan masuk ke ruangan UKS dan seorang wanita cantik datang kepadanya "nak, ada perlu apa? Kenapa belum pulang?" Tanya Desta—perawat di UKS itu 

"Saya mau cari temen saya buk, namanya Kavin ada ga buk?" Tanya Janeisha gugup

"Oh Kavin ada, mari" ucap Desta mengarahkan tempatnya

Desta membuka gorden putih itu dan terlihat Kavin sudah duduk di atas ranjang itu, "gimana Vin udah ngerasa lebih baik?" Tanya Desta

"Alhamdulillah baik buk"

"Ini ada temen mu, katanya mau liat kamu lebih baik nanti pulang bareng aja ya"

"Mana buk temen saya?" Tanya Kavin kebingungan

Desta pun refleks menoleh ke kanan dan ke kiri "eh mana ya tadi ada"

"Nak nak" pekik Desta

"Hehehe saya disini buk" ucap Janeisha dari balik gorden putih itu

Desta mengerti kenapa Janeisha melakukan itu ia hanya tersenyum lalu meninggalkan mereka berdua di sana

"Heh ngapain disana, katanya mau ketemu" ucap Kavin menatap ke arah gorden putih itu

Kavin yang penasaran langsung saja membuka gorden itu membuat Janeisha sedikit terkejut dan salah tingkah

"Sha?" Panggil Kavin