DELAPAN

5 3 0
                                    

Hari mulai sore Janeisha menyempatkan waktu untuk pergi ke tempat ia bertemu dengan Vanilla

Saat ia tiba di sana Janeisha langsung duduk di kursi panjang itu dan melihat sekelilingnya tidak ada seorang pun di sana lalu ketika ia menoleh ke belakang ia melihat seorang wanita berjalan menjauh dari tempat itu, ia pun bangkit dari duduknya dan memanggil wanita itu "Hei tunggu" ucap Janeisha tampaknya ia tahu siapa wanita itu

Cewek itu menoleh dan membalikkan tubuhnya saat mendengar teriakkan Janeisha, Janeisha berlari sekuat tenaga untuk menghampiri nya "Vanilla kamu mau pulang?" Tanya Janeisha ngos-ngosan

"Iya kenapa?" Tanya Vanilla polos nya

"Temenin aku bentar aja dong la, duduk di sana bentar aja" pinta Janeisha menatap kedua manik milik Vanilla

"Nanti papa na aku marah gimana?"

"Aku anterin kamu pulang deh" ucap Janeisha

"Nggak mau, maaf ya besok aja sekarang vanilla na mau pulang dadaa" ucap Vanilla melambaikan tangannya membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan Janeisha

Janeisha menatap punggung wanita itu dengan mata yang sayu ia tidak bisa menahannya lagi dan ia kembali juga ke rumahnya karena langit mulai gelap

*****

Kavin berjalan ke arah kakaknya yang tertidur di depan televisi lalu mengangkatnya dan di pindahkan ke kamar kakaknya, ia menatap wajah kakaknya dengan iba lalu mencium keningnya lalu pergi dan menutup pintu kamar itu

Cowok itu kembali ke kamarnya merebahkan tubuhnya di atas ranjang miliknya lalu tangannya berusaha menggapai kamera di atas meja belajarnya setelah itu ia tak berhenti menatap wajah Janeisha di kamera miliknya itu "cantik"-gumam Kavin,
Ia kembali menarik nafas dalam-dalam lalu berusaha menutup matanya lalu tertidur namun, tak lama cowok ini terbangun sambil mengusap dadanya yang terasa sesak ia pun bangkit dari ranjangnya dan beranjak ke kamar mandi

Ia menatap cermin saat darah keluar dari hidung nya "ahk astaghfirullahal'adzim" pekik Kavin sambil meremas rambutnya karena kepalanya yang terasa pusing, dengan segera cowok itu mencuci hidungnya lalu kembali ke tempat tidur nya merebahkan tubuhnya di atas ranjang miliknya

Cowok itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil menatap kosong ke langit-langit kamar nya itu lalu menoleh ke arah meja belajarnya menatap foto sang ibunda yang sedang bermain dengan nya "Bu...Kavin udah nggak sanggup lagi" ucap Kavin meneteskan air matanya
Setelah itu ia menutup matanya perlahan dan tertidur

*****

PRRRRUUUIIITT

Pak Toro menghembuskan peluitnya hingga mengeluarkan suara yang nyaring saat melihat Kavin terjatuh semua teman-temannya yang berada di lapangan berhenti dan kini, pandangan tertuju pada Kavin lalu pak Toro menghampirinya

"Hey boy, kamu sakit?" Tanya Toro

Cowok itu hanya terdiam menundukkan kepalanya bisa terlihat jelas wajah nya kini terlihat begitu pucat melihat itu pak Toro bangkit dari jongkoknya dan meminta beberapa teman Kavin untuk membawanya ke UKS

Riko dan Gavie dengan cepat membantu Kavin berdiri dan segera membawanya ke UKS, Aca dan Janeisha hanya bisa menatap Kavin dari jarak jauh "ntar habis jam olahraga kamu ke UKS samperin dia gih" bisik Aca kepada Janeisha

"Ih ngapain?!" Janeisha menoleh ke belakang melihat Aca dengan sinis

"Ya, jenguk Kavin dong! Sekalian bawa bubur terus sha, kamu suapin dia" ucap Aca menyenggol lengan Janeisha

"Ih nggak ah" ucap Janeisha mengerucutkan bibirnya kesal

"Udahlah Sha aku ini temen mu, aku tahu kok kamu suka sama dia kalau aku sih seneng aja soalnya tu cowok baik ganteng lagi" ucap Aca merangkul pundak Janeisha

"Kalau gitu buat kamu aja" Janeisha melepaskan rangkulannya dan pergi meninggalkan Aca

"Lah kok malah marah? Eum pasti nih orang emang demen" ucap Aca senyum-senyum sendiri ia pun berlari menyusul Janeisha

*****

Aca dan Janeisha sudah berada di depan pintu UKS dengan buah-buahan di tangan Janeisha "kita ngapain sih kesini!!" Ucap Janeisha sedikit kesal dengan Aca

"Udah nggak usah malu-malu cepetan masuk sana!" Pekik Aca mendorong punggung Janeisha

"T-tapi Ca" ucapan Janeisha terhenti saat perawat keluar dari UKS dan menatapnya "sttt jangan berisik ada perlu apa kalian?" Tanya Desta-perawat UKS

"Ini ni Janeisha mau liat Kavin tapi takut, Kavin nya ada di dalam kan buk?" Tanya Aca menyenggol lengan Janeisha

"Ada, ayo masuk kamu mau masuk juga?" Tanya Desta pada Aca sambil menarik tangan Janeisha

"Nggak, dia aja" ucap Aca Senyum

Janeisha tidak bisa berkata-kata apalagi menolak untuk masuk ke dalam UKS karena sang perawat sudah menariknya masuk ke dalam

"Yes akhirnya! Moga perasaan kalian sama!" Batin Aca cewek ini terlihat antusias

Janeisha di persilahkan masuk ke dalam ruangan Kavin kini, perasaan senang, takut, cemas telah bercampur aduk menjadi satu. Janeisha terdiam membeku di tempat melihat itu Desta meraih tangannya dan menggenggam erat pergelangan tangan cewek itu "ayo kemari" ucap Desta lalu, membuka gorden putih itu dan Kavin juga sedikit terkejut "Vin temanmu datang, kamu duduk di sini ya" ucap Desta menarik kursi menaruhnya di sebelah Kavin yang tengah berbaring di atas ranjang

Saat Janeisha duduk Desta pergi meninggalkan mereka berdua di sana

Jantung Kavin berdegup kencang ia sangat malu untuk menatap cewek itu jadi ia memutarkan bola matanya ke arah lain

Pipi cewek itu memerah ia juga tak sanggup menatap mata cowok itu ia hanya bisa menunduk menatap tangannya yang gemetaran memegang sekantong buah beberapa menit kemudian Janeisha memberanikan dirinya untuk bangkit dari duduknya lalu menaruh buahnya di atas meja "Vin, ini buat kamu semoga cepat sembuh" ucap Janeisha lalu segera pergi meninggalkan tempat itu

Bahkan Kavin tidak sempat untuk berterimakasih kepada Janeisha, bibirnya melengkung ke bawah melihat cewek itu pergi

Desta menghampiri Kavin "kamu harus bersyukur" ucap Desta sambil memeriksa keningnya

"Bersyukur?"

"Iya, saya kenal sekali dengan anak itu, baru ini saya lihat dia mencoba mendekati seseorang" ucap Desta

"Buk, bisa ceritakan lagi tentang Janeisha?" Pinta Kavin

Desta terkekeh "kamu tertarik?"

"Hanya ingin tahu saja"

Desta duduk di kursi dan menceritakan segala hal tentang Janeisha kepada Kavin dan cowok itu mendengarnya begitu fokus

      ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ             ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ *****

JANEISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang