DUA PULUH DUA

5 2 0
                                    

Janeeta baru saja keluar dari supermarket malah di kejutkan dengan apa yang ia lihat di hadapannya sekarang bahwa Ayahnya berada di toko gitar sebrang sana, jantungnya berdegup begitu kencang seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat, langkah pertamanya terhenti saat melihat wanita lain bersama Ayahnya dan yang lebih mengejutkannya lagi itu adalah gurunya sendiri.

Cewek itu bergegas mengambil handphone dari balik saku bajunya untuk menelfon adeknya "Hallo Sha?"

"Gimana, kak ada makanannya?" Tanya Janeisha.

"Ishh bukan itu, ini Sha aku liat Ayah"

"SE-SERIUS KAK??? DIMANA? AKU KE SANA SEKARANG YAH" pekik Janeisha kegirangan.

"Tapi dia nggak sendiri, Ayah bareng ibu Arunika eum...agak curiga" ucap Janeeta sedikit merasa kebingungan.

"HEH positif thinking makanya, nggak mungkin lah Ayah selingkuh bisa jadi mereka temenan kan Ayah udah lama nggak pulang ke sini"

"Ouh yaudalah, aku mau beli sepatu dulu"

"Iya ini ak—"

"Sialan punya kakak" batin Janeisha.

Tanpa basa-basi Janeeta langsung saja mematikan ponsel nya walaupun sedikit kesal tapi Janeisha tak terlalu menghiraukan hal itu, dan juga tampaknya ia terlihat bersemangat sekali untuk bertemu dengan Ayahnya.

******

Dengan waktu yang singkat Janeisha sampai di depan supermarket, tentu saja ia celingukan selama telfonan  kakaknya tidak memberi tahu dimana Ayahnya itu. Tak lama Janeisha melihat Ayahnya di sebrang sedang membuka pintu mobil.

"AYAHHHHHHHHHHHHHHHH" Teriak Janeisha hingga Aryo menoleh ke arahnya.

Tanpa pikir panjang Janeisha langsung saja berlari sekencang yang ia bisa untuk menghampiri Ayahnya, sedangkan Aryo membelalakkan kedua matanya melihat putrinya yang berlari ke jalan tanpa memperhatikan sekitarnya, melihat mobil yang melaju kencang dari arah sebelah kiri jalan Aryo segera berlari ke jalan mendorong Janeisha hingga terpental beberapa meter dari sana, Janeisha yang terkejut membulatkan kedua matanya terlihat jelas di depan matanya Ayahnya di tabrak mobil dan penuh lumuran darah.

"AYAHHHHHHHHHH"

Arunika terkejut kedua matanya terbelalak melihat Aryo tertabrak mobil dengan cemas ia berlari menghampiri Aryo.

******

Arunika, Janeisha dan Janeeta begitu tergesa-gesa saat berjalan di lobi rumah sakit. Wajah mereka begitu tegang dengan berpeluh keringat dingin merasakan kekhawatiran yang sama.

Tak lama kemudian Atika datang menghampiri mereka yang berada di ruang IGD "Gimana kondisi Ayah?" tanya Atika tanpa mengatur napasnya yang ngos-ngosan itu terlebih dahulu.

"Masih ditangani sama dokter" balas Arunika.

Atika mengerutkan keningnya serta menggeram kan rahangnya saat melihat keberadaan Arunika, jujur saja perasaan Atika sekarang pasti benar-benar campur aduk dengan mendengar berita kecelakaan suaminya dan malah harus bertemu dengan mantan suaminya di rumah sakit. Ia berdiri di depan pintu ruang IGD berjalan mondar-mandir seperti orang kegelisahan di tambah perasaan cemas menghantuinya. Ia takut jika ada hal buruk yang terjadi kepada suaminya Aryo.

Melihat Janeisha yang menangis sesenggukan dari tadi Arunika memeluk nya dengan erat mencoba untuk menenangkannya tetapi dengan sorot mata yang tajam Atika melihat itu dengan sangat sinisnya. Tentu saja rasa cemburu ada padanya saat ini melihat anak yang ia asuh dari kecil telah bersama ibu aslinya.

JANEISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang