15.

5.2K 430 9
                                    

Ke esok kan harinya lisa benar benar sudah siap menuju perusahaan celine yang ada di korea Selatan.
Dan yang di pakai lisa hanya baju kaos biasa putih dan celana hitam, tak lupa dengan topinya.

Lisa berjalan keluar dari kamarnya,dan menuruni tangga, Lisa berhenti ketika melihat jennie sudah duduk di meja makan, seperti biasa.
Lisa tersenyum walaupun ia sedikit takut pada jennie, namun rasa takutnya tidak separah dulu.
Lisa berjalan ke arah dapur ia melewati jennie begitu saja, jennie yang menyadari kehadiran lisa langsung menoleh, dan melihat pakaian yang di pakai lisa seperti pakaian biasa ia pergi ke kuliah.

" Apa dia tidak jadi pergi ke perusahaan celine?, Ohhh ternyata dia cukup peka jika aku tidak suka.."
Jennie bergumam senang kemudian memberi tahu irene jika lisa ternyata pria yang cukup peka.

Lisa sibuk dengan apa yang akan dia buat sekarang sebagai sarapan pagi ini, dengan telaten lisa kembali memasak menu nasi goreng kimchi tapi ada naget ayam nya.
Lisa terus mengkrongseng krongseng masakan yang ada di kuali, hingga 15 menit makanan siap.

Lisa menyalin makanan itu menjadi dua piring, kemudian mengambil air putih, ia melihat ke arah jennie yang tersenyum senang sembari chatan entah dengan siapa.
Dengan langkah sedikit takut dan ragu, lisa berjalan ke arah jennie dan meletakkan nasi goreng kimchi itu di hadapan jennie, atau di atas meja.

Lisa langsung berjalan menjauh dan mengambil nasi gorengnya, ia duduk di lantai tempat ia biasa makan, dengan santai lisa makan masakannya, dan jennie yang melihat itu seketika merasa sesak.

" Li - Lisa - shi.."
Panggil jennie gugup membuat lisa yang asik makan menoleh takut ke arah jennie.

" Kenapa duduk di situ, duduk lah disini, ada yang ingin ku tanyakan.."
Ujar jennie yang membuat lisa bingung ia menoleh ke arah ruang makan mewah itu.

" A - apa boleh nona?."
Ragu lisa membuat jennie menutup matanya, entah kenapa ia merasa sesak sekali.

" Nee, duduk lah.."
Ujar jennie, lisa berdiri sembari membawa sarapannya, dengan sedikit ragu ia melangkah ke arah jennie dan duduk di ujung jennie, membuat jennie tersenyum masam.

" Apa aku tidak berhak duduk di sebelah mu lisa?."
Batin jennie lirih menatap lisa yang duduk di ujung sana.

" Aku duduk di sini saja, nanti jika dekat jennie tidak akan nyaman.."
Batin lisa yang takut jika jennie tidak nyaman berada di sisinya.

" Eumm lisa?."
Panggil jennie membuat lisa menoleh.

" Nee?."

" A - apa ki - kita bisa berteman?."
Tanya jennie ragu ragu, ia takut lisa menolak tawarannya apa lagi setelah yang dia lakukan selama ini.
Namun berbeda dugaan jennie, lisa tersenyum kemudian mengangguk cepat membuat jennie tersenyum senang.

" Tentu saja, a - aku sudah sangat lama ingin berteman dengan mu, ta - tapi aku takut.."
Cicit lisa yang membuat jennie terdiam.

" Wee?."

" Aku takut kamu marah, dan memukul ku atau melempar barang pada ku, bukan itu saja aku juga takut saat kamu memberikan kata kata kasar padaku apa lagi mata mu selalu memberikan ku tatapan kebencian, itu yang membuat ku tidak berani berteman dengan mu..."
Jennie terdiam atas ucapan lisa, sebegitu menakutkan nya dia dulu di mata lisa?.

" Maaf, hiks..."
Jennie terisak membuat lisa kelagapan karena jennie mendadak menangis di hadapan nya.

" Nona, jangan menangis.."
Panik lisa bingung harus melakukan apa.

" Mian hiks, a - aku tahu ini terlambat, tapi mau kah kamu memaafkan aku?, hiks, aku menyesal lisa, hiks..."
Tangis jennie membuat lisa tersenyum lirih.

PERJODOHAN DAN KEEGOISAN ( END ).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang