Di mansion kediaman kim.
Jisoo tak bisa menggendong jennie masuk ke dalam mansion karena jennie masih bisa berjalan ia berjalan walaupun sedikit oleng, namun jisoo,joy dan irene tetap mengikuti jennie dari belakang, mereka masuk ke dalam mansion namun langkah jisoo,joy dan irene terhenti ketika melihat tuan kim berdiri di tangga.
" Appa.."
Sapa jennie sambari tersenyum kemudian berjalan oleng ke arah sang appa, namun tuan kim langsung melewati jennie begitu saja bahkan jisoo,irene dan joy bisa nampak sekilas bahwa tuan kim baru saja mengeluarkan air matanya." Ck, dasar tua bangka itu.."
Gumam jennie yang membuat jisoo,joy dan irene menatap tak percaya pada jennie." Yakk!! Apa yang baru saja kau katakan."
Jennie berbalik menatap jisoo,joy dan irene." Brengsek diam!!, kalian banyak bacot, pergi sana!!."
Usir jennie yang langsung berjalan menaiki tangga, joy,irene dan jisoo hanya bisa menghela nafas, mereka tak bisa marah apa lagi jennie dalam kondisi mabuk, yang membuat nya bicara ngelantur.
Mereka melihat satu sama lain." Gua nginap kayak nya.."
Ucap irene yang di angguki jisoo dan joy." Kami juga ."
Kompak irene dan jisoo.*
*Pagi harinya.
Jennie buru buru turun ke bawah karena maid membangun kannya dan mengatakan bahwa tuan kim menunggu nya.
Jennie kini berada di dekat sang appa, dan hal pertama yang di cium tuan kim adalah bau alkohol yang begitu meruyak penciuman nya.PLAK..
Satu Tamparan keras mengenai pipi jenni, membuat kepala jennie memutar ke samping saking kencangnya Tamparan sang appa.
" Cukup jennie, appa benar benar lelah dengan sikap mu yang kekanakan!!, Sampai kapan kau akan seperti ini, sampai kapan kamu akan belajar menjadi dewasa, appa muak dengan diri mu yang selalu mabuk mabukan, appa lelah!!.."
Bentak tuan kim yang kepalang emosi terhadap anak tunggal nya." Appa -
" Cukup!, Aku bukan ayah mu!!, Jika kamu menganggap ku ayah, kenapa kamu tidak pernah mendengar kan ku hah!!."
Jennie menunduk, air mata nya sudah menetes, ia tak tahu jika ayahnya akan sangat marah padanya." Sekarang appa sudah membuat keputusan, mau tak mau kamu harus mau!, Appa akan menjodohkan mu!!."
Mata Jennie terbelalak mendengar ucapan sang ayah yang seperti nya sudah sangat di ambang batas." Tidak appa, dengerin nini dulu.."
Tuan kim berdiri dari duduk nya dan berjalan menjauh ketika jennie hendak mendekati nya." Ini sudah keputusan appa, dan tidak ada bantahan sedikit pun, suka mau pun tidak itu bukan urusan appa, intinya kamu akan menikah beberapa hari ini, dan calon mu kemungkinan akan datang besok malam.."
Tuan kim langsung pergi begitu saja meninggalkan jennie yang sudah meluruh kan tubuhnya di lantai mansion yang dingin." Tidak dad, hiks.."
Jennie menangis terisak karena ia tidak ingin di jodohkan.
Jisoo,irene dan joy yang melihat temannya menangis tersedu sedu merasa prihatin serta kasihan namun mereka tidak bisa melakukan apa pun.
Mereka pun mendekat pada jennie dan langsung memeluk tubuh sang sahabat." Ren,joy, chu aku nggak mau di jodohin, hiks, apa kata kai jika dia tahu, dia pasti ngira kalo aku nggak cinta sama dia, hiks.."
Tangis jennie yang membuat 3 sahabat nya hanya diam." Maaf jen, ini keputusan om, kami tidak tahu harus lakuin apa.."
Ujar irene mencoba menenangkan jennie.
Sekitar 30 menit jennie terus menangis kini ia sudah merasa baikan dan hanya tinggal sesegukan." Ayo duduk di sofa saja, dingin di lantai.."
Ujar joy di anggukin yang lain.
Kini mereka berada di sofa ruang keluarga kim, jennie hanya diam sesekali sesegukan yang membuat teman teman nya yang lain hanya menatap kasihan kearah Sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN DAN KEEGOISAN ( END ).
RandomPerjodohan, yahh itu yang di lakukan antara Lalisa Manoban dan Kim Jennie, namun perjodohan mereka terbilang tidak bahagia di karenakan jennie yang sangat membenci lisa hanya karena mau di jodohkan dengannya. Seperti apa kisahnya??.. Kuyy mampir..