PERJODOHAN DAN KEEGOISAN ( END ).

16.

Jennie terus menggerutu kesal entah apa yang ia kesal kan, bahkan saking kesalnya ia langsung pulang ke mansion, sudah tidak bia ber word word lagi lah si jenjen.
Jennie mengambil air minum untuk menghilangkan rasa panas dan murka pada dirinya, ia tidak bisa melampiaskan amarahnya nanti pada lalisa.

Bisa bisa nanti jennie di cap pembohong, bahkan trauma lisa mungkin bisa lebih buruk, padahal dia sudah mengatakan bahwa dia ingin berteman dengan lisa.
Jennie menormalkan emosinya dengan cara tarik nafas buang, tarik lagi, buang, tarik lagi, tahan, keluar kan kencang kencang..

" Huffffff.."

" Ouhhh bau jengkol.."

" Sembarang an thor!!!.."

" Hehe lanjut.."

Jennie memilih duduk di kursi ruangan makan nya, sembari melihat ponsel mungkin ad pemotretan mendadak atau apa, dan yahh tidak ada apa apa disana.
Jennie kembali kesal ketika bayangan mahasiswi di kampus begitu memuji memuja lalisa, dari wajah hingga tubuh kekar nya.

" ARGGGGGHH!!!!."
Teriak jennie kesal, ia benar benar kesal entah kenapa, padahal dulu saat kai membuka baju nya di lapangan basket banyak yang bersorak jennie tidak sekesal ini, kenapa rasanya ia ingin mengurung lisa dan membuat lisa hanya untuknya, terdengar egois, tapi dia tidak rela lisa di lihat orang banyak seperti itu..

Jennie sangat kesal, dan tiba tiba saja ponselnya ada notif, dan itu notif dari grup universitas, jennie biasanya tidak membuka grup itu, namun ketika membaca ada nama lalisa, jennie pun membukanya.

Universitas Kim Seoul.