Bagian 01

64 57 33
                                    

"Aku akan berjanji untuk menemui kamu pada saat ulang tahun kamu yang ke 18!"

"Bisakah kamu tidak terus beralasan untuk menghubungi ku?!"

"Hahahah kamu kangen sama seseorang yang gak pernah kamu temui?!"

....

"Hari ini aku yang bercerita! Kamu tak pernah memberikan kesempatan buat aku bercerita!"

"Suatu hari nanti ya Ar!"

....

"Ada apa sama kamu? Kenapa kamu berubah, dan selalu menjauhi ku Ar?!"

"Maaf!"

....

"Sampai kapan kamu bohongin aku?!"

"Mengapa kamu tidak jujur Arsha?!"

....

"Kamu berkata seolah kamu takut kehilanganku. Tapi tindakan mu membuat kita saling menjaga jarak!"

"Kita memang bertemu di dunia virtual. Aku tau dan gak akan melupakan hal itu?!"

....

"Dan kamu sudah membuktikan jika hubungan kita hanya sebuah lelucon semata!"

....

"Ar... Dunia mungkin tak adil bagi kita berdua! Bertahun-tahun kita dekat, namun kita berdua masih belum bisa mengenal satu sama lain."

"Aku kenal kamu hanya dari sepenggal cerita yang kamu ceritakan pada ku. Aku tak tau disana apakah kamu adalah orang baik atau jahat?!"

"Salah ku karena berharap dan percaya sama kamu! Salah ku yang sudah menaruh perasaan pada seseorang yang tak akan pernah bisa bertemu dengan ku!"

"Seandainya waktu bisa ku putar lagi, aku tak mau mengenalmu!"

"Hubungan kita hanyalah sebuah imajinasi dari diri kita masing-masing. Hubungan ini akan terus membawa luka pada diri kita. Aku terlalu berharap dengan perkataan mu itu. Seharusnya tak pernah aku mempercayai nya!"

"Kita akhiri disini... Jangan pernah berharap aku akan menemui kamu, lupakan kata-kata ku pada saat itu. Kita sama-sama salah disini, maka dari itu kita harus memperbaikinya dengan cara saling menjauh!"

"Mungkin asing adalah hal terbaik bagi kita berdua!"

....

Malam ini Arsha kembali mendengarkan voice note yang ia simpan dari teman rahasianya itu. Sesuatu hal yang sudah ia lakukan, membuat gadis itu menjauhi dirinya. Semuanya tiba-tiba terjadi di luar kendali Arsha. Gadis itu telah memblokir semua aksesnya untuk kembali berbicara.

"Arsyila... Sampai saat ini semua tentang Lo gak bisa gue lupain!"

"Harapan terkahir di hidup gue adalah, bertemu dengan Lo dan meminta maaf untuk semua hal yang sudah gue perbuat!"

Arsha meletakan handphone lamanya itu ke dalam laci. Setelah nya ia langsung mengambil jaket nya dan bergegas pergi menggunakan motornya.

<><><>

Di ruangan gelap dengan penerangan minim. Terlihat seorang laki-laki yang terus menerus di pukuli. Bahkan orang yang memiliki nya pun tak mengampuninya sekali pun.

"Ini hukuman buat Lo yang udah berani membunuh adek gue!" Ucap seseorang yang kemudian langsung kembali melayangkan pukulan pada laki-laki itu.

Laki-laki itu hanya diam tak melawan, seolah ia pasrah dengan apa yang sudah orang itu perbuat padanya.

"Permainan gue belum selesai!" Ucap orang itu.

Saat seseorang itu hendak pergi, laki-laki menyelakal tangannya. "Jangan lakukan apapun pada keluarga gue!"

Orang itu tersenyum sini, menepis kasar tangan laki-laki itu. Kemudian ia pergi, dengan beberapa orang bawahannya.

Tak berselang lama setelah kepergian orang itu. Seseorang dengan jaket hitam masuk kemudian membuka ikatan pada tangan laki-laki itu.

"Bang Lo nggak apa-apa?!" Sontak laki-laki itu langsung menggeleng.

"Gimana Lo bisa lolos dari polisi?!" Tanyanya.

"Gue dibantu sama seseorang. Itu gak penting sekarang kita keluar dari sini!" Ucapnya.

Keduanya pun langsung keluar dari tempat sepi tersebut.

Tak sengaja keduanya bertemu dengan Arsha yang kebetulan lewat didepan sana. Arsha yang melihat keduanya sontak terkejut, apa lagi melihat salah satu dari kedua orang itu terluka.

"Bang Nauval?!"

"Arsha. Lo bawa mobil?" Arsha mengangguk dan langsung mengerti dengan apa yang di maksud.

....

Didalam mobil tak henti-hentinya Arsha bertanya apa yang terjadi dengan kedua orang itu. Dan berulang kali juga laki-laki dengan banyaknya luka di wajahnya itu terus memperingatkan Arsha untuk tidak terus bertanya.

"Gue berhak tau jawabannya, karena udah nolongin kalian berdua!" Ucap Arsha.

"Sebaiknya Lo gak usah tau. Atau hidup Lo akan ada dalam bahaya!"

Arsha langsung menghentikan mobilnya. Ia berbalik ke arah kursi belakang.

"Kenapa?!"

"Hanya musuh yang kalah saing!" Jawab Nauval.

Nauval Raditya adalah salah satu teman satu kompleks nya Arsha. Keduanya memiliki perbedaan umur, Nauval 3 tahun lebih tua dari Arsha. Dan laki-laki itu memang terkenal dengan banyaknya masalah yang menimpa nya.

"Dan Lo kenapa bisa kenal bang Nauval?!" Tanya Arsha kepada seseorang yang duduk disebelah Nauval.

"Gue ketua Revaz yang baru menggantikan bang Nauval!" Jawab cowok itu.

"Haikal?!"

"Iya itu benar!" Ucap Nauval.

Haikal Erlangga adalah teman satu sekolah nya Arsha. Lebih tepatnya bukan teman baik, melainkan teman berantem dan juga lawan balapannya. Keduanya sering kali terlibat cecok satu sama lain, apa lagi sifat Arsha yang tengil dan juga jail membuat Haikal tak begitu menyukai cowok itu.

Tanpa mau banyak tau lagi, Arsha kembali menyalakan mobil miliknya. Suasana di dalam mobil kini menjadi hening.

 Suasana di dalam mobil kini menjadi hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nafaaa04 🍒

Ia RahasiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang