"Terkadang ucapan saja belum tentu menyelesaikannya."
<><><>
Arsha menarik tangan Bella membawa gadis itu kesebuah tempat yang tidak terlalu banyak orang. Arsha menatap kearah Bella dengan tatapan tajam seolah dia benar-benar marah dengan gadis itu.
Bersembunyi dari masalah adalah jalan keluar yang tidak berujung untuk menyelesaikannya. Paham dengan sifat satu sama lain, wajar jika salah satunya harus mengalah dalam sebuah hubungan. Bukan bersembunyi dalam kata ingin istirahat sebentar.
"Maksud kamu apa?!" Tanya Arsha dengan tegas.
Bella hanya diam, ia balik menatap tajam Arsha seolah tak takut dengan Arsha. Gadis itu seperti menunjukkan, bahwa kita berdua sama salahnya disini, bukan salah satu dari kita.
"Jawab!" Bentak Arsha.
Plak!
Satu tamparan Bella layangkan pada Arsha. Terkejut, tentu siapa yang tidak terkejut mendapat tamparan secara tiba-tiba. Arsha hanya bisa mengepalkan tangannya kuat, matanya memerah panas.
Tatapan gadis itu berubah menjadi sendu, Arsha tak mengerti akan tatapan itu. Ia tidak mengetahui apa yang membuat Bella seberani itu padanya.
"Sakit?!" Tanya Bella.
"Gak sebanding sama rasa sakit aku yang diabaikan sama kamu!" Tekannya.
Arsha memegang tangan Bella dengan kuat. "Dewasa sedikit Bel!"
Bella mengernyitkan dahinya. Dewasa? Apa ada kata-kata nya yang menggambarkan seolah dirinya anak kecil? Apa tindakan nya menyerupai anak kecil?
"Kamu pikir dunia aku hanya berputar pada kamu saja?!" Ucap Arsha.
"Ya!"
"Seharusnya seperti itu kan?!" Jawab Bella.
Arsha melepaskan tangan Bella.
Mengenai itu, dunianya bukan tentang mencintai seseorang saja. Tapi juga mengenai diri sendiri dan sekitar, jadi wajar bukan jika Arsha mengatakan hal tersebut. Dan disini kita juga tidak bisa menyalahkan Bella, sebab arti dari kata yang gadis itu ucapkan tidak serta merta berujung pada tentang dunia yang Arsha miliki saat ini.
"Ar. Sebenarnya kamu cintai aku atau aku cinta kamu?!" Tanya gadis itu.
Mendengar pertanyaan itu Arsha menatap penuh tekanan, ia memegang kedua pundak Bella. Aneh bukan, tapi begitulah seorang wanita, ia juga terkadang ingin tau dengan benar perasaan dari pasangannya.
"Kenapa kamu mempertanyakan hal itu?!"
"Bella, jika tindakan kamu hari ini hanya ingin membuat aku cemburu. Aku akui kamu berhasil!" Ucap Arsha. Sedikit senyum terpancar dari wajah gadis itu.
"Tapi ingat, jangan pernah tanyakan 'aku cinta kamu, atau kamu cinta aku' lagi. Kalau aku tidak mencintai kamu, aku gak akan mau jadiin kamu pacar ku saat ini!" Tegasnya membuat Bella hanya bisa diam.
Arsha langsung beranjak pergi dari sana, namun tiba-tiba saja ia tak sengaja menyenggol Davina hingga gadis itu terjatuh. Tak memperdulikan hal itu, Arsha langsung melenggang pergi dari sana.
"Anj, jalan liat-liat dong!" Kesal Safa sambil menolong Davina.
"Lo nggak apa-apa?" Tanya Safa.
"Nggak apa-apa!"
Mereka berdua melihat Bella yang hanya diam dengan tatapan kosong. Keduanya langsung menghampiri sahabat nya itu.
"Bella kamu kenapa?!" Tanya Davina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ia Rahasiaku
قصص عامة"Bertahun-tahun kita dekat, namun sampai sekarang kita masih belum bisa mengenal satu sama lain!" <><><> ❌ TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!!! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA CERITA INI! JIKA TIDAK SUKA TINGGALKAN SAJA! INI CE...