"Belum tentu apa yang kamu lihat benar. Sebelumnya kau harus mengenalnya baru menilainya"
<><><>
Haikal berjalan sendiri di koridor kelas, banyak pasang mata yang memperhatikannya, bahkan para siswi yang ia lewatkan terpesona dengan ketampanan yang di miliki Haikal.
Haikal terkenal seantero sekolah karena ketampanannya dan juga kepintaran cowok itu, bukan hanya itu Haikal juga atlet bela diri yang membuat semua orang tak punya alasan untuk tak jatuh hati padanya.
Cowok itu dikabarkan sampai saat ini belum memiliki kekasih, sudah hampir 3 tahun ia menjomblo setelah putus dengan mantannya waktu SMP. Memiliki hati sedingin es membuat para siswi disekolah ini tak bisa mendekati nya.
Brak!
Tak sengaja Haikal menabrak seorang siswi, handphone nya terjatuh sedangkan buku siswi tersebut terjatuh kegenangan air.
"Buku!" Teriak gadis itu histeris segera mengambil bukunya.
Haikal mengambil handphone miliknya yang ternyata tidak lecet sedikit pun, ia melihat kearah gadis yang tadi tak sengaja ia tabrak.
Buku gadis itu sedikit basah, beruntung dalam nya tak terkena air.
"Maaf!" Satu kata yang keluar dari mulut Haikal membuat seakan waktu berhenti sejenak.
Semua orang nampak terkejut mendengar kata 'maaf' dari Haikal. Karena, tak pernah terdengar kata maaf dari cowok itu.
"Tidak apa-apa!" Jawab gadis itu tersenyum kearah Haikal.
"Ziva?"
"Iya?"
"Lo mau kemana?!" Tanyanya Haikal kepada gadis itu, ternyata gadis itu adalah Ziva yang waktu itu tak sengaja bertemu dengannya di rooftop.
"Muka kamu banyak lebam nya, habis berantem?!" Bukannya menjawab gadis itu malah mempertanyakan wajah Haikal yang terdapat luka lebam.
"Biasa cowok! Lo belum jawab pertanyaan gue!"
Ziva menunjuk kearah tangga. "Mau ke rooftop, mumpung jam istirahat!" Jawabnya.
"Lo nggak ke kantin?!" Tanya Haikal.
"Memangnya kamu mau traktir aku, bertanya seperti itu?!"
Haikal sedikit terkekeh dengan jawaban Ziva. Gadis itu terlihat lugu sekali.
"Mau?"
Ziva terkekeh lalu menggeleng. "Aku bercanda!" Jawabnya.
"Candaan Lo gue anggap serius!" Haikal langsung memegang tangan Ziva dan membawanya menuju kantin.
Saat sudah sampai di kantin, terlihat keadaan kantin yang sudah sudah ramai. Keduanya duduk di tempat makan dekat dengan ibu kantin yang berjualan bakso.
Banyak pasang mata yang melihat keduanya, termasuk tak jauh dari sana Bella dengan tatapan gak suka hendak menghampiri kedua nya namun ditahan oleh Arsha.
"Mau makan apa?!" Tanya Haikal.
Gadis itu menggeleng. "Aku bawa bekal dari rumah, dan sekarang aku sudah kenyang."
"Gak mungkin gue makan sendiri disini!" Ucap Haikal.
"Bu. Bakso 2!" Ucap Haikal mulai memesan.
Ziva lantas memegang tangan Haikal refleks, membuat cowok itu terkejut saat tangannya disentuh oleh gadis lain.
"Aku punya alergi sama makanan luar. Aku gak bisa makan itu. Aku hanya bisa makan makanan rumah yang mamah aku masak!" Ucap Ziva.
Haikal nampak mengernyitkan dahinya seolah tak percaya. "Lo anak orang kaya. Sampai gak makan makanan orang luar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ia Rahasiaku
Художественная проза"Bertahun-tahun kita dekat, namun sampai sekarang kita masih belum bisa mengenal satu sama lain!" <><><> ❌ TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!!! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA CERITA INI! JIKA TIDAK SUKA TINGGALKAN SAJA! INI CE...