"Bukan."
<><><>
Malam hari hujan sudah benar-benar berhenti, menyisakan harum ciri khasnya, siapapun yang menghirup wangi harum tersebut akan terhipnotis dan merasa ingin sekali tertidur dengan cepat.
Terlihat kini Haikal yang sedang duduk dengan memegang gelas kaca yang berisi minuman bersoda, tatapan lurus kedepan, seperti sedang melamun memikirkan sesuatu.
"Lo nggak pulang?!" Tanya seseorang yang datang dari sambil membawa sebotol wine.
Orang itu adalah Tristan, kini Haikal sedang berada di rumahnya Tristan.
Haikal tak menjawab, ia malah mengambil sebotol wine dan menuangkannya di gelas kosong yang ada disana.
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, benar-benar sedari pulang sekolah Haikal tak beranjak pergi dari rumahnya Tristan.
"Jangan minum terlalu banyak, besok Lo masih harus sekolah!" Ucap Tristan mengambil botol tersebut dari tangannya Haikal.
"Ya!" Sambil menenggak minuman nya.
'nih orang kalau gue usir paksa bakalan ngamuk!' batin Tristan.
Tristan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh malam, aktifitas Tristan di lihat oleh Haikal.
"Lo ngantuk?!" Tanyanya Haikal.
Dengan ragu Tristan menggelang sebagai jawaban.
"Okeh!"
"Gimana? Udah ada kabar tentang bang Nauval?" Tanya Tristan tiba-tiba.
Haikal menggeleng. "Sampai sekarang gue gak tau dia dimana."
"Udah coba Lo hubungi?"
"Bang Nauval titip pesan, jangan hubungi dia sebelum dia hubungi gue terlebih dahulu!" Jawab Haikal.
"Kira-kira apa yang bang Nauval lakuin ya?" Tanya Tristan lagi.
"Ntah gue gak tau rencananya."
"Semoga yang dia lakukan tidak membahayakan dirinya!" Ucap Tristan.
####
Disebuah ruangan gelap, seperti sebuah gudang yang terlihat sudah lama tak terpakai. Seorang laki-laki dengan tangan diikat terlihat sangat lemah sekali, sekujur tubuhnya di penuhi dengan luka.
Mata menatap pada seseorang yang berdiri dihadapannya, seseorang seumurannya, laki-laki itu memakai kemeja berwarna putih dengan lengan kemeja tersebut digulung.
"Nauval!" Lirihnya.
Ternyata yang dikurung di dalam gudang tersebut adalah Nauval.
"Sampai kapan Lo mau seperti ini?!" Tanya laki-laki itu.
Nauval hanya terkekeh. "Sampai Lo mau menerima kenyataan kalau Amara bukan tiada ditangan gue!"
Mata laki-laki melebar terlihat merah, ia langsung mencengkeram kerah baju Nauval.
"Tutup mulut Lo! Kalau Lo gak mau adik Lo merasakan apa yang Amara rasakan!" Tekannya.
"Alex!"
"Jangan pernah Lo sentuh adik gue! Atau Lo bakal tau akibatnya!" Ucap Nauval yang langsung mendorong tubuh laki-laki menggunakan kaki miliknya.
Laki-laki bernama Alex itu tersenyum sinis.
"Amara yang mau kenal sama gue! Amara yang mau memiliki hubungan sama gue! Amara menganggap gue sebagai rumah nya, disaat rumah yang sesungguhnya selalu menuntut dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ia Rahasiaku
General Fiction"Bertahun-tahun kita dekat, namun sampai sekarang kita masih belum bisa mengenal satu sama lain!" <><><> ❌ TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!!! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA CERITA INI! JIKA TIDAK SUKA TINGGALKAN SAJA! INI CE...