Seorang laki-laki berjaket hitam, serta dengan topi yang menutupi setengah wajahnya. Laki-laki itu berlari menghindari beberapa orang yang mengejarnya sambil membawa senjata api.
Suara tembakan terus saja terdengar. Sebisa mungkin ia menghindari orang-orang itu.
Sampai pada akhirnya, ia bertemu jalan buntu yang membuat nya prustasi. Laki-laki itu hendak kembali berlari kearah yang tadi dan mengambil jalan yang berbeda. Namun, jauh dari sana orang-orang itu terlihat, membuat nya bingung harus berbuat apa.
Saat itu juga ada seseorang yang menarik tangannya. Seorang gadis dengan rambut terurai indah, membawa nya bersembunyi di suatu tempat.
Keadaan malam yang gelap membuat nya tak bisa mengenali siapa gadis itu.
Serasa sudah aman gadis itu menyelipkan sebuah jepit rambut pada tangannya. Setelahnya gadis itu langsung pergi dari sana.
Saat dirinya hendak menyusul dan mengucapkan terimakasih. Gadis itu sudah menghilang ntah kemana.
Disaat itulah Haikal terbangun dari tidurnya. Ia mengubah posisi tidur nya menjadi duduk, ia memijat keningnya merasakan pusing di kepalanya.
Mimpi itu selalu muncul, seolah memberitahu kepadanya kalau ia harus mencari gadis itu. kejadian tersebut sudah lama terjadi, ingin sekali Haikal melupakannya, namun kejadian itu terus datang berupa mimpi.
Haikal membuka laci disamping tempat tidur, disana ia mengambil sebuah jepit rambut yang ntah itu punya siapa.
"Siapa Lo sebenarnya? Mengapa selalu datang di mimpi gue? Mengapa tidak langsung datang menemui gue?!" Ucapnya.
Dering telepon terdengar, Haikal langsung memasukan kembali jepit rambut tersebut kedalam laci. Ia melihat jam dinding menunjukkan pukul 2 malam, Haikal langsung mengangkat telepon itu.
"Ada apa?!"
"Jemput gue dijalan...."
"Lo belum pulang jam segini?!"
"Nanti gue ceritain. Cepet jemput gue!"
Sambungan telepon itu terputus.
Haikal langsung beranjak dari kasurnya. Cowok itu langsung memakai jaket hitam miliknya dan menyambar kunci motornya. Dengan cepat ia keluar dari rumah, menaiki motornya.
Haikal mengendarakan motor di kegelapan malam, terlihat pada saat itu jalan yang sangat sepi mengingat jam segini kebanyakan orang masih tidur.
Haikal menghentikan motornya tepat disebuah halte yang disana terdapat seorang laki-laki menunggu nya dengan keadaan tidak baik-baik aja.
"Lo di ganggu lagi sama si Alex?!" Tanya Haikal.
"Dia gak akan berhenti sampai gue mati!" Jawab Naufal.
Ya, benar yang menelepon Haikal malam-malam seperti ini adalah Naufal.
"Kenapa Lo biarin semuanya gitu aja bang?!"
"Gue yang mulai, ini kesalahan gue!" Jawab Naufal.
Haikal nampak diam sejenak. Tak habis pikir dengan apa yang Naufal ucapakan, seolah ia membiarkan bahaya yang terus datang padanya.
"Sekarang gue harus anter Lo kemana?" Tanya Haikal.
"Gue pinjam apartemen lo. Gak mungkin gue pulang dalam keadaan kayak gini!" Ucap cowok.
"Okeh!" Ucap Haikal seraya menyerahkan helm kepada Naufal.
#####
Haikal dengan kecepatan tinggi melajukan motornya. Ia melihat jam tangannya yang kini menunjukkan pukul setengah delapan, sebentar lagi gerbang akan ditutup dan dapat dipastikan ia akan terlambat masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ia Rahasiaku
General Fiction"Bertahun-tahun kita dekat, namun sampai sekarang kita masih belum bisa mengenal satu sama lain!" <><><> ❌ TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!!! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA CERITA INI! JIKA TIDAK SUKA TINGGALKAN SAJA! INI CE...