"Ini bukan hanya tentang aku, tetapi tentang kita juga. Hanya saja kamu belum menyadarinya."<><><>
Kini Arsha sudah berada di taman, ia pergi bersama dengan Farhan. Jika ditanya kemana Kafka? temennya yang satu itu selalu sibuk jika diajak keluar. Arsha dan juga Farhan terus berjalan mencari Bella and the geng, sampai ditaman keduanya belum melihat batang hidung orang orang itu.
Arsha mengedarkan pandangannya melihat sekeliling sampai pada akhirnya matanya tertuju ke seorang gadis yang berjalan sambil membawa 3 botol air mineral. Dengan cepat Arsha dan juga Farhan menghampiri gadis itu.
"Davina!" Panggil Arsha sambil menepuk pundak gadis itu.
Bruk!
Tiba-tiba saja ketiga botol yang dipegang oleh Davina terjatuh, terlihat wajah gadis itu yang terkejut melihat Arsha.
"Yaelah dipanggil gitu aja kaget!" Ucap Farhan kemudian sambil mengambil ke-tiga botol yang jatuh di rerumputan.
Arsha menatap Davina yang terlihat sangat lucu, pasalnya jika bertemu sama Arsha gadis itu selalu terkejut dan gugup seolah Arsha adalah orang jahat, padahal keduanya sudah kenal satu tahun belakangan ini.
"Kaget?" Tanya Arsha.
"I-iya." Jawab gadis itu.
"Gue minta maaf. Gue lupa Lo orang nya kagetan." Ucap Arsha.
"N-ngga a-ap-pa apa ko." Arsha terkekeh mendengar ucapan Davina.
"Vin. Bella dimana?"
"A-ada di... Ss-sana Ar. Aku duluan ya!" Ucapnya kemudian mengambil ke-tiga botol yang ada ditangan Farhan lalu berlari pergi menuju kearah segerombolan remaja yang asik berbincang.
"Aneh. Dia kan nggak punya penyakit gagap ya? Waktu presentasi di kelas aja lancar banget ngomong nya." Ucap Farhan. Arsha tidak memperdulikan ucapan Farhan ia langsung berjalan menghampiri Bella.
Bella yang sedang makan mie ayam itu dibuat keheranan dengan kedatangan Davina yang seperti habis lari maraton. "Beli air didepan doang ko sampe ngos-ngosan gitu, Vin?" Tanya Bella.
"Dikejar tikus gue!" Jawab Davina.
"Mana ada tikus disini?" Sahut safa.
"Jangan salah ya. Disini kan banyak makanan pasti ada tikus lah yang mau cari makan." Kedua gadis itu dibuat bingung dengan ucapan tidak jelas dari Davina.
"Ketemu Arsha Lo ya?" Tanya Haikal.
Davina menatap terkejut kearah Haikal. "E-ehh nggak!" Jawab Davina.
"Nggak bisa bohong. Tuh Arsha dateng." Seketika semuanya langsung menengok, dan benar saja Arsha sedang berjalan kearah mereka.
"Siapin menatal Lo deh Vin!" Ucap Haikal sambil menepuk bahu Davina. Bella hanya memutar bola matanya malas.
"Apaan sih!"
Sesampainya disana Arsha langsung memberi salam, dan berjabatan tangan dengan Haikal. Kemudian dia duduk di samping Bella.
"Kamu mau mie ayam, aku pesenin?" Tanya Bella.
"Boleh." Jawabnya.
"Lo mau apa Han?" Tanya Bella kepada Farhan.
"Spaghetti kalau ada." Jawabnya yang langsung dapet tumpukan dari Safa.
"Kalau Lo mau spaghetti di restoran aja sana. Disini adanya mie ayam!" Ucap gadis itu.
"Kan gue bilang nya kalau ada!" Sahut Farhan yang hanya dibalas dengan mata sinis oleh Safa.
"Mie ayam boleh Bel." Ucap Farhan kepada Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ia Rahasiaku
General Fiction"Bertahun-tahun kita dekat, namun sampai sekarang kita masih belum bisa mengenal satu sama lain!" <><><> ❌ TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!!! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA CERITA INI! JIKA TIDAK SUKA TINGGALKAN SAJA! INI CE...