Bagian 03

55 50 15
                                    

Brak!

Tiba-tiba saja pintu kelas terbuka dengan sangat kencang, membuat beberapa orang yang berada didalam kelas terkejut mendengarnya.

Keempat remaja laki-laki masuk dengan aura yang mencengkam, keempatnya menatap sinis satu persatu orang yang berada di dalam kelas. Sedangkan yang di dalam kelas hanya terheran-heran mengapa manusia yang terkenal seantero sekolah bisa datang ke kelas mereka.

"Hari ini kesabaran gue udah habis!" Ucap seorang remaja laki-laki dengan aura dingin. Ia bernama Haikal Narendra.

"Gak ada yang bisa bohong karena sudah ada bukti cctv!" Ucap Tristan Baskara.

Keempat orang itu menatap kearah Arsha yang tertidur dengan kepala menumpu pada tangan diatas meja.

"Ada apa?!" Tanya Denis selaku ketua kelas yang ada disini.

"Gue gak bicara sama Lo!" Ucap Haikal dengan sinis.

"Siapa yang selama 1 Minggu ini udah kempesin ban motornya Haikal Narendra?!" Tanya Tristan dengan lantangnya.

Semua orang langsung berbisik-bisik tak ada yang berani mengeluarkan suara.

"Gue minta salah satu dari Lo semua ngaku bukan bisik-bisik kayak gitu!" Tegas Tristan.

Arsha yang tidurnya merasa terganggu langsung menggebrak meja.

"Berisik! Gue yang ngempesin ban motor bos Lo!"

Haikal yang mungkin sudah muak melihat kelakuan Arsha, cowok itu langsung mencengkeram kerah seragam Arsha membuat nya berdiri.

"Tujuan Lo apa?!" Tanya Haikal.

"Gabut!"

Saat itu juga Haikal langsung menarik dan mendorong Arsha sampai punggung cowok itu terbentur lemari yang ada di sana.

Bughh!!

Semua yang ada di kelas terkejut, apa lagi para siswi yang teriak histeris.

Arsha terkekeh sinis kepada Haikal. "Lo terlalu membesar-besarkan. Padahal gue cuma ngempesin ban motor Lo, bukan bunuh lo!" Ucapnya.

Saat Haikal ingin melayangkan bogeman kepada wajah cowok itu, Arsha mampu menahan dengan mendorong Haikal. Terjadilah keduanya saling baku hantam di dalam kelas hingga membuat kelas berantakan.

Haikal si emosian dan Arsha yang jahil kelewatan membuat mereka berdua tidak pernah bisa akur. Arsha selalu bisa membuat semua orang merasa kesal dengan perbuatannya, ntah apa tujuan cowok itu.

"Ada apa ini?!" Pak Dirga selaku wali kelas datang saat mendengar ada keributan di kelasnya.

Mereka berdua langsung menghentikan aksi baku hantam, namun masih saling menatap dengan sinis.

"Kamu lagi Arsha! Kalian berdua ikut saya ke ruang guru!" Tegas pria itu.

.....

Di ruang guru tak henti-hentinya pak Dirga memberikan nasehat kepada Arsha dan juga Haikal. Pasalnya mereka akhir-akhir ini selalu aja bikin masalah disekolah.

"Arsha bapak capek selalu dapet laporan tentang kamu, kemarin kamu menyebar paku di parkiran, terus ngambil mangga di rumah tetangga deket sekolah, sekarang ngempesin ban motor Haikal. Gak habis pikir bapak sama kamu!" Ucap pak Dirga yang terlalu capek dengan kelakuan Arsha.

"Yaudah biarin ajalah pak." Ucap Arsha dengan santainya.

"Gak ada yang suruh kamu ngomong!" Tegas pria itu.

Pak Dirga menatap Haikal sembari memijat kepalanya. "Kamu lagi. Kenapa sering bolos dan ketauan masuk ke sekolah lain? Kamu mau pindah sekolah atau gimana Kal?!"

Ia RahasiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang