Bagian 21

1 1 0
                                    

Malam ini Nauval dan Ziva memutuskan kembali ke rumah. Nauval berpikir adiknya akan aman jika bersamanya, dan ia tak merepotkan Haikal terus menerus. Lagi pula semenjak kepergian kedua orangtuanya, mereka sudah tidak pernah pulang ke rumah. Keduanya sedang memasak untuk makan malam. Ntah apa yang mereka buat.

"Gimana Haikal?" Tanya Nauval.

"Gimana apanya?"

"Baik? Perhatian? Cocok buat pengganti Abang?"

Ziva langsung menggeleng. "Gak ada yang bisa gantiin abangnya aku!" Ucapnya sambil menggandeng tangan Nauval.

Nauval terkekeh sembari menjentil hidung adiknya itu.

"Ih Abang!"

"Selama tinggal sama Haikal apa dia nyakitin kamu atau suka marahin kamu?" Tanya Nauval.

"Jangankan nyakitin sama marah, bicara sama aku irit banget. Tapi dia peduli, sama nya aku gak perlu khawatir akan ada orang jahat nyakitin aku." Ziva tersenyum membayangkan Haikal. "Kalau ada bahaya, pasti akan ada Haikal yang datang buat tolong Ziva." Lanjutnya.

Nauval tersenyum, berpikir apakah adiknya menyukai Haikal. Memang tidak ada alasan untuk tidak menyukai cowok seperti Haikal. Ganteng iya, perhatian iya, penolong iya, pintar juga.

Ziva duduk di meja makan, sedangkan Nauval menyajikan makanan kesukaan mereka berdua yakini mie instan yang dimasak dengan beberapa potongan cabai dan bawang, serta terdapat telur diatasnya.

"Heumm!" Ziva menghirup aroma enak dari masakan abangnya.

"Udah lama Ziva gak makan mie buatan Abang!" Ucapnya antusias mulai memakan mie nya.

"Hati-hati panas!"

"Wahh enaknya gak memudar bang!" Ucapnya.

"Makan biar banyak, kamu jadi kurus pas Abang tinggal!" Ucap Nauval.

Ziva memicingkan matanya. "Idih abang bodyseming, gak boleh tau!"

"Itu bukan bodyseming,"

"Gak boleh bang!"

"Yasudah terserah kamu!"

Nauval tersenyum melihat adiknya yang makan dengan lahap, ia menatap dua kursi kosong. Itu adalah kursi kedua orang tuanya, ia menyeka air mata yang hampir jatuh itu. Ada rasa rindu saat saat bersama dengan kedua orang tua nya.

Flashback!

Malam itu mamah Nauval sibuk menyiapkan makan malam, ia menata dengan rapih makanan diatas meja. Makan malam kali ini adalah makanan kesukaan anak-anak dan suaminya.

"Abang, adek. Makan malam dulu!" Teriak sang mamah memanggil Nauval dan Ziva.

Nauval yang sedang bermain game di ruang tv langsung mengakhirinya dan bergegas pergi menuju anak tangga untuk memanggil sang adik yang sedang berada di dalam kamar.

Tuk! Tuk! Tu!

Nauval mengetuk pintu sang adik kala sudah sampai disana, ia langsung membukanya kala ta ada suara dari dalam.

Saat pintu terbuka terlihat Ziva yang sedang fokus dengan laptopnya, sesekali gadis itu tersenyum dan tertawa bak orang yang sedang kasmaran.

"Lagi nonton apa kamu?!" Tanya Nauval.

Ziva langsung menoleh dan terkejut saat di depan pintu sudah ada abangnya, ia langsung mencabut headset miliknya dan menutup laptopnya.

Gadis itu tersenyum, sambil berjalan kearah Nauval. "Nggak nonton apa."

"Abang bilangin mamah!"

"Ih beneran lagi liat tugas, itu tuh tadi ada pertanyaan yang lucu gitu!" Ucap Ziva.

Ia RahasiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang