"p'nam"
"oh becky?
"aku sangat merindukan mu, sudah sangat lama kita tidak bertemu" nam memeluk becky karena mereka sudah lama tidak bertemu, terakhir kali saat nam menghadiri kelulusan becky, setelahnya mereka sibuk dengan urusan masing masing, tetapi sesekali nam ataupun becky saling bertukar kabar
" aku sangat merindukan mu juga phii" si bule cantik ini dengan bangganya memamerkan senyum manisnya
pintu ruangan di depan mereka terbuka dan menampilkan mind dengan beberapa dokumen ditangannya, ia sedikit terkejut dengan keberadaan becky karena ia rasa baru pertama kali melihat wajah becky dikantor ini
merasa tatapan mind ke becky seperti bertanya tanya, nam langsung saja memberitahu bahwa becky yang akan menjadi sekretaris adiknya
"dia becky, rebecca armstrong, dia yang akan menjadi sekretaris freen, jika kau ingin melihat resume nya akan ku letakan diatas mejamu tetapi setelah nya berikan padaku lagi, aku akan memberikannya pada freen" ujar nam karena mind seperti sedang terpaku pada becky, tetapi dengan tatapan yang tidak bisa diartikan
"no, it's oke aku mempercayai pilihan mu" mind memberikan senyumannya kepada nam membuat nam salah tingkah
"becky?" panggil mind memastikan
"iya miss?"
"freen akan masuk kerja beberapa hari lagi jadi kau mungkin bisa membantu nam untuk menjadi sekretarisku, anggap saja ini latihan sebelum kau akan menghandle semua urusan freen nanti"
mind meminta persetujuan dari nam begitu pula dengan becky, mereka berdua melihat kearah nam yang masih berusaha mengatur detak jantung karena salah tingkah dengan senyuman yang diberikan mind tadi
"ah? ya aku setuju, kerjaan ku akan berkurang dan bisa berleha leha nanti hahaha" nam memberikan jempolnya tanda ia setuju dengan ide mind
"kau bisa mulai bekerja hari ini becky, nam kasih dia schedule ku hari ini dan ajari beberapa hal agar dia bisa mengerti dengan tugasnya" setelah mendapatkan anggukan dari nam, mind memberikan dokumen yang ia pegang tadi lalu pergi untuk makan siang
"ayo becky, kau harus belajar lagi sekarang"
---
"halo my little sister"
"gosh you're a big girl now, did you have lunch? jika belum, ayo kita makan siang bersama" ajak mind tetapi terhenti ketika sang ibunda datang memasuki kamar freen sambil membawa satu nampan berisi buah yang sudah dipotong potong dan salad sayur ditangannya
"mind? kau disini?" nyonya chankimha mendekat kepada kedua putrinya, ia sangat rindu melihat kedua putrinya itu bersama sama
"iya, aku mendengar dari daddy katanya freen sudah sampai jadi aku kesini untuk mengajaknya makan siang bersama, mom apa kau memiliki makanan disini? aku sangat rindu makan dirumah bersama sama" mind memeluk sang ibu yang masih memegang nampan
melihat ibunya kesusahan, freen mengambil nampan itu lalu meletakan nya diatas meja belajar yang berada tak jauh darinya
"tentu saja, tapi tunggu daddy sedang dijalan, kita akan lunch bersama untuk menyambut kepulangan freen, oke?" melihat ibunya sangat bahagia membuat freen tanpa sadar mengangkat kedua sudut bibirnya
terlihat perbedaan yang sangat menonjol pada kedua anaknya membuat nyonya chankimha memiliki caranya sendiri untuk mendidik keduanya, dan tentu saja ia merawat dan mendidik anaknya dengan sangat baik
freen dan mind memang sering sekali bertengkar, mungkin karena perbedaan sifat yang dimiliki keduanya membuat hal tersebut sering terjadi
freen adalah orang yang sangat tidak peduli dengan sekitarnya, berbanding terbalik dengan sang kaka yang sangat peduli dengan sekitarnya
mind terkadang tidak bisa memahami sikap freen dan sangat jengkel jika freen tidak merespon nya, dan juga ia merasa jika kasih sayang kedua orangtuanya selalu lebih dominan kepada freen, tetapi pada kenyataannya kasih sayang kedua orangtua mereka rata dan tak ada yang dominan diantara keduanya
walaupun freen terlihat sangat dingin tetapi sejujurnya dia sangat menyayangi kakanya dan seluruh anggota keluarganya, hanya saja ia terlalu malas untuk mengekspresikan hal tersebut
"i'm home"
"kalian disini rupanya" tuan chankimha memasuki kamar freen dengan dua kotak kecil ditangannya
"bagaimana kabarmu sayang?, daddy sangat merindukanmu" tuan chankimha mendekati freen lalu memeluk sang anak dengan erat dan memberikan beberapa kecupan
"ini hadiah dari daddy dan ini hadiah dari mommy" ia memberikan dua kotak kecil itu kepada freen
"apa ini?" tanya freen dengan dahi yang dikerutkan
"buka saja, kami membelikan nya untuk menghargai kerja keras kamu selama bertahun tahun, mommy tau itu tidak mudah kan, jadi kami harus memberikan sesuatu yang setimpal untuk itu" ujar nyonya chankimha dan diangguki oleh mind dan juga sang suami
freen membuka kedua kotak yang ternyata berisikan kunci mobil dan sebuah kartu akses rumah, tentu saja itu membuat freen melotot karena ia tidak akan mengira kedua orang tuanya memberikan itu padanya
"come on mom dad, apa kalian serius? aku bisa membelinya sendiri nanti, kalian tid-" ucapan freen terpotong karena sang ayah meletakkan jari telunjuknya dibibir pink milik anak bontotnya itu
"kau selalu saja menolak pemberian kami, terima saja nak, dan simpan uangmu untuk hal lain" ujar tuan chankimha
"ambil saja freen, dan mari kita lunch aku sudah sangat lapar" mind menarik tangan kedua orang tuanya untuk menuju ke meja makan
freen meletakan kedua kotak kecil itu diatas meja belajar nya lalu pergi menyusul keluarga ke ruang makan