24

2.4K 274 11
                                    

freen melapaskan tautan bibir mereka karena merasa suasana semakin panas dan mereka takut jika hal tersebut berlanjut diluar kendali mereka

becky terlihat sudah kehabisan nafas

mereka menyudahi ciuman itu lalu saling menatap satu sama lain. Freen memberikan senyuman manis nya kepada becky membuat becky malu dan memalingkan wajahnya ke samping

"apa kau sudah memastikannya?" tanya becky masih memalingkan kepalanya

freen terkekeh melihat pipi putih becky yang berubah menjadi kemerahan dan bisa dilihat bahwa sekarang becky sedang berusaha menahan senyum nya

"aku rasa kau juga harus memastikan perasaan mu becky. pipi mu memerah, apa kau menyukai nya?" tanya freen yang masih tertawa karena sekarang bukan hanya pipinya saja yang memerah tetapi seluruh wajah nya

tanpa memalingkan wajahnya, becky menampar pelan wajah freen yang membuat tawa itu berhenti

"yaakkk--"

"apa? kau ingin memarahi ku ha?" becky menoleh pada freen dengan mata melotot nya menatap freen yang seperti ingin marah

tetapi mimik wajah freen tiba tiba berubah menjadi ceria dan tangannya bergerak untuk mengelus pipi becky dengan pelan "ku rasa aku sudah yakin dengan perasaanku"

satu kecupan freen berikan kepada becky sebelum akhirnya menyuruh becky untuk berdiri dari pahanya, karena sepertinya kakinya sudah mati rasa

becky pun berdiri dan membiarkan freen mengatasi kaki nya yang keram

ia mengatur meja yang terdapat banyak makanan diatasnya, becky mengambil piring itu satu persatu dan membawa nya ke dapur

setelah memastikan kakinya sudah tidak mati rasa, freen membantu becky membersihkan meja tersebut

saat freen ingin mengantarkan piring itu, ia dikejutkan dengan bunyi pintu yang seperti dipaksa buka oleh seseorang dari luar, untung saja pintu itu dikunci oleh becky dari dalam

dari dapur, becky bisa melihat freen sedang berdiri dan menoleh kearah belakang nya tanpa memutar badannya, hal tersebut membuat becky penasaran

"p'freen kau sedang apa?" tanya becky yang sudah mendekati freen

freen mengisyaratkan becky untuk diam dengan tangan nya yang ia letakkan di bibir nya

becky mengangguk dan ikut melihat kearah pintu yang sedari tadi di lihat oleh freen "ada apa?" tanya becky dengan bisikan

"seperti nya ada seseorang yang ingin membuka pintu itu" jawab freen

becky mendekat kearah pintu itu tetapi langsung ditahan oleh freen membuat becky menoleh pada freen "apa kau yakin akan membuka nya? jika itu p'mind bagaimana?" tanya freen

freen mengingat apa yang dikatan oleh becky tadi bahwa mind mengetahui tempat tinggal nya

"it's oke, jika itu miss mind aku akan membela mu phii, kau tidak salah" becky mengelus tangan freen yang berada di pundak nya

freen pun membiarkan becky untuk memeriksa pintu itu

becky membuka pintu itu perlahan dan saat pintu itu sudah dibuka, seseorang itu mendorong pintu itu dengan kuat

"yaakk beccaaa, ku kira kau masih di kantor, kenapa kau mengunci pintu nya seperti itu, aku tidak bisa masuk" orang itu meneriaki becky membuat becky menutup telingannya dengan tangannya

"ssstttt" jari telunjuk becky ia letakkan di depan bibir orang itu "kau sangaat berisik phii, dimana p'jen?" tanya becky, dan ternyata orang itu adalah lisa

bertepatan sekali dengan becky yang menanyakan jennie, wanita itu datang dan mendorong lisa yang menghalangi jalan agar dirinya bisa masuk

"kalian sangat berisik, ini sudah malam" ujar jennie, ia melangkah masuk kedalam unit itu tetapi terhenti dan terkejut melihat freen yang sedang berdiri melihat kearah mereka

"bisa kau jelaskan kenapa orang ini ada disini bec?" tanya jennie tanpa mengalihkan pandangannya dengan freen

becky yang mendengar pertanyaan itu menghela nafasnya dan mendekati jennie diikuti oleh lisa

"yaakkk apa kalian punya hubungan?" tanya lisa dengan nada yang kesal dan melihat freen dengan tatapan mematikan

freen hanya melihat jennie dan lisa secara bergantian, ia tidak mau jika apa yang baru saja terjadi diketahui oleh pasangan ini

"phii, kalian terlalu berlebihan, aku hanya membantu nya menenangkan pikiran nya" jawab becky dan menoleh pada freen

"becca, kau tidak seharusnya membawa orang yang baru kau kenal ke apartemen mu" ujar jennie, ia menghela nafasnya lalu menarik becky masuk ke dalam kamar dan meninggalkan freen dan lisa diruang tamu

freen yang melihat itu ingin melangkahkan kakinya mengikuti becky tetapi langsung ditahan oleh lisa

"mau kemana kau?" tanya lisa masih dengan nada marah

"saya ingin pulang" jawab freen yang terlihat tidak peduli dengan tatapan tajam dan nada bicara lancang lisa padanya

lisa tertawa kecil sebelum meremas pundak freen yang ia pegang dengan erat membuat freen merasa kesakitan tetapi ia berusaha untuk menahannya

"apa yang kau lakukan disini dengan becky?" tanya lisa dengan mendekatkan wajahnya pada wajah freen

freen menjauhkan wajahnya dari lisa dan mendorong lisa agar menjauh dari dirinya "stop being so annoying, becky yang mengajakku kesini"

lisa yang mendengar itu kembali tertawa "mana mungkin becky sembarangan mengajak orang ke apartemennya, kau pasti memaksannya kan?"

"phii sudahlah, kau kenapa selalu mengganggunya seperti itu" becky mendekati mereka dan menarik freen menjauh dari lisa

becky menarik freen menuju sofa tadi dan mendudukan freen disana, ia berdiri di depan freen dengan tangan yang ia letakkan di kedua pinggang nya

"apa kau sudah lebih tenang sekarang?" tanya becky

freen menganggukan kepalanya "better" jawabnya

"jadi kau sudah bisa pulang sekarang miss" becky memberikan senyum nya dengan paksa pada freen

freen menatap becky dengan tatapan bertanya tanya

"miss? apa kau lupa?" tanya freen karena setelah beberapa hari setelah becky tidak lagi memanggilnya miss, membuatnya merasa aneh mendengar becky memanggilnya dengan sebutan itu lagi

tetapi becky memberikan isyarat agar freen tidak membahas tentang panggilan itu sekarang, karena lisa dan jennie sedang melihat kearah mereka dengan tatapan mematikan

freen memalingkan wajahnya karena ia rasa becky tak mau jika kedua kakanya itu mengetahui tentang perasaannya pada adik mereka itu

selain hal yang baru saja terjadi, freen ingin mereka hanya mengetahui tentang dirinya yang menyukai becky dan tidak lagi melarangnya untuk berdekatan dengan becky

setelah menghempaskan nafasnya dengan kasar, freen berdiri dari duduknya dan meminta becky untuk tidak menghalangi jalannya agar dirinya bisa mengambil barang barang nya yang terletak diatas meja

becky mengetahui raut wajah freen yang terlihat seperti marah, dan dirinya juga tau alasan dari hal tersebut

"phii" panggil becky yang terdengar seperti bisikan pada freen

tetapi freen tidak menggubrisnya. setelah mengambil barang barang itu, freen menoleh sebentar pada becky lalu kemudian pergi keluar dari apertemen itu

ia melewati lisa dan jennie tanpa menoleh pada keduanya

"p'freen maafkan aku" ujar becky dengan nada yang pelan sambil melihat kepergian freen

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang