"becky" panggil mind pada becky yang baru saja keluar dari cafetaria kantor bersama dengan freen
karena mengenal suara mind, freen mengikuti becky menoleh pada mind yang berada tak jauh di depan mereka sambil membawa dua paper bag
mind mendekat kearah mereka berdua, dan saat sampai tepat di depan mereka berdua, mind mengangkat kedua paper bag itu sambil tersenyum pada becky
becky yang bingung pun menoleh kearah freen yang sekarang juga sedang menatap dirinya
"apa ada yang bisa saya bantu, miss?" tanya becky yang masih melihat paper bag yang diangkat oleh mind itu
"ini tas untuk mu" mind menyodorkan kedua paper bag itu pada becky
becky melangkahkan sedikit kakinya ke belakang berniat untuk menolak paper bag yang diberikan mind
"it's oke becky, aku membelinya beberapa hari yang lalu tapi lupa memberikannya padamu" jelas mind, dan memang benar dirinya lupa untuk memberikan tas itu pada becky karena terlalu sibuk
"ini berlebihan miss, terimakasih tapi aku rasa kau bisa memberikannya pada orang lain" tolak becky sambil mendorong pelan kedua paper bag itu
"tidak becky, anggap saja ini hadia dari aku dan freen"
freen yang mendengar namanya disebut pun menatap sang kaka dengan wajah tak suka "kenapa aku?" tanya freen
"kau juga membantu ku untuk memilih ini kan, jadi anggap saja ini juga darimu"
seperti biasa, freen terlalu malas untuk berdebat dengan kakanya, ia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan becky dan mind
"biarkan saja dia, dia memang selalu seperti itu" ujar mind karena ia melihat becky seperti takut akan dimarahi oleh freen
"ambillah becky, kumuhon" mind kembali menyodorkan kedua paper bag itu pada becky
becky sempat berpikir sebentar sebelum memutuskan untuk memgambil kedua paper bag itu dari tangan mind
mind tersenyum lalu tangannya bergerak untuk mengelus pucuk kepala becky tetapi becky dengan cepat menghindar
"terimakasih miss tapi aku harus pergi, seperinya miss freen membutuhkan bantuan ku, permisi" becky melangkah menjauh dari mind yang sekarang sedang memekarkan senyum nya
"langkah yang bagus, semoga dia cepat melunak" gumam mind
...
sedangkan diruangannya, freen sedang mengatur dokumen dokumen yang baru saja ia kerjakan
tok tok..
"masuk" ucap freen tanpa mengalihkan pandangannya pada dokumen dokumen yang berhamburan dimeja itu
orang itu ternyata adalah becky, ia masuk dengan membawa kedua paper bag yang tadi diberikan oleh mind
freen menoleh saat becky mendekat ke arah nya, lalu ia mengalihkan tatapan nya dari wajah becky ke paper bag itu
"ada apa?" tanya freen yang sekarang sudah kembali mengatur dokumen dokumen dan meletakkan nya pada rak yang tak jauh dari meja kerjanya
becky meletakkan paper bag itu di meja kerja freen "which one yang kamu pilih diantara kedua ini?" tanya becky, ia mengeluarkan isi dari kedua paper bag itu yang tak lain adalah tas
"aku tak memilihnya becky, dia hanya ingin kau menerima itu" jawab freen memutarkan bola matanya malas
"dia tidak mungkin berbohong kan? keluarga chankimha selalu berbicara jujur kan?" tanya becky lagi, ia yakin bahwa mind tidak berbohong, dan ia tau jika bos nya ini orang yang memiliki gengsi yang sangat tinggi
jadi ia berpikir jika freen hanya malu saja mengakui perkataan mind
"dia sedang berbincang dengan penjual tas di ruangannya dan kebetulan aku masuk dan dia meminta ku untuk memilih salah satu dari kedua tas itu, tapi aku--"
"itu berarti kau juga memilihkan nya untuk ku kan?" tanya becky memotong ucapan freen
freen menutup matanya mengatur emosinya "dengarkan aku dulu becky"
"aku tidak memilihnya, aku tak pandai memilih barang seperti itu, aku memberikan saran padanya untuk membelikan keduanya saja" jelas freen
becky mengangguk anggukan kepalanya mengerti dengan ucapan freen
satu hal baru yang ia ketahui tentang freen hari ini, freen adalah manusia yang tak mau ribet
"yahh secara tak langsung kau memilihkan keduanya untuk ku" becky tersenyum jahil sambil mendekatkan kedua tas itu ke wajah freen
"ya ya terserah kau saja" freen pasrah
melihat freen pasrah, becky semakin menjahili sang bos muda nya itu, ia semakin mendekatkan tas itu pada wajah freen
"yaakk" freen menepis pelan tas itu karena hampir saja mengenai hidung nya dan teriakan freen membuat becky kaget dan hampir saja kehilangan keseimbangannya
freen reflek menahan kedua bahu becky "sorry sorry" panik freen karena hampir saja becky terjatuh karena ulahnya
"kau masih saja kasar miss" becky menyingkirkan tangan freen yang berada di kedua bahunya lalu melangkah menjauh dari freen
melihat becky akan keluar dari ruangan nya, freen mendekati becky dan menghentikannya dengan memeluk becky dari belakang
becky yang kaget reflek memukul tangan yang tiba tiba melingkar dipinggang nya itu
"miss?! kau sedang apa?!" becky masih berusaha untuk melepaskan tangan freen dari pinggangnya tetapi nihil karena tenaga freen lebih besar darinya
"biarkan aku memperbaiki mood ku sebentar"