mind mengangguk ketika tuan chankimha menyuruhnya keluar dari ruangannya tetapi tidak dengan freen.
tuan chankimha menyuruh freen untuk tetap diruangan itu karena ia merasa ada sesuatu yang tidak beres pada kedua anaknya itu
setelah mind meninggalkan ruangan itu, tuan chankimha mendekati freen yang masih bersama nyonya chankimha yang sekarang sedang duduk di sofa
"freen, i know there's something you're hiding from me, right?" tuan chankimha sebenarnya tau apa yang disembunyikan freen
nyonya chankimha yang tidak mengerti dari maksud ucapan sang suami mengerutkan pelipisnya sambil menatap freen dan tuan chankimha secara bergantian
"apa ada sesuatu yang kalian sembunyikan dariku?" tanya nyonya chankimha yang langsung di jawab dengan gelengan kepala oleh freen
"you're a lousy liar, nak" ujar tuan chankimha ketika melihat freen menggelengkan kepalanya
sudut bibir sebelah kanan tuan chankimha sedikit terangkat seperti sedang meremehkan seseorang yang tak lain adalah freen
"kamu menyukai wanita itu kan?" tanya tuan chankimha membuat freen berusaha untuk mengontrol dirinya agar tidak salah tingkah
"tid--"
"jangan coba coba membohongi daddy, freen" tuan chankimha menunjuk freen dengan jari telunjuknya membuat freen takut dan menjadi gugup
"aku benar benar tidak menyukai nya, dad" jawab freen berusaha agar ucapannya tidak terbata bata karena takut dengan ancaman sang ayah
tuan chankimha mendekati wajah freen dan melihat dengan teliti mimik wajah freen untuk memastikan freen bersungguh sungguh dengan ucapannya
"honey, kau tak perlu menekan freen seperti itu, jangan membuat nya takut" nyonya chankimha mendorong pelan suaminya agar menjauh dari freen
tuan chankimha lantas tertawa karena melihat freen bernafas lega "kau tak bisa membohongi daddy, freen" tuan chankimha memukul mukul lengan anaknya dengan pelan sambil tertawa
"kau akan kalah jika terus seperti ini, mind akan mendapatkan nya jika kau tak bergerak dengan cepat seperti dirinya" ujar tuan chankimha yang akhirnya di mengerti oleh nyonya chankimha yang sedari tadi tidak mengerti dengan maksud suami nya itu
"jangan seperti itu, bagaimana jika mereka berdua kembali bertengkar karena wanita itu, sayang" nyonya chankimha menatap tuan chankimha dengan tatapan tajam
tuan chankimha tidak masalah dengan itu, selagi keduanya tidak menggunakan kekerasan dan menyakiti satu sama lain dia tidak akan marah
"tapi aku benar benar tidak menyukai nya dad" freen kembali mengelak karena ia merasa ia belum terlalu yakin dengan perasaan nya
tuan chankimha menghela nafasnya lalu meletakkan tangannya di bahu freen "yasudah, daddy saran kan jangan terlalu sering membohongi dirimu sendiri" lagi lagi freen ikut menghela nafas nya juga
"dad"
"iya iya, sana kembali bekerja dan jangan bertengkar seperti tadi, jika ada kesalah pahaman selesaikan dengan baik baik jangan dengan kekerasan seperti tadi"
tuan chankimha kembali ke meja nya sedangkan freen memeluk nyonya chankimha terlebih dahulu sebelum pergi dari ruangan itu
"mommy menyayangi mu sayang" nyonya chankimha memberikan kecupan ke seluruh wajah freen
"i love you too, mom"
---
freen sampai di depan pintu ruangan nya, di depan pintu itu terdapat becky yang sedang berdiri di depan meja kerja nya yang terletak tepat di depan pintu ruangan freen
tangan freen yang ingin memegang gagang pintu ruangan itu terhenti, ia sempat terdiam sebenter sebelum kemudian menoleh pada becky yang sedang melihat kearah nya juga
"becky" panggil freen
becky mengangkat satu alisnya "iya miss?" tanya becky
tetapi freen hanya diam dan menatap becky dengan sangat lekat membuat becky semakin kebingungan
kejadian tadi di ruangan mind tidak di ketahui oleh siapa pun kecuali kedua orang tua mereka dan juga nam
"miss?" panggil becky
tetapi freen tidak menjawab dan terus melihat wajah becky dengan sangat serius, seperti sedang memastikan sesuatu
becky yang bingung ditatap oleh freen seperti itu pun melihat ke seluruh badannya karena ia merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya dan membuat freen menatap nya seperti itu
"miss freen? apa ada sesuatu yang aneh?" tanya becky yang sudah meletakan tangan nya pada kedua pipi nya
freen menggelengkan kepalanya ketika sadar ia melihat wajah becky terlalu lama "s-sorry, apa kau sudah mengerjakan yang aku suruh tadi?" tanya freen mengalihkan topik
becky mengangkat laptop nya yang terletak di depan meja nya dan memperlihatkan pada freen, sontak freen mendekat ke arah becky untuk bisa melihat dengan jelas apa yang ditampilkan di layar laptop itu
"aku belum menyelesaikan semuanya, tetapi untuk data yang miss perlukan sudah saya kumpulkan dan akan saya kirimkan sebentar lagi" ujar becky sambil menunjuk apa yang ia maksud
freen mengangguk mengerti lalu mengalihkan pandangan nya dari laptop menjadi ke wajah becky yang sedang menatap nya juga
kedua pasang mata itu kembali bertemu dan membuat kedua nya terpaku untuk beberapa saat
merasa ada hawa canggung, becky dengan cepat mengalihkan pandangannya ke sembarang arah begitu juga dengan freen
"hmm becky, apa kau ada waktu malam ini?" tanya freen
"y-ya? ah tentu saja, aku selalu punya waktu" jawab becky
"ingin dinner bersama?" freen membuat mata mereka bertemu lagi, kali ini keduanya seperti enggan untuk mengalihkan pandangan masing masing