setelah mendapatkan telepon dari sang ayah, freen mengikuti perintah nyaa untuk pergi ke salah satu cafe milik mereka, dimana di cafe tersebut sudah ada sang ayah dan rekan bisnis nya yang tak lain adalah orang tua becky
di meja itu hanya terdapat tuan chankimha dan nyonya chankimha bersama kedua orang tua becky
mereka berbincang sebentar sebelum menelepon freen. tuan chankimha juga meminta maaf kepada kedua orang tua becky atas ketidak nyamanan yang dibuat oleh anak anaknya itu
berbeda dengan mind, freen tidak mengetahui banyak tentang rekan bisnis sang ayah, karena dirinya hanya sibuk belajar dan belajar saja
freen sampai di cafe tersebut dan memarkirkan mobilnya dengan rapi di parkiran
ia melepaskan jas nya dan menyisahkan kaos hitam polos, ia juga mengambil topi dan juga masker untuk menghindari wartawan, walaupun beberapa dari mereka sudah mengetahui mobilnya dia tetap harus waspada.
freen keluar dari mobilnya lalu melangkah masuk ke dalam cafe yang sudah ramai dengan manusia di dalam nya, karena cafe itu terkenal nyaman untuk para pemuda mengerjakan pekejaan mereka dan banyak juga anak sekolah yang datang untuk belajar disana
walaupun banyak orang yang mendatangi cafe ini, tidak ada satupun dari mereka yang melakukan keributan berlebihan, hal tersebut membuat suasana cafe itu sangatlah damai
nyonya chankimha melihat freen yang ingin membuka pintu masuk, menyenggol tangan suaminya
"ada apa sayang?" tanya tuan chankimha
"anakku sudah datang" nyonya chankimha menunjuk freen yang masih berdiri di depan pintu masuk sambil melihat ke segala arah untuk mencari keberadaan mereka
tepat saat nyonya chankimha melambaikan tangannya, mind datang dan mendorong freen yang berdiri menghalangi pintu masuk
"mind!" teriak sang ayah yang langsung berdiri dan menatap tajam pada mind yang tidak mengetahui jika kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua becky sedang melihat kearah mereka
"sial, aku lagi yang kena" ujar mind lalu melangkah kan kakinya menuju ke meja kedua orang tua nya dan tidak peduli dengan freen yang terjatuh karena dorongan yang ia berikan secara tiba tiba itu
dirinya tidak bisa menahan keseimbangan tubuhnya dan berakhir jatuh kebawah
ia mengepalkan kuat tangannya sebelum berdiri, ia bersuha untuk mengontrol emosinya agar tidak meledak begitu saja karena disana terdapat orang tua becky
setelah berdiri dan menghela nafas agar bisa lebih tenang lagi, freen berjalan mendekat ke meja itu juga
ia memberikan salam kepada orang tua becky dan juga kepada kedua orang tuanya
"w-wait, mereka orang tua becky? lalu anak laki laki yang aku temui bersama daddy lalu siapa? kakak nya becky? becky punya kakak?" batin freen
betul saja, orang yang sedang duduk di hadapan nya ini adalah orang yang sama yang ia temui waktu itu bersama sang ayah untuk dinner
"senang bertemu dengan mu lagi, nak" ucap pria bule itu kepadanya dengan senyuman yang sangat mirip dengan senyum becky
freen hanya menganggukan kepalanya dengan senyuman kaku, karena ia tidak tau harus berbuat apa sekarang
"hallo uncle, aunty. Senang bisa bertemu dengan kalian lagi" sapa mind yang merasa tidak dipedulikan oleh kedua nya
kedua orang tua becky hanya memberikan senyum tipis pada mind "hai mind" ujar tuan armstrong
"freen, mungkin kau mengenal keduanya sebagai orang tau dari richie" jelas tuan chankimha, karena ia tahu anak bungsunya ini sedang kebingungan
"apa mereka bersaudara?" tanya freen yang mendapatkan tawaan dari tuan armstrong dan senyuman manis dari nyonya armstrong