sampailah mereka di tempat yang lebih sunyi dari tempat tadi, mungkin tempat ini biasa digunakan orang orang untuk merokok
freen melepaskan genggaman nya pada lengan becky "jangan berteriak lagi"
becky mengangguk mengiyakan ucapan freen, ia kemudian menatap freen dengan tatapan serius membuat freen malah mengerutkan dahi nya karena bingung
"kau salah paham phii" ujar becky
freen semakin mengerutkan dahinya, ia rasa tidak ada yang harus di jelaskan lagi karena semuanya sudah jelas
"salah paham apa becky? semuanya sudah jelas, dan kau tak perlu menyuruh ku untuk menjauh dari mu, because mind already told me" freen sedikit mendorong becky menjauh dari nya, karena posisi kedua nya sedikit berdekatan
"no, she's lied to you! nothing happened between us, dan dia tidak ada hak untuk melarang mu mendekati ku"
seolah tak mau jauh dari freen, becky kembali mendekat pada freen, ia menatap freen dengan tatapan yang penuh arti, berniat agar freen melihat keseriusan dari ucapan nya tersebut
"aku tidak menerimananya p'freen" lanjut nya
freen menggelengkan kepalanya "kasih aku bukti"
becky semakin mendekat pada freen, dan perlahan mulai berjinjit agar bisa sejajar dengan tinggi freen, lalu kemudian ia mulai meletakkan tangan nya di bahu freen dan secara perlahan melingkari leher freen
sedangkan freen yang tau apa yang akan dilakukan becky pun sedikit mendorong becky, karena ia sudah berjanji tidak akan ada sebuah ciuman lagi diantara mereka
"becky" tegur freen
becky mengerti lalu melepaskan tangan nya dari leher freen dan sedikit mundur ke belakang
"kau bisa lihat perbedaan perlakuan ku pada mu dan pada nya sangat berbeda phii, seharusnya kau sadar akan hal itu" becky terlihat ingin mengeluarkan air matanya, tetapi ia berusaha untuk menahan nya
freen yang mendengar itu terdiam, ia masih berusaha mencerna apa maksud becky
"aku tidak mengerti becky, aku butuh bukti nyata" freen masih belum bisa mempercayai becky sepenuh nya, ia juga takut jika dirinya salah mengartikan maksud dari ucapan becky tersebut
tanpa aba aba lagi, becky dengan secara tiba tiba mengecup bibir freen dengan sangat cepat
"aku menyukai mu p'freen" ujar becky
freen terdiam, kali ini otak nya semakin lambat mencerna apa yang baru saja terjadi
"aku tau ini sangat tiba tiba, tapi ku rasa aku sudah tidak bisa lagi menahan untuk tidak memberitahu mu tentang perasaan ku" becky takut jika freen akan memarahi nya atau malah akan menjauhi nya, karena sikap freen akhir akhir ini sangat dingin dan seperti membenci nya
"are you serious?" tanya freen memastikan, ia takut jika becky tidak sungguh sungguh dengan ucapan nya
"apa aku terlihat becanda? aku sangat serius p'freen, aku bisa mencium mu sekarang atau bahkan di depan orang orang itu jika kau tak mempercayai ku" becky kesal karena freen masih saja tidak mempercayai nya
"yang benar saja kau, tapi aku cukup legah kau tidak bersama p'mind" ujar freen dengan nada bicara yang di pelan kan diakhir
tetapi becky masih bisa mendengar nya dan kemudian tersenyum "aku tidak mungkin menerima miss mind, aku sama sekali tidak menyukai nya"
becky kembali mendekati freen untuk kesekian kali nya, ia kemudian memeluk freen dengan sangat erat
rasa takut dan sedih yang ia rasakan sedari siang tadi hilang begitu saja setelah melihat freen yang tidak lagi melihat nya dengan tatapan datar tanpa ekspresi
perlahan freen membalas pelukan itu, ia kemudian mengelus punggung becky dan meletakkan dagu nya di pundak becky
"aku sangat menyayangi mu, aku tidak bisa melihat mu bersama orang lain" ucap freen yang terdengar seperti bisikan
"aku tidak mungkin meninggalkan mu phii, aku sangat menyayangi mu juga"
freen yang mendengar itu pun menyudahi pelukan diantara kedua nya, lalu ia meengambil kedua telapak tangan becky untuk digenggam nya
"do you want to be my girlfriend?"
becky terdiam sejenak karena ini sangat tiba tiba, ia tak tau harus melakukan apa sekarang
sedangkan freen yang sadar akan hal tersebut, ia memberikan becky senyuman manis nya dan mengelus tangan becky yang berada di genggaman nya
"it's oke, aku tidak akan memaksa mu untuk menjawab nya sekarang dan kau bisa beritahu ku kapan pun kau siap" freen kembali memeluk becky
ia sedikit merasa sedih karena respon becky yang seperti masih bingung dengan perasaan nya sendiri
"aku mau p'freen" jawab becky dengan wajah yang sudah tenggelam di dada bidang freen
mendengar itu jantung freen seketika berdetak lebih cepat dari biasanya
"kamu serius kan?" tanya freen setelah melepaskan pelukan diantara mereka berdua, dan sekarang kedua tangan freen sudah berada di bahu becky dan menatap becky dengan tatapan bahagia
becky mengangguk dengan yakin "ya aku serius" jawab becky
"sekarang kamu punya ku, dan tidak boleh siapa pun menyentuh milik ku"
freen mendekat kan kepala mereka untuk bisa memberikan bibir becky sebuah kecupan dengan mudah
tetapi kecupan itu berubah menjadi sebuah lumatan karena becky dengan cepat menahan tengkuk freen untuk tidak melepaskan tautan bibir mereka
becky kemudian menggantungkan tangan nya dileher freen, sedangkan tangan freen sudah melingkari pinggang ramping milik becky, ia sesekali mengelus belakang becky karena terbawa suasana
"ahh"
becky menyudahi ciuman itu karena kehabisan nafas dan juga sudah tidak bisa menyeimbangi permainan yang diberikan freen
"i really like your lips" ujar freen dengan jempol nya yang sedang mengusap bibir kenyal milik becky
mendengar itu becky tersenyum malu karena freen terus menerus melihati bibirnya dengan tatapan penuh nafsu
"ayo kita pulang sekarang, ku rasa miss mind dan juga teman mu sudah pulang duluan"