30

105 7 1
                                    

"Arghhhh...."

Sky memijit pelipisnya yang terasa berdenyut. Kepalanya terasa sangat sakit dan pandangannya sedikit berkunang.

Sky menarik napas dengan panjang lalu berusaha mendudukkan dirinya dan bersandar disandaran kasur. Ia menatap jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

Setelah beberapa saat berhasil mengumpulkan cukup tenaga, Sky memutuskan turun dari kasur dan berjalan menuju balkon kamarnya untuk menghirup udara segar, tetapi sepertinya hal itu tidak akan terjadi, karena cuaca pagi hari ini sedang buruk. Hujan deras masih melanda kota Manhattan sejak kemarin sore.

Karena merasa kedinginan, Sky kembali menutup pintu balkon dan memilih untuk berendam air hangat, karena jujur saja kondisi tubuhnya hari ini jauh dari kata baik. Kepalanya sangat pusing dan Sky bisa merasakan suhu tubuhnya meningkat drastis.

Apa ia sedang demam?

Sky menatap wajahnya di kaca kamar mandi yang pucat pasi lalu ia tersenyum miring melihat matanya yang sembab dan memerah. Bahkan ia terlihat seperti zombie sekarang.

Apa mungkin ia kurang enak badan karena tidak makan atau minum sedikitpun sejak kepulangannya dari Miami? Ya... mungkin, Sky mengurung dirinya dikamar dan tidak neranjak sedetikpun dari kasur.

Sky membuka piyama yang ia pakai lalu berendam di air hangat. Feel so good! Semoga saja setelah berendam, ia akan merasa lebih baik.

Setelah beberapa saat, Sky memutuskan untuk menyelesaikan ritual kecilnya itu lalu berjalan menuju walk in closet dan mengambil satu setelan kerja formal miliknya yang berwarna biru cerah dan dilengkapi dengan heels berwarna nude. Setelah itu, tidak lupa Sky mengambil satu sunglasses berwarna hitam untuk menutupi mata sembabnya.

 Setelah itu, tidak lupa Sky mengambil satu sunglasses berwarna hitam untuk menutupi mata sembabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini ia memutuskan untuk pergi ke Kennedy's group. Tidak mungkin ia membebani Evelyn terus menerus untuk menghandle perusahaan. Sahabatnya juga seorang manusia, Sky tidak akan tega melihat Evelyn kewalahan.

Sky memakai sedikit make up dan tak lupa lipstick untuk menutupi wajah pucatnya, lalu ia membiarkan rambut panjangnya tergerai begitu saja.

"Alright...." Gumam Sky lalu berjalan keluar kamar dan turun menuruni anak tangga menuju pintu utama mansion.

"Selamat pagi Nona. Sarapan anda sudah siap." Sapa Wandah yang baru saja keluar dari dapur setelah melihat kedatangan Sky.

"Tidak perlu."

"Anda yakin? Ta-tapi.... Nona belum makan sejak kemarin."

"I'm fine, Wandah. Aku akan makan dikantor nanti."

Sebenarnya itu hanyalah alasan Sky saja, karena ia tidak memiliki nafsu makan sama sekali.

"Baiklah nona. Anda ingin ke kantor? Saya akan mengambilkan long coat, cuaca hari ini terlihat buruk." Bujuk Wandah dan akhirnya Sky hanya mengangguk pelan ke arah kepala pelayan mansionnya itu.

Depth Of Despair | on going ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang