27

129 8 1
                                    

This is bad!' Batin Nick sambil menghela napas panjang. Ia mengambil black t-shirt dari tangan Pierre dan memakainya dengan cepat. Tidak mungkin ia bertemu dengan ibu-nya sambil bertelanjang dada dengan tubuh dipenuhi oleh pasir.

Nick menoleh kebelakang dan seketika merasa bersalah bahwa ia harus meninggalkan Sky di Villa karena urusan yang sudah termasuk golongan emergency bagi Nick ini.

"Where is she?"

"Restaurant, sir." Jawab Pierre.

Nick melangkahkan kakinya dengan cepat mencari keberadaan Ibu-nya tersebut. Keadaan Resort hari ini cukup ramai hingga banyak orang berlalu lalang di koridor hingga lobby resort.

Langkah kaki Nick semakin panjang saat sosok yang ia cari sedari tadi sedang duduk di salah satu sofa restaurant dengan pakaian super glamour nya.

"Bersenang-senang huh?" Celutuk Ibunya sambil memandang Nick dari atas kepala hingga bawah kaki yang terlihat acak-acakan.

"What are you doing here, mom?"

To the point! As always!

"Memang nya kenapa kalau aku berkunjung ditempat ini?" Ucap Sarah sambil melipat kedua tangannya diatas dada.

"Mom... i'm busy..."

"Busy huh?" Sarah tertawa mendengar kalimat yang keluar dari mulut putra-nya.

"Kali ini kamu keterlaluan, Nick." Sarah menatap Nick dengan tajam, kesabarannya sudah mulai habis.

"Mom... please..."

"Aku tahu apa yang kamu lakukan disini, son."

"Did you spy on me?" Tangan Nick terkepal kuat berusaha menahan emosi yang bergejolak dalam dirinya.

"Of course." Jawab Sarah dengan senyum miringnya. "That girl.... Hm... ya... Skylar Kennedy, wanita malang itu, aku bertaruh kamu tidak memberitahu ia yang sesungguhnya bukan?"

"Isn't your business mom."

"Tentu saja semua yang menyangkut dirimu adalah urusan-ku Nick!" Bentak Sarah dengan nada tinggi. Bahkan orang-orang disekitar mereka sudah mulai berbisik-bisik sambil menatap Ibu dan anak itu yang saling beradu argumen.

Nick memejamkan matanya dengan kuat melihat Sarah yang selalu terobsesi dengan segala apapun yang menyangkut dirinya.

"I'm not a kid."

"Ya, but you are my son."

"Stop, Mom. Please..." Nick mengusap wajahnya dengan kasar.

"You cross the line. Aku kecewa pada kamu, son."

"Kecewa? How could you say that, Mom? Aku yang menjadi korban disini." Bantah Nick tidak terima dengan ucapan Saran.

"Aku hanya melakukan yang terbaik untuk kamu, sayang. Harusnya kamu menyadari itu sedari awal."

Nick memijit pelipisnya yang terasa bedenyut. Sarah melakukan itu karena hanya ingin yang terbaik untuknya? It's a bullshit. Nick tidak pernah menginginkan semua ini terjadi.

"Dan sekarang katakan padaku... kamu tidak memiliki perasaan apapun pada gadis itu bukan?" Sambung Sarah sambil mendesak Nick.

"Kamu pikir aku tidak tahu siapa gadis itu?"

Let her talk! Nick tidak akan memotong apapun pembicaraan Ibu-nya.

"She's not good for you..."

Depth Of Despair | on going ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang