16

134 6 1
                                    

Sky memejamkan matanya dengan kuat, bukan karena ia menikmati elusan jari-jari Nick yang begitu lembut di pipinya, tetapi ia menyadari pertanyaan bodoh yang baru saja keluar dari mulutnya.

'What the hell are you thinking, Sky?' Teriak batin wanita itu.

"I'm sorry, just forget it."

"Open your eyes."

Entah apa yang terjadi, tetapi Sky merasa tidak berani menatap mata tajam pria tampan itu.

"Open your eyes, please."

Okay! Sky mengalah. Akhirnya dengan slow motion, ia membuka matanya dan tatapan mata Nick terasa begitu berbeda...

"It's alright. Kamu tidak akan sendirian malam ini."

Pandangan Sky membola saat Nick melingkarkan tangannya dipinggangnya lalu memeluknya dengan sangat erat. Tentu saja Sky langsung mengalungkan lengannya di leher pria itu dan tak kalah erat memeluk Nick! So tight! And so comfortable!

Ia tidak berbohong saat mengatakan ia merasa kesepian di mansion sebesar itu, karena memang itulah yang ia rasakan selama satu tahun belakangan ini.

"Let's go." Nick memberikan senyum tipisnya setelah melepaskan pelukan mereka, lalu menarik tangan Sky dengan pelan menuju black superfast car miliknya.

Nick mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, sekitar 70km/hours. Tidak ada percakapan di antara mereka! So silent! Sky berpikir apakah ini adalah keputusan yang tepat baginya? Apa ia tidak akan membebani pria tampan itu?

Bukan rumah mewah, bukan mansion, tetapi penthouse!

Sky yakin bahwa Nick tinggal di salah satu lantai di gedung pencakar langit ini saat Nick memberhentikan mobilnya tepat di Lobby gedung.

Mereka turun dari mobil dan tentu saja tak lupa Nick yang selalu menggengam tangan Sky dengan erat. Just like a happy couple! Walaupun itu bukan faktanya.

Nick memencet tombol 27 saat mereka sudah masuk ke dalam lift, dimana lantai 27 sepertinya lantai teratas dari gedung ini.

Ting!

Pintu lift terbuka dan Sky bisa melihat hanya satu pintu di lantai ini yang tidak jauh dari pintu lift.

Setelah Nick memasukkan beberapa kombinasi angka, Sky sedikit tercengang saat pintu penthouse ini terbuka dengan lebar.

Bukan karena betapa mewahnya design penthouse ini, tetapi design-nya yang terkesan sangat manly karena di dominasi oleh warna hitam dan abu, dan tentu saja hampir seluruh dinding penthouse ini terbuat dari kaca yang bisa memperlihatkan keindahan kota Manhattan.

So cool!

"Do you live here alone?" Tanya Sky karena ia yakin tidak ada siapapun di penthouse besar ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Do you live here alone?" Tanya Sky karena ia yakin tidak ada siapapun di penthouse besar ini.

"Ya."

Depth Of Despair | on going ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang