1

336 13 0
                                    

Sky sedari tadi hanya menatap langit-langit kamarnya tanpa bergeming. It's 23.00 PM now! And she couldn't sleep!

Ia memijit pelipisnya yang terasa berdenyut, mungkin sakit kepala yang ia rasakan diakibatkan oleh air hujan yang mengguyur tubuhnya sore tadi, dan ditambah ia belum makan apapun sejak pagi.

Sky duduk menegakkan badannya dan menyingkap selimut dengan kasar. Ia turun dari kasur dan berjalan pelan menuju meja kecil beserta sofa yang terlihat seperti mini ruang tamu yang ada dalam kamarnya.

Wanita itu mengambil wiski yang terletak di atas meja lalu menuangkannya ke dalam gelas kaca kecil. Ia menyesap minuman beralkohol itu dengan pelan sambil memejamkan matanya. Sky bisa merasakan rasa panas dan sedikit menusuk pada kerongkongannya akibat dari efek wiski tersebut.

One shot

Satu teguk tidak akan membuatnya mabuk walaupun wiski ini memiliki kadar alkohol 40%.

Two shot

Three shot

Four shot

Sky menghela napas dengan pelan mengingat dirinya menjadi alcoholic sejak satu tahun yang lalu, padahal sebelum kejadian naas itu, hal yang paling di benci oleh Sky adalah alkohol dan rokok. Tetapi untung saja ia sama sekali tidak memiliki niat untuk menghisap rokok berbahan nikotin itu karena ia memiliki riwayat penyakit asma. Keturunan dari Kakek-Nya.

'Okay, one last shot.' Batin Sky setelah meneguk gelas ke limanya. Ia hanya berharap alkohol yang ia teguk ini dapat membatunya untuk tidur.

Berbicara soal tidur, Sky tidak pernah tertidur nyenyak sejak satu tahun belakangan ini, setiap ia memejamkan matanya, hal pertama yang ia pikirkan dan dengar adalah suara rintihan kesakitan Ayah dan Kakek-nya memanggil nama Sky.

Ya! Sky juga berada di dalam mansion tersebut saat kejadian kebakaran itu, tetapi, Sky selamat karena Pemadam kebakaran berhasil menyelamatkannya, tetapi tidak dengan mereka. They were die in front of her. Sungguh ironis bukan?

Sky meletakkan gelas kaca di atas meja dengan kasar lalu mencoba berbaring di atas sofa dalam kamarnya itu.

One hour passed!

Two hour passed!

Three hour passed!

Oh Gosh! Teriak batin Sky. Ia sama sekali tidak bisa tertidur bahkan satu menitpun. Bahkan alkohol yang ia minum tidak dapat membantunya sama sekali dan jam sudah menunjukkan pukul dua pagi.

Karena merasa frustasi, Sky bangkit dari sofa dan menuju walk in closet. Ia mengambil satu satu black dress dengan design simpel tetapi masih memiliki kesan yang sexy karena dress ini mengekspos belahan dada dan punggung Sky.

Ia dengan cepat mengganti piyama yang ia kenakan dengan dress tersebut. Setelah itu, tak lupa ia memoleskan sedikit make up dan lipstick berwarna soft pink agar dirinya tidak terlihat pucat. Sky membiarkan rambut coklatnya tergerai lalu memakai heels lima sentimeter dan tak lupa ia membawa tas tangannya.

 Sky membiarkan rambut coklatnya tergerai lalu memakai heels lima sentimeter dan tak lupa ia membawa tas tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Depth Of Despair | on going ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang