34

105 10 1
                                    

Sky mendorong sebuah troli sambil menatap sekelilingnya. This is the first time she's doing this! Ia akan melakukan apapun untuk mengusir Nick dari pikirannya.

"Wow...." Sky mengangkat alisnya sebelah melihat beberapa barang yang ternyata memiliki harga yang jauh lebih murah dibanding yang ia pikir selama ini.

"Roti ini hanya satu dollar?" Gumam Sky lalu melempar roti itu dengan asal di trolinya.

Sky berjalan memutari supermarket ini dan tentu saja sambil mengambil asal beberapa barang yang mungkin akan berguna untuknya. 

Setelah beberap saat, Sky memutuskan untuk membayar satu troli barang-barang yang ia ambil tersebut.

"Totalnya 65 dollar, nona." Ucap seorang wanita di meja kasir dan Sky dengan cepat memberikan uang cash senilai 100 dollar.

"No, keep it." Ucap Sky dan wanita itu terperangah dan langsung menunduk hormat dan mengucapkan terima kasih setelah menerima uang kembalian dari Sky.

"Let me help you, nona." Ucap Echo yang entah sejak kapan sudah berada di samping Sky dan mengangkat satu kantong besar belanjaan tersebut.

Saat mereka berdua berjalan meninggalkan supermarket dan menuju parkiran dengan langkah panjang, Sky sayup-sayup mendengar seseorang memanggil namanya.

"Mrs. Kennedy?"

Sky membalikkan badannya lalu menatap seseorang itu yang beru saja memanggil namanya.

"Bibi Dennisa?" Gumam Sky dengan pelan dan untung saja wanita paruh baya itu mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh Sky.

"Just Dennisa please." Wanita itu terkekeh pelan membuat Sky tersenyum tipis.

"What are you doing here?" Tanya Sky basa-basi.

"Hanya membeli beberapa keperluan." Ucap Dennisa sambil mengangkat satu kantong belanja yang tidak terlalu besar dan memperlihatkannya pada Sky.

"Hm, i see."

Kalian mengingat siapa Dennisa bukan? Ibu pengurus panti yang menjaga anak-anak berkebutuhan khusus di yayasan milik Delano's Corp.

"How are you, Mrs. Kennedy? Long time no see."

"I'm fine." Jawab Sky cepat dan secara tidak sadar ia tersenyum miring karena keadaan dirinya yang sebenarnya jauh dari kata baik.

"Baiklah. Aku hanya ingin menyapa. Good to see you again. Aku harus pergi sekarang agar tidak ketinggalan bus." Ucap Dennisa sambil terkekeh pelan.

Sky yang mendengar itu hanya mengangguk pelan. Dan saat Dennisa melempar senyumnya untuk yang terakhir kali, wanita itu berbalik berjalan meninggalkan Sky.

Dan entah apa yang merasuki dirinya, ia mecekal lengan wanita paruh baya itu hingga mereka kembali berhadapan. Sky tersenyum kecil dan "Aku akan mengantar anda pulang. Lagi pula, sudah lama aku tidak berkunjung ke yayasan."

"O-ohh? Anda yakin?" Tanya Dennisa dengan terkejut. Ia sangat tidak menduga hal itu.

Sky mengangguk pelan lalu mempersilahkan Dennisa masuk ke dalam mobil miliknya. "Please." Ucap Sky sambil tersenyum karena wanita paruh baya itu hanya terdiam.

Setelah beberapa saat, akhirnya Dennisa mengalah dan tidak enak menolak bantuan Sky, ia pun masuk ke dalam mobil.

"Bagaimana kabar mereka?"

"Mereka baik-baik saja, Mrs. Kennedy."

"Sky. You can call me, Sky."

"Y-ya... Sky." Ucap Dennisa sambil tersenyum tulus.

Depth Of Despair | on going ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang