5

3.6K 225 13
                                    

Ini versi terbaru dari playboy vs playboy.Terdapat banyak perubahan dari story ku kali ini.Pengurangan karakter juga berlaku untuk kenyamanan para readers.

||♧♧||

HAPPY READING!

~°○°~



__________________________________


Sesuai rencana, Fabian telah tiba tepat di hadapan pintu milik Gabian.Menurut Pond, ia mengatakan jika Fabian harus menunggu tibanya seorang pria yang dapat dipastikan temannya Pond yang bisa membantu Fabian untuk masuk ke pestanya Gabian.

"Fabian?"

Dan yap...pria tinggi ini telah berdiri tepat di belakang Fabian.

"Kak Dunk?"

"Yeah..that's me."

Fabian tersenyum ramah pada laki-laki tinggi di hadapannya ini.Si pria membukakan pintu untuk memudahkan mereka untuk masuk.

Pemandangan kamar yang cukup gelap.Hanya dibekalkan dengan lampu sorot berwarna ungu yang sedikit pun tidak membantu pencahayaan di kamar tersebut.

Musik meriuhkan keadaan.Dentingan cangkir-cangkir dan teriakan orang-orang juga ikut meriuhkan keadaan.

Fabian hanya diam ketika melihat sepasang kekasih yang asyik bercium di hadapan pintu toilet yang berada di sudut kanan kamar.

"Fabian, ayok." ajak Dunk seraya melingkarkan tangan di pundak Fabian dan menariknya ke tengah ruangan

Pandangan pesta semakin terlihat yang awalnya tertutup tembok pembatas kini terpampang jelas di mata Fabian.Laki-laki mahupun wanita tengah asyik menari-nari di tengah ruangan sementara yang lain-lain sibuk dengan urusan mereka dengan minum-minum di atas sofa yang mengelilingi ruangan.

"Ayok."-tangan Dunk menarik lengan Fabian untuk menerobos kerumunan orang-orang yang bisa diperkirakan dalam belasan orang

"Siapa tuh Dunk?"soal pria yang asyik merangkul dua wanita disisi kanan dan kirinya

"Fabian.Teman gw."jawabnya

"Gw Joong.Lu Fabian?"

Fabian mengangguk pada pertanyaan Joong.Ia mendudukkan tubuhnya di atas sofa tepat di samping Dunk.

"Mau minum? Gw ambilin."tawar Dunk

"Boleh."

Seusai menerima jawatan dari Fabian, Dunk bangkit dan pergi mengambil minuman untuk diberikan kepada Fabian.

Mata Fabian meliar mencari kemana perginya targetnya.Dari sisi kanan dan kiri matanya meliar namun tidak menemukan siapapun disana.

"Nah."

Panggilan Dunk mengalihkan perhatiannya dari menatap orang-orang dan mendongak untuk melihat Dunk yang masih berdiri menghulurkan secangkir minuman padanya.

Fabian mengambil dan kembali mencari keberadaan Gabian.Dunk yang posisi duduknya bersebelahan dengannya menatapnya aneh.

"Lu cari siapa?"soal Dunk

"Hah?"

"Lu cari siapa?"

"Enggak..liat-liat doang."

Ia lagi dan lagi mencuba mencari keberadaan Gabian.Sedangkan Dunk hanya bisa pasrah dan menatap geram ke arah Joong yang asyik bercium panas dengan kedua wanita yang ia rangkul.

ᴘʟᴀʏʙᴏʏ ᴠꜱ ᴘʟᴀʏʙᴏʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang