12

3.4K 208 12
                                    

Ini versi terbaru dari playboy vs playboy.Terdapat banyak perubahan dari story ku kali ini.Pengurangan karakter juga berlaku untuk kenyamanan para readers.

||♧♧||

HAPPY READING!

~°○°~



__________________________________

"Eh guys, malem ini Pak Tay bilang kita harus manggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh guys, malem ini Pak Tay bilang kita harus manggung."suara Pond berbicara sebelum memasukkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.

"Lagi? Siapa lagi tamunya?"tanya Winny.

"Gak tau."bahu Pond mengidik tidak tahu. Menelan makanan susah payah, ia kembali berbicara. "Lo lupa besok weeekend? Pasti banyak dong tamunya."

"Eh iya. Gw tiap hari nambah pikun. Maaf dah."

"Sadar diri juga akhirnya."suara datar Ford kini menyela.

Entah berapa kali obrolan yang mereka bicarakan, yang pasti obrolannya tidak Fabian dengari. Sungguh, mood makan, tidur, berbicara, bermain bahkan untuk melelapkan mata saja tidak ada. Berantakkan, itulah kata yang mengambarkan seorang Fabian.

Pikirannya benar-benar dipenuhi oleh seorang Gabian. Senior gila, cabul yang senang sekali menjahilinya. Apalagi ucapan Gabian untuk menjadikannya fav juniornya. Fabian mengatup giginya sehingga bunyi geseran kedegaran. Sial...Fabian merasa putus asa.

"Eh."-lamunan Fabian terbuyarkan saat Ford menepuk pundaknya. "Lo kenapa? Punya masalah?"tanya Ford.

Fabian menggeleng. "Gak. Gw gak mood makan. Katanya kita manggung ya malam ini?"

"Iya. Lo bisakan?"

"Ya bisa. Lagian gw mau minum-minum."

"Ohh ok."

.
.
.

Suara dentingan gelas, musik yang menenggelam para manusia ke dalam lautan dansa, bersama cahaya minim yang menemani mereka. Fabian termenung di pojok meja yang disediakan hanya untuk band mereka.

Tangannya memegang gitar. Jari lentiknya memetik tidak jelas lagu. Matanya fokus menatap beberapa orang yang sibuk menggoyangkan tubuh mereka tatkala musik terpasang keras memenuhi seisi bar.

Tinggal beberapa menit, band mereka akan melakukan pertunjukkan. Dalam menit itu juga para tamu sudah memenuhi bar hanya karna pertunjukkan mereka. Dengan jaket denim miliknya dilengkapi celana jeans panjang hitam, Fabian sudah menarik perhatian seisi bar. Tidak hanya wanita, lelaki juga tidak kurang menempel akan ketampannya.

"Fab. Kita udah bisa naik penggung."suara Ford membuyarkan lamunannya. Dengan segera ia menyambar gitar lalu berlari naik ke atas panggung.

.
.
.

ᴘʟᴀʏʙᴏʏ ᴠꜱ ᴘʟᴀʏʙᴏʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang