17

3.1K 220 11
                                    


I

ni versi terbaru dari playboy vs playboy.Terdapat banyak perubahan dari story ku kali ini.Pengurangan karakter juga berlaku untuk kenyamanan para readers.

||♧♧||

HAPPY READING!

~°○°~



____________________________________

Perjalanan yang mengambil masa hampir setengah jam tanpa obrolan itu menciptakan suasana bosan yang tidak terkira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalanan yang mengambil masa hampir setengah jam tanpa obrolan itu menciptakan suasana bosan yang tidak terkira.

Gabian tampak sibuk mengemudi sementara Fabian sibuk dengan urusan 'wanita' nya.

Gabian melirik kegiatan Fabian yang tampak senyam-senyum sembari memainkan ponsel miliknya. Terlihat aneh dan gila.

Jari jenjangnya mengetuk-ngetuk setir mobil di kala pemikirannya penasaran dengan apa yang dilakukan sang junior.

"Ngapain?"akhirnya, pertanyaan itu keluar dari mulut sang dominan.

"Hah?"-Fabian melirik sejenak sebelum merubah posisi duduknya semakin memojok. "Gak."

"Apa yang enggaknya? Udah keliatan lo senyam-senyum gitu."

Fabian memutar mata. "Bro, ini urusan gue. Gausah ikut campur."-aktivitas senyam-senyum itu kembali tercipta di bibir Fabian.

"Fine."

Satu jam lamanya, akhirnya mereka tiba di mansion besar milik Fabian.

Gabian yang menghentikan mobil miliknya tepat di hadapan besarnya rumah Fabian, dibuat hairan disaat sang junior tidak bereaksi. Dia masih sibuk dengan urusan ponsel yang semakin membuat Gabian penasaran.

Suara pekikkan kedengaran di saat Gabian mengambil paksa ponsel milik Fabian.

"Oyy! Hp gue! Balikkin!"

Gabian mengangkat setinggi-tingginya ponsel milik sang junior. Mencuri-curi lihat isi kandungan yang membuatnya penasaran.

Besok temuin gue. Kita main sepuas-puasnya. Pasti kangen kan?

Salah satu isi chatan yang berhasil Gabian baca. Membaca itu, Gabriel sempat terengah sebelum sang junior mengambil kembali ponselnya.

"Siapa?"tanya Gabian dingin.

"Siapa apanya. Gausah sok peduli."putus Fabian sarkas.

Fabian membuka pintu besi beroda empat itu sebelum menutupnya sekencang-kencangnya. Meninggalkan Gabian yang masih terduduk geram di dalam mobilnya.

Mobil milik Gabian melongos cepat, meninggalkan perkarangan rumah.

"Siapa?"

Pertanyaan yang dilontarkan oleh seseorang, cukup membuat jantungnya terguncang. Fabian memejam matanya, menarik nafas sedalam-dalamnya sebelum balik memandang sang mama yang berdiri tegak di hadapan pintu.

ᴘʟᴀʏʙᴏʏ ᴠꜱ ᴘʟᴀʏʙᴏʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang