14

3.7K 274 33
                                    

Ini versi terbaru dari playboy vs playboy.Terdapat banyak perubahan dari story ku kali ini.Pengurangan karakter juga berlaku untuk kenyamanan para readers.

||♧♧||

HAPPY READING!

~°○°~



__________________________________

__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fabian memutar mata malas. Berjalan dengan gontai bersebelahan pria cabul, mereka masih berada di kantor polisi. Kasus tiada bukti telah dikonfirmasikan sebagai tuduhan melulu.

Para polisi beranggapan jika Fabian mempermainkan polisi yang tentu bisa menjebloskannya ke dalam penjara. Namun, Gabian dengan santai berbicara jika ia memiliki riwayat sakit mental yang langsung di mengertikan oleh polisi.

Marah? Sudah tentu. Fabian hampir memukul wajah Gabian namun dengan segera dicegah oleh polisi magang yang saat ini berjalan mengiring mereka keluar dari kantor polisi.

Diiringi langsung oleh polisi magang yang bersedia tubuh untuk menghantar kedua pria tampan di hadapannya. Rasanya aneh pikir Fabian. Ini bukan salah satu tugas polisi bukan?

Langkah mereka berhenti saat sang polisi magang mendadak berhenti lalu menunduk ke arah mereka.

Sang polisi menegakkan tubuhnya sembari tersenyum. "Maaf untuk kesalahan layanan kami. Jika anda mahu, saya bisa hantarkan pasukan untuk menghantar kalian langsung ke rumah."ucap sang polisi ramah.

Fabian menyeringai lalu tertawa paksa. Hal aneh yang tentu saja mengundang keanehan pada dua pria lainnya, alis Gabian terangkat satu.

"Lo kenapa?"tanya Gabian heran.

"Huh, kenapa?"-lagi-lagi ia tertawa paksa. "Lo pasti gunain koneksi buat nutup kesalahan nyulik gw."

"Hah? Ngomong apaan lo?"

"Dia!"-jarinya tertunjuk lurus pada polisi magang. "Pasti dia orang yang udah nerima uang suapan lo 'kan!"

"Heh, jangan asal nuduh lo. Gw em-oyyy!!!! Sakit!!!"

Belum mengatakan apa-apa, tubuh Gabian dipukul dengan keras oleh Fabian. Meringis kesakitan, Fabian tampaknya tiada niatan untuk berhenti. Disisi Fabian memukul, Gabian meringis, mendorong tubuh yang tampak seperti lem.

Keributan terciptakan oleh kedua pria dengan jarak umur berbeda satu tahun ini. Para polisi yang lain mencoba untuk meleraikan perdebatan.

"Nah! Rasain lo! Main-main sama gw! Makan nih! Makan!!!!!"teriaknya geram. Tangan kecilnya masih memukul tubuh Gabian.

"Oyy! Sakit!!!! Lo gila?!!"

"Iya!!! Gila karna lo udah main-main sama gw!!!"

BUK!

ᴘʟᴀʏʙᴏʏ ᴠꜱ ᴘʟᴀʏʙᴏʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang