26

2.2K 167 52
                                    

Fabian mengernyit sakit disaat cahaya matahari yang menerobos masuk ke kamar menganggu tidur tampannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fabian mengernyit sakit disaat cahaya matahari yang menerobos masuk ke kamar menganggu tidur tampannya.

"Arrghh.... "

Ia meringis merasakan sakit kepala yang menyerang tanpa ampun membuat tangannya dengan refleks memijit pelipisnya. Tatapan bingung ia lemparkan pada sekeliling kamar yang nyatanya kamar miliknya.

Perlahan, Fabian merubah baringnya pada duduk dengan tangan yang masih memijit pelipisnya pusing. Fabian memandang pakaian yang berbeda dari pakaian kelmarin. Ia saat ini menggunakan piyama dan bukannya kemeja navy handalannya.

"Siapa yang nganter gue sih?"

KRING! KRING!

Dering ponsel yang mendominasi memaksa Fabian bergerak mengambil benda pipih yang tergeletak diatas meja belajarnya. Sedikit memicing matanya guna memfokuskan pandangan, nama "Pond" terlihat pada layar ponselnya.

Farrel menarik icon hijaunya ke atas. "Halo? Ada apa?"

"Ada apa pala lu! "

"Heh, masih pagi jangan ngomel sialan."

"Nah! Pagi pala lu! Nih liat jamnya sekarang! "

Fabian menjauhkan ponselnya dari telinga dan menatap layar ponselnya. Seketika ia membelalak kaget. "Oyy!! Gue udah telat!"

"Mau marah gue? Liat misscall gue udah berapa? Cepatan sebelum si dosennya masuk. Mana bentar lagi presentasi lagi."

"Iya-iya!"

Farrel melempar ponselnya sebelum berlari menuju lemari baju. Setelah bersiap-siap, dengan bergegas ia berlari keluar dari gedung asrama dan mulai melangkah ke gedung fakultasnya yang hanya bersebelahan.

Disaat ia berlarian, Fabian tanpa sengaja menabrak seseorang yang membuatkan barangan miliknya jatuh berselerakan di atas lantai.

"Ah sialan...."

Fabian turun mengemasi barangnya dengan tergesa-gesa. Saat ia berniat mengambil sehelai kertas, hatinya dibuat geram menatap kertasnya diinjak oleh seseorang.

"Sialan emang-" ucapannya terpotong saat penanggung jawabnya adalag Win. Dengan kebingungan Fabian bangkit dari duduknya. "Lo kak? Ngapain lo di kampus?"

"Gue punya kerjaan sih. Trus lo? Ngapain aja?"

"Ohh, gue sih tadinya buru-buru mau ke kelas karna- eh sialan! Gue telat!" Fabian berlari. Ia membalikkan kepalanya ke arah Win sembari melangkah cepat, "Gue ke kelas!"

Win tersenyum simpul. Saat ia ingin berlalu pergi, sehelai kertas yang diinjaknya dilihat dengan kerutan di dahi sebelum ia turun meraih benda pipih itu. "Laporan?"

........

Fabian menghentikan kakinya dengan cepat disaat pintu kelasnya terlihat. Dengan ragu ia membuka, dan yang ia dapati adalah kesemua pasang mata melihat ke arahnya. Termasuk dosennya.

ᴘʟᴀʏʙᴏʏ ᴠꜱ ᴘʟᴀʏʙᴏʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang