BAB : 7 II HOSPITAL II

151 5 0
                                    

seseorang berjalan dengan tergesa-gesa disampingnya sang istri menenangkan sang suami walaupun begitu air mata semakin deras membasahi pipinya

sesampainya disana seseorang itu melihat seorang anak kecil yang duduk didepan ruang UGD dengan menunduk, melihatnya seseorang tersebut semakin mempercepat laju kakinya dan menatap anak kecil tersebut dengan mata memerah

anak kecil tersebut melihat kedua orang tuanya datang langsung berdiri dari duduknya dan ingin memeluknya tapi bukan pelukan yang ia dapatkan tapi sebuah tamparan telak mengenai pipinya

plak!

" KAU ANAK TIDAK BERGUNA!! BAGAIMANA BISA KAU TIDAK BECUS MENGURUS ADIKMU SENDIRI! " sang ayah Berteriak tanpa melihat kondisi anaknya yang juga sama terluka

" a-ayah " tubuh kecilnya berdiri dengan susah payah isakan kecil keluar dari bibirnya, selama ini ayahnya tidak pernah sekali pun main tangan kepadanya

" kau tau adikmu mempunyai penyakit gagal ginjal, dan kenapa kau tidak menjaganya dengan baik!! " lagi tamparan dengan keras ia rasakan pipinya sangat panas dan perih

ia melirik sang ibu yang memalingkan wajahnya kesamping, enggan untuk menatapnya hatinya sangat sakit saat sang ibu tidak membelanya

" ayah tau jika kau iri dengan adikmu karena lebih diperhatikan ketimbang kau " anak kecil itu menggeleng ribut, bahkan dari dirinya tidak ada sedikit pun rasa iri dari dirinya

" jika kau iri dengan adikmu lebih baik ibu mengirim mu ke rumah kakek mu, naren " sang ibu menatap anaknya dengan tatapan kecewa, se umur hidup naren tidak pernah melihat ibunya menatapnya dengan tatapan kecewa seperti ini

" engga m-ma hiks naren gak pernah ngelakuin hal jahat pada mira " mendengar ucapan naren sang ayah tertawa keras dan langsung mendorong tubuhnya sampai membentur tembok belakangnya

" ayah kecewa dengan mu naren ayah tidak pernah! mengajarkanmu tentang hal kejahatan seperti ini " naren menatap ayahnya tidak percaya dan ucapan terakhir dari sang ayah membuat hati kecilnya tertusuk

" ayah sangat menyesal telah membawa mu kedunia ini, lebih baik kau mati dan enyah kau anak sialan! "

****

" JAEMIN!! JISUNG!! "

" hikss k-kenapa?...j-jangan hikss " rasanya tenggorokan renjun tercekat

" hikss j-jaemin, j-isung! " renjun mengecek pergelangan tangan mereka masing-masing renjun berharap masih ada kesempatan

dan benar nadi mereka terasa sangat lemah saat renjun mengeceknya ia langsung mengusap kasar wajahnya.

tanpa basa basi lagi renjun merogoh sakunya menelpon siapa saja yang tertera di hpnya

tut

tut

" pa'an nelpon napa lo di gondol wewegombel? mampus kata siapa ngeyel diomo-

" c-chan....

" eh!? bentar napa suara lo kayak nangis gitu jangan-jangan lo habis di putus pacar lo ya, yeuu punya pacar kagak bilang-bilang lo "

renjun rasanya mau hantam haechan pakek geranat nyerocos mulu api keadaan ia kayak gini jadi ia tahan

" c-chan j-jaemin... chan hikss j-isung " renjun berusaha sebisa mungkin untuk ngomong

𝙶𝙾 𝙳𝚁𝙴𝙰𝙼 𝙼𝚈 𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳𝚂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang