BAB : 10 II SADAR II

77 3 0
                                    

di sebuah ruangan bernuansa putih seorang pemuda terbaring dengan lemah di brangkarnya sudah terhitung 3 hari ia tidak kunjung membuka matanya

namun hari ini perlahan kelopak matanya terbuka menyipit menyesuaikan cahaya disana, tangannya dengan pelan memegang pipinya yang berdenyut perih saat ia meringis

Dengan lemah ia menoleh ke sepenjuru arah dan pandangannya tertuju pada brangkar di sampingnya di sana terbaring satu lagi seorang laki-laki ya itu adalah jisung

ia mencoba mengingat apa yang telah terjadi sampai-sampai ia dan jisung dilarikan di rumah sakit dan ingatannya langsung tertuju saat sebuah truk di belakangnya menghantam tubuhnya dan jisung

ia menghela napas lagi dan lagi ia membuat kesalahan yang mengakibatkan jisung juga di larikan di rumah sakit

seandainya ia tidak pergi keluar pasti kejadian ini tidak akan pernah terjadi ia merasa bersalah pasti jisung trauma selepas keluar dari rumah sakit

" hmm... duhh tangan jie... eh!? KAK NA!! DAH BANGUN? !! " jisung kaget saat ia terbangun dan mendapatkan jaemin menatap lurus ke depan

" kak na ada yang masih sakit engga?, ato mau butuh sesuatu, apa jie panggilin dokter? " jisung berucap tanpa jeda sampai-sampai jaemin yang mendengar pusing sendiri

" ngga, jie ambilin minum " pinta jaemin

dan dengan sigap jisung mengambilkan segelaa air putih di nakas sebelah brangkar jaemin

" kak na pipinya masih sakit? " tanya jisung yang menarik kursi untuk ia duduki

" perih sihh keknya "

" ohh alhamdulillah untung dehh " jaemin Mengrinyit bingung

" emang napa pipi gue? " tanya jaemin

" itu sebelum kak na bangun bang echan noel-noel pipi kak na sampai keluar darah " jelas jisung dengan polos

" heh!? keluar darah!?, awas lo malika ampek pipi gue ada bekasnya gue tonjok pipinya juga " geram jaemin ia pastikan haechan akan dapat ganjarannya

" emm tapi kata dokter kaki kak na belum bisa di gerakin karena mengalami patah tulang, maafin jie ya kak telat nolong kak na " jisung menunduk merasa bersalah jaemin tersentuh saat jisung menunduk

" engga, seharusnya gue yang minta maaf, sorry bikin lo juga masuk ke RS karena dah nolongin gue dan makasih juga " jaemin menepuk pelan kepala jisung

" udah jangan kayak gitu, gue juga jadi bersalah kan? " jisung segera mengangkat kepalanya

" tapi kek, punggung gue pegel ama perih ya " ucap jaemin

" oh! itu kata dokter juga punggung kaka na lumayan lukanya jadi jangan banyak gerak dulu " jelas jisung

" ohhh yang lain pada kemana sung " tanya jaemin

" berangkat sekolah kan ini bukan hari minggu " jawab jisung

" ohhh "

" sung jam berapa sekarang? "

" emm jam 08.13 "

" gue bosen keluar kuy ke bawah sekalian jemur matahari pagi sehat buat tubuh "

" tapi kak na gimana jalannya? " ujar jisung

" coba lo keluar minta kursi roda sama suster " suruh jaemin

" oke " jisung segera pergi keluar untuk membawakan kursi roda untuk jaemin

tak berselang lama jisung kembali dengan satu buah kursi roda dan mendorongnya di sebelah jaemin segera ia membantu jaemin untuk beralih ke kursi roda

" nahh gini kan enak oh ya emang tangan lo kuat dorong sung? " takut-takut nanti tangan jisung bakalan sakit

𝙶𝙾 𝙳𝚁𝙴𝙰𝙼 𝙼𝚈 𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳𝚂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang