BAB : 32 II KEGADUHAN II

45 4 0
                                        

haechan dan jaemin menangis sambil berpelukan di atas kasur renjun, setelah mereka ber 3 kelar membereskan kamar renjun tanpa menyuruh renjun beristirahat lagi haechan mendesak agar renjun menceritakan pasal foto itu

dengan berat hati renjun menceritakan dari awal sampai akhir, sampai ia tadi siang pergi ke perusahaan yang kata ibu panti ayahnya adalah seorang ceo disana.

sempat haechan dan jaemin melongo mendengar penjelasan renjun bahkan mereka hampir tidak percaya jika ayah renjun seorang ceo kaya raya yang mempunyai perusahaan nomor 1

tapi melihat kesungguhan di mata renjun yang ingin sekali cepat-cepat menemui ayah kandungnya mereka jadi yakin

" kagak nyangka gue chan temen kite ada yang kaya selain si lele " jaemin mengusap matanya seolah-olah akan ada setetes yang mengalir dari sana

" ho'oh, ngimpi naon saya tadi peuting punya temen sugeh " ucap haechan dramatis, yang kini dibalas tatapan heran jaemin disampingnya

" ngomong apa sih lo chan "

" ck, kagak bisa Sunda mending diem " ujar haechan dan dibalas rolling eyes oleh jaemin

" sombong bener udah item kebanyakan gaya lagi, mending sono lo rendemin diri biar item lo luntur sekalian kegoblokan lo " tuturnya

" heh!? maksud lo apa!, lo liat noh ikan sapu-sapu renjun yang item tiap hari di akuarium bukannya putih malah licin " nyolot haechan tangannya menunjuk-nunjuk akuarium renjun yang berisikan 2 ikan sapu-sapu dan berbagai hiasan laut di meja dekat jendela

" eh njun terus kan tadi lo ke sono, kok lo malah balek lagi " dengan sengaja jaemin mengalihkan pandangan julidnya ke renjun, jaemin sangat malas berdebat dengan haechan sekarang

melihatnya haechan mengeram marah dan mencak-mencak tak karuan, ia sangat tidak suka di abaikan

" ck. si karyawannya nohh kagak ngotak bener, masak gue kudu bikin janji dulu ama atasannya " ucap renjun dongkol, renjun sungguh greget melihat kelakuan mbak-mbak karyawan dan kedua satpam tadi siang

" lo gubluk atau o'on sihh, yang namanya mau ketemu sama orang penting ya kudu pakek janji gubluk! " tutur jaemin tangannya dengan enteng menoyor kepala renjun sampai sang empu menoleh

" kagak usah noyor kepala gue juga jubaiden, ya gue mana tau kudu kek gitu ribet bener tinggal ketemu susahnya kek nyari jodoh " ucap renjun, tangannya mengelus bagian kepalanya yang ditoyor jaemin tadi

" terus rencananya lo mau kesana kapan lagi? " tanya jaemin

" besok sore gue mau kesana lagi karena di grup kelas katanya besok ada rapat para guru buat bahas pembangunan belakang sekolah yang lumayan luas " ucapan renjun membuat jaemin kaget bukan main

" woy! yang bener lo, belakang sekolah yang ada tumpukan kayu sama pintu tua itu!? " ucap jaemin dan dianguki oleh renjun

" HAAA CHAN MARKAS KITE CHAN MAU DIROBOHKAN! " jaemin menguncang pundak haechan dengan brutal dengan saling berhadapan, haechan yang lagi ngelag menatap jaemin tanpa ekspresi dan setelahnya ia memegang kepalanya dan berteriak histeris

" WHAT!! LO YANG BENER AJA! "

" kamu lihat muke saya ini?, ada sesuatu tak " jaemin menunjuk wajahnya dan dibalas gelengan oleh haechan

" MAKANNYA GUE NGOMONG FAKTA GUBLUK!, heran punya kawan otaknya seupil bener "

haechan mengerjab pelan, ia tidak percaya bahwa markas yang ia tempati dari dulu hingga sekarang dari pertama ia masuk ke sekolahnya kini ingin di robohkan. banyak kenangan semasa ia membolos disana karena hanya itu tempat paling aman dari para guru terutama bu iren

𝙶𝙾 𝙳𝚁𝙴𝙰𝙼 𝙼𝚈 𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳𝚂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang