BAB : 31 II RENJUN II

49 4 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
✧(。•̀ᴗ-)✧

𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶


" ADUHHH BANG SAKIT!!, hikss pelan-pelan " jisung menjerit kesakitan kala kapas berbau obat merah itu menyentuh benjolan di jidatnya

" makannya lo main ati-ati, kalok gini kan siapa yang sakit lo juga yang sakit  " ucap jaemin seraya menempelkan plester di jidat jisung yang sudah ia obati

sedangkan jisung masih diam dengan isakan kecil, tangannya ia bawa ke jidatnya yang terbalut plester ia sedikit menoel-noel plester di jidatnya itu

sedangkan yuyun sekarang sedang diobati sama mark di lututnya yang keluar darah dan menempelkannya dengan plester

jujur mereka semua dibuat kaget oleh teriakan pak tiway dan lebih kagetnya lagi pak tiway memapah jisung yang nangis sesenggukan dengan luka di jidatnya serta yuyun dibagian kakinya yang berdarah

" gimana bisa kalian berdua luka-luka? " tanya mark tangannya membersihkan kapas bekas obat dan mengumpulkannya di plastik untuk nanti ia buang

" sekali lagi yuyun minta maaf bang, tadi yuyun naik sepeda ngebut sama jis–

" yeuu bocah masih kecil belagak jadi rosi kena kan lo karmanya " ujar haechan bersedekap dada yang lagi berdiri nyender di tembok

" ck diem dulu elah! " Jeno menendang pelan kaki haechan disampingnya

" sakit goblok kaki gue! " teriak haechan ia mengusap kakinya yang kembali sakit, tadi jaemin yang geplak sekarang Jeno yang nendang dahlah nasib haechan sedangkan Jeno mengangkat bahunya bodoamat

mark melihat mereka berdua menggeleng lelah lalu ia menyuruh yuyun untuk menjelaskan lagi

" lanjutin aja Yun " ucap mark dan diangguki oleh yuyun

" emm....,pas ngelewatin kebunnya pak tiway ada biawak didepan, terus yuyun mau rem eh remnya malah macet dan alhasil kami berdua nabrak pohon singkong pak tiway " lanjut yuyun

mark menghela nafas saat mendengar penjelasan dari yuyun, ia bisa memprediksi jika pak tiway akan uring-uringan nanti tapi ia juga tak bisa menyalahkan sepenuhnya ke mereka berdua

" lain kali kalau naik sepeda pelan-pelan gak usah ngebut, apalagi kalau boncengan untung ini cuma sedikit lukanya, gak perlu sampek dibawa ke rumah sakit " nasihat mark, ia memegang pundak yuyun agar paham tentang nasihatnya

" walaupun pelan itu gak bakal ngerugiin kamu juga, gak usah ngebut-ngebutan percuma yang ada nanti kamu juga yang rugi salah satunya ini kalian berdua luka-luka, iya abang tau kalau pelan bakal bosenin tapi pikir juga keselamatan kamu, paham? "

" emm, ya paham bang " jawab yuyun

" nahh sekarang kamu disini dulu biar lukanya agak mendingan, yaudah abang mau buang ini dulu " ucap mark seraya berdiri dan membawa kantung plastik untuk ia buang

" nohh dengerin ngeyel sihh lo boc—ANYING SAKIT BODOH! " haechan kembali meringis saat kakinya dengan sengaja disenggol oleh Jeno

" ck lo punya dendam apa'an sihh ama gue " Jeno tanpa menjawab langsung melenggang masuk kedalam dan membuat emosi haechan naik ke ubun-ubun

" AWAS LO SIPIT! " haechan langsung melesat ke dalam rumah dan setelahnya terdengar suara teriakan dan benda-benda jatuh

namun tak lama dari itu chenle and the geng datang dengan nafas tersengal

" heh!? woyy—haduh bentar capek gue "

" lo berdua kok bisa—hahh jatuhh dari sepeda " tanya jay seraya mengipaskan wajahnya dengan tangan, ia duduk selonjoran di bawah

𝙶𝙾 𝙳𝚁𝙴𝙰𝙼 𝙼𝚈 𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳𝚂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang