BAB : 30 II JISUNG II

53 3 0
                                    

\ʕ •ᴥ•ʔ/\ʕ •ᴥ•ʔ/
.
.
.
.
.
.
.
.
𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶


" Loh! pak "

" bapak kan, dokter yang nanganin temen saya kan? " renjun turun dari motornya dan menghampiri seseorang tadi yang ternyata adalah dokter yang menangani jaemin di rumah sakit

" ahh iya, kamu kenapa bisa disini apa tidak sekolah? " sang dokter sebenarnya cukup terkejut kenapa seorang anak SMA yang seharusnya sekarang masih jamnya sekolah malah berkeliaran

" sekolah saya di pulangkan pak karena ada urusan, emm mobilnya kenapa pak, mogok? " tanya renjun saat melihat sang dokter mengotak-atik mesin mobilnya, andai renjun bisa menguasai hal yang berbau otomotif pasti ia akan membantu dengan suka rela

" ahh, iya sepertinya mobil saya mogok dan saya harus cepat pergi ke rumah sakit karena ada jadwal oprasi sekarang juga " jawabannya, sang dokter terkekeh canggung. renjun yang mendengar berpikir sejenak, ia melirik motornya dan ide muncul dari kepalanya

" emm pak kalau boleh saya bisa antar Bapak ke rumah sakit " saran renjun, sang dokter yang mendengar tersenyum senang

" apa boleh? nanti takutnya ngerepotin "

" alah kagak napa pak, cuma nganterin doang ci'il itu mah, yaudah ayok pak " renjun menghampiri motornya dan menyuruh sang dokter untuk naik dibelakang

" tapi saya lupa rumah sakit bapak, nanti kasih tau jalannya ya pak takutnya nyasar lagi " canda renjun, sang dokter terkekeh pelan mendengar ucapan renjun, kini pria paruh baya itu mulai menaiki motor scoopy nya

" baiklah "

sang dokter kini mengerinyit saat tidak ada pergerakan dari motor renjun,ia melirik renjun yang malah mengambil sesuatu dari depan dan menyodorkannya

" nih pak " sang dokter mengerinyit pelan saat renjun menyodorkan topi hitam ke hadapannya, renjun yang sadar melihat raut bingung dari sang dokter segera menjelaskan

" untuk bapak, maap nieh ya pak kan saya pakek helm sedangkan bapak enggak jadi bapak pakai topi saya dulu pak sebagai ganti helmnya " jelas renjun, Sang dokter kembali tertawa mendengar ucapan polos renjun, ia kira renjun ingin memberinya sesuatu ternyata topi sebagai ganti helm

" kamu itu ada-ada saja, yasudah saya pakai " dengan masih sedikit tertawa sang dokter memakai topi pemberian renjun

" nah pegangan pak ini saya ngebut " lalu renjun menjalankan motornya dengan sedikit ngebut karena ia menyimpulkan bahwa sang dokter mempunyai jadwal operasi dan setau renjun oprasi itu tidak boleh di tunda

di perjalanan mereka berdua asik mengobrol dan sesekali bercanda ria, kini sang dokter sedikit mulai akrab dengan renjun, bahkan kini sang dokter tidak menggunakan bahasa formalnya. itulah yang diminta renjun agar tidak terlalu canggung

" nah pak dah nyampe " renjun memberhentikan motornya di depan gedung rumah sakit yang kini sangat besar sekali, bahkan renjun baru tau jika rumah sakit ini sangatlah besar hampir menyamai perusahaan yang tadi ia kunjungi

" makasih banyak ya renjun saya berhutang budi sama kamu "

" ah elah pak kayak sama siapa aja " ucap renjun

𝙶𝙾 𝙳𝚁𝙴𝙰𝙼 𝙼𝚈 𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳𝚂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang