" jaemin, paman sarankan segeralah menjalankan pengobatan ke luar negeri, penyakitmu kali ini akan berakibat pada nyawamu sendiri "
nyawamu sendiri
nyawamu
nyawa
DEG!
" Hahhh " jaemin terbangun terduduk dengan wajah banjir 𝚔𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝, apa-apaan ini kenapa setelah ia kecelakaan tempo lalu mimpi itu selalu menghantuinya. dan lagi pamannya lah yang berucap di mimpinya, jaemin menggeleng membuang fikiran negatifnya
ia langsung melirik jam dinding di kamarnya ternyata masih pukul 23.25 ia baru ingat ia tertidur awal tadi
" what the kenapa harus mimpi itu lagi, gue sehat engga mungkin gue penyakitan " ia menghela nafas kasar kenapa akhir-akhir ini mimpi itu kerap sekali menghampirinya. selam ini ia tak ambil fikir dengan mimpi itu tapi kerap kali mimpi itu ia sepelekan namun selalu menghantui pikirannya
ia menghela nafas pelan dan mengambil gelas di meja nakas ternyata kosong tidak ada air di gelas itu lalu matanya terfokus kepada kakinya yang di perban
" ck kenapa masih di perban sihh, gue jadi susah keman-mana " lalu ia beranjak mengambil tongkat yang ia senderkan di samping tempat tidurnya
berjalan pelan menuju pintu dan keluar, ia dengan pelan berjalan dengan tongkat sebagai penyangganya untung kamarnya di lantai bawah tidak harus naik turun tangga
saat ia sampai di dapur ia mengrinyitkan dahinya kenapa lampu dapur hidup dan lagi ia tersentak kaget saat mendengar panci terjatuh dengan nyaring dari sana, jaemin sedikit was-was jika itu maling ia melirik kanan kiri dan menemukan kemoceng bulu ayam
tanpa pikir panjang ia mengambilnya dan perlahan menuju dapur, jaemin mengintip di balik tembok ada orang atau tidak namun saat ia mengecek tidak ada siapa-siapa. sepi yang bisa ia deskripsikan
" kagak ada orang terus tadi siapa dongg, masak setan sihh " jaemin memandang sekeliling dapur tidak ada yang mengganjal pikirnya
" eh!? kak na ngapain di sini "
" allahuakbar jisongg lo ngagetin gue kunyuk " jaemin memukul pantat jisung dengan kemoceng yang ia bawa
" hehe itu jie laper jadi kesini masak mie " ujar jisung, jaemin melirik panci yang terisi air yang belum mendidih lalu kembali menatap jisung
" kenapa gak bangunin gue, buat masak? " tanya jaemin tungkainya ia bawa untuk duduk dan mengambil segelas air putih di meja depannya
" jie gak tega buat bangunin kak na jadi jie bikin sendiri " jisung berucap sambil memasukkan mie instan ke dalam panci yang sudah mendidih
" ohhh, sung sekalian bikinin gue satu " mendengar ucapan jaemin jisung mengambil lagi sebungkus mie instan di rak atas
hanya menunggu 10 menit mie yang jisung buat telah siap dan kini mereka berdua terduduk dengan mie instan dengan asap mengepul didepan mereka
" sung "
" apa kak "
" lo pernah mimpi punya penyakit engga? " jisung yang ingin menyuapkan mie ke mulutnya tertahan di udara saat mendengar ucapan jaemin lalu ia melanjutkan suapan mie ke mulutnya
" engga, emang kenapa kak? "
" gue cuma tanya aja " jisung tak ambil pikir ucapan jaemin ia melanjutkan makannya yang sempat tertunda sebentar
" sung kaki gue kok masih di perban ya " ucapan jaemin sukses mendapat tatapan bingung jisung
" kak na gak inget? " tanya jisung memastikan jika kakaknya ini tidak terkena amnesia apa benturan di kepalanya membuatnya hilang ingatan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙶𝙾 𝙳𝚁𝙴𝙰𝙼 𝙼𝚈 𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳𝚂
Teen Fiction" 𝙿𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚞𝚎 𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚞𝚊𝚕𝚒 𝚜𝚊𝚑𝚊𝚋𝚊𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚘 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚙𝚊𝚝𝚊𝚑𝚒𝚗 𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚕𝚘 𝚜𝚊𝚑𝚊𝚋𝚊𝚝 �...