BAB : 26 II REALITY II

26 4 0
                                    

ʕ·ᴥ· ʔʕ ·ᴥ·ʔ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶

chenle berjalan menuju kamar jaemin malam kini semakin larut, semua lampu padam kecuali lampu depan rumah, tangga demi tangga ia pijak hingga sampai depan pintu kamar jaemin ia melirik pintu kamar sebelah

alisnya menukik saat mendengar suara ketikan keyboard tapi chenle bodoamat ia memilih mengetuk pintu di depannya ini

Tok

tok

tok

" bang, ini gue chenle, abang belum molor kan! " chenle terus mengetok pintu di depannya tapi tidak ada respon sama sekali dari dalam, karena kesel berkali-kali di ketok dan abangnya tidak menunjukkan batang hidungnya suara ketokan itu berubah menjadi gedoran

Brak!

brak

brak

" WOYY BANG! BUKAK KEK PINTUNYA, LAMA-LAMA GUE BOM NIH PINTU! "

ceklek

" KAGAK USAH TEREAK JUGA ANYING! KEBANGUN KAN GUE! " jaemin keluar dengan kaos oblong hitam dan celana kolornya, dengan kesal menyentil jidat chenle, bayangkan tadi dia mimpi di Terima sama crusnya alias mbak winter

" kok gue di sentil sih bang " protes chenle, tangannya mengusap bagian jidatnya yang memerah. kan kasian jidat mahalnya nanti jadi murah

" ya maksud lo treak-treak di depan kamar gue itu apa!, mau cari mati lo hah!? " geram jaemin, tangannya kini menjewer telinga chenle. menurut buku kamus hariannya jika ia bermimpi dengan crusnya itu adalah hal yang paling langka di hidupnya dan dengan tidak taunya bocah satu ini menganggu mimpi indahnya

" aaaaaa aduhh, bang iya ya maap gue kagak sengaja, lepasin kuping gue jadi melar ntar " mendengar protesan chenle jaemin segera melepaskan jewerannya

" pa'an malem-malem ke kamar gue " ucap jaemin malas, kakinya ia bawa memasuki kamarnya dan langsung saja tubuhnya ia rebahkan di kasurnya, niatnya ingin melanjutkan tidurnya tapi ucapan yang telontar dari bibir chenle membuat matanya yang tadi menahan ngantuk kini melotot

" bang gue mau tanya itu di leher lo ada lebam kenapa? " chenle menggeret kursi yang berada disampingnya dan mendudukinya, pandangannya kini tertuju ke leher jaemin matanya menyipit karena hanya terdapat lampu remang di atas nakas samping tempat tidur

- anjrit gue lupa -

jaemin segera mengubah raut wajahnya sebisa mungkin untuk tidak gugup, dengan malas ia bangkit dan duduk di pinggiran kasur

" oh ini?, tadi waktu gue pergi ke mall gue kebelet boker terus kepleset, lo kan tau gue pakek tongkat tadi pagi " jaemin berucap dengan santai tidak mengedahkan raut wajah chenle yang berubah

" ohh kepleset?, ampek tuh muka lo juga babak belur semua, udah deh bang jangan bo'ong " chenle menopang dagunya dengan santai memperhatikan perubahan wajah jaemin, ia tau jika abangnya ini tidak jujur

- anjrott gue lupa gue dah cuci muka, parah nih mbak-mbak gue di tipu katanya tahan air gue cuci pakek air luntur kan, nyesel gue beli -_-

𝙶𝙾 𝙳𝚁𝙴𝙰𝙼 𝙼𝚈 𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳𝚂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang