00.02

13.1K 609 21
                                    

'Untuk setiap atma dan segala laranya'

.
.
.
.
.
.

(Vote dulu dan komen juga)

Selamat membaca!!!

-----

____________________

Part 2
____________________

"Eh itu apa". Tunjuk Wei pada sebuah kotak yang terselip di antara kursi.

Mereka berenam kompak menoleh kearah yang ditunjuk oleh gadis sipit itu. Tak ingin membuang waktu, Sea langsung mengutipnya. Ketika dibuka, terlihat sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati.

Dengan senyum penuh arti, Sea mengambil isinya dan memberikannya pada Now.

Alis Now berkerut, tidak paham dengan maksud Sea.

"Udah pake aja". Ucap Sea.

Dengan terpaksa, Now memakainya. Terlihat sangat cocok untuk Now yang cantik dan berkulit putih.

"Ini milik siapa?? kalo ada yang nyari gimana?". Bukan apa-apa, Now hanya tak ingin disangka pencuri dan membuat citra baiknya ternoda.

"Lo percaya aja sama gue". Ucap Sea, wajah gadis itu terlihat sedang menantikan sesuatu. Sesuatu yang akan sedikit menghiburnya.

Semua menatap Sea dengan raut wajah bertanya-tanya, adik Sathinno ini benar-benar misterius.

"Kok gue rada aneh ya sama lo". Wei mendekat kearah Sea. Matanya memincing curiga. Sebelumnya Sea tak pernah berurusan dengan Now tapi ini apa? Sea ini seperti bukan Sea tetapi Sea, Au ah pusing.

"Yes, sikap lo itu no biasanya". Sahut Jesse yang sedari tadi diam akhirnya ikut menimbrung.

"Biasanya lo itu gak pernah mau berurusan sama circle gue tapi ini malah kebalikanya". Semua orang pasti akan merasa begitu. Mana mungkin coolgirl seperti Sea akan berubah hanya dalam semalam? Bukankah itu perlu ditanya kan??

"Gue mau coba hal baru capek gue jadi pendiem terus".

Sepasang sejoli mampu mengalihkan atensi mereka, terlihat Flower dan Zavero yang tengah bergandengan tangan mesra.  Oh ayolah disini Now mati-matian menahan tangisnya, baru beberapa menit lalu suasana hatinya mulai membaik.

Sea mengembangkan senyum, sesuai dugaannya. Zavero dan Flower akan datang ke rooftop.

Cowok jangkung dengan alis tebal menukik tajam yang tak lain adalah Zavero, terlihat terkejut. Pandangannya beralih kearah leher Now.

Now melirik sekilas kearah Sea dan dibalas cengiran bodoh yang halal sekali untuk dihujat.

Oh Now paham sekarang, dalam benaknya dia berfikir hal yang sama dengan Sea.

"Za makasih ya buat kalung ini aku suka banget". Zavero mendelik tak percaya, apa-apaan ini. Bukan ini skenario yang dia inginkan.

Arghh

Now sialan.

Flower menatap tak percaya kearah Now bagaimana bisa Zavero memberikan kalung pada Now? Flower cemburu, kenapa Zavero tak adil padanya?.

"Za, aku ketoilet bentar ya?". Dengan wajah sendu yang sangat ketara, Flower melenggang pergi dengan perasaan gelisah.

Spekulasi-spekulasi mulai bermunculan dalam benaknya, bagaimana jika Zavero meninggalkannya? Flower belum siap.

Figuran Barbar [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang