00.07

3.8K 217 3
                                    

'Untuk setiap atma dan segala laranya'

.
.
.
.
.
.

(Vote dulu sebelum baca)

Selamat membaca!!!!

-----

____________________

Part 7
____________________

Keesokan harinya, Sea dan juga Rezian tengah berjoging sesuai janji. Keduanya berlari santai diarea Taman Teratai, menyusuri setiap tempat disana. Langkah mereka terhenti tatkala mendengar suara keributan. Dengan rasa penasaran, keduannya mencoba mencari sumber suara.

"Lah tawuran toh". Ucap Sea sembari menggelengkan kepala, heran.

"Emang lo kira apaan??".

"Gue kira lagi pada party". Balasnya dengan tampang bodoh.

"Mana ada party kok ribut sambil tonjok-tojokan ". Heran, bagaimana bisa orang seperti Sea lahir didunia?? Bahkan gadis itu tak bisa membedakan antara Party dengan tawuran.

Sea menajamkan penglihatannya, sekilas dia melihat sosok Sathinno tengah beradu otot disana.

"Itu si bangsath bukan si??".

Jika dilihat dengan seksama, apa yang Sea lihat benar adanya.

"Bantuin gak ya?". Gumamnya.

Rasanya ingin membantu, tapi Sea malas mengeluarkan tenaga hanya untuk adu jotos saja.

"Gak usah nanti lo malah jadi beban".

"Ngeremehin gue lo". Sea mendelik tak terima, enak saja dirinya dikatai beban.

"AKHH!!! ". Sea dan Rezian kompak menoleh kearah tawuran terjadi. Mata Sea membola terkejut, apa yang ada didepan sana benar-benar diluar dugaannya.

"BANGSATH!!!!!".

Razegas tengah melawan Demonax, masih ingatkan tentang kejadian kemarin??

Terlihat Razegas yang kalah jumlah dibandingkan dengan Demonax, walaupun begitu mereka tetap imbang, Demonax membawa pasukan 3 kali lipat dibandingkan dengan pasukan Razegas.

Zavero---singa Razegas begitu bringas ketika berhadapan dengan Nicholas. Keduannya tak ada yang ingin mengalah,  sama-sama ingin menumbangkan lawan.

"Hahaha banci lo pada!".

Sathinno bersorak senang melihat kedua lawannya terkapar, kalah.

"Dihhh ga guna, dahal otot gede tapi lemah!!". Sathinno masih saja menendang musuhnya yang bahkan sudah tak sadarkan diri.

Sathinno mengedarkan pandangan, menelisik setiap orang disana. Pandangannya jatuh pada sosok Zavero---cowok itu tengah melawan Nicholas. Sathinno menatap panik kearah Zavero, sialan Nicholas ingin bermain curang.

"Oh shit". Sathinno berlari sekuat tenaga menuju kearah Zavero.

Srakkk

Sathinno jatuh terduduk setelah Nicholas dengan kasar menjabut pisau yang tertancap mengenai perutnya.

Zavero menatap tak percaya kearah Sathinno yang baru saja menyelamatkan dirinya.

"Shhh". Ringis Sathinno dengan wajah memucat.

Figuran Barbar [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang