00.03

10.2K 492 19
                                    

'Untuk setiap atma dan segala laranya'

.
.
.
.
.
.

(Vote dulu dan komen juga)

Selamat membaca!!!

-----

____________________

Part 3
____________________

"WOYY!!".

Dari arah pintu gudang terlihat seorang cowok dengan tangan terkepal erat

Mendengar suara teriakan, sontak membuat perhatian mereka teralihkan.

Cowok tersebut menoleh kearah gadis yang beberapa waktu lalu bertengkar dengan nya, keadaanya sungguh mengerikan dengan jidat yang berdarah dan beberapa luka lebam diwajahnya.

'Cewek tahan banting, keren'

Cowok itu melirik kearah gadis yang satunya, terlihat mengenaskan.

Melihat semua temannya sudah terkalahkan, pemuda ketujuh yang sedari tadi diam pada posisinya akhirnya menyerang.

Namun ternyata kemampuan sang lawan jauh diatasnya, dia kalah telak.

"Kuat juga ini orang". Batin Sea, kagum.

Dengan keadaan babak belur, mereka lari terpontang-panting meninggalkan gedung tua tersebut.

"Bersihin luka lo". Sebuah sapu tangan terlempar kearah Sea, gadis itu terlihat biasa saja padahal wajahnya dipenuhi darah yang terlihat mengering. 

"Thanks".

Tungkai kaki Sea berjalan menghampiri gadis dengan tatapan kosong yang terduduk di pojok gudang, melihat itu tentu sedikit menyentil hati Sea.

"Nih pake". Tangan Sea bergerak menyodorkan hoodie miliknya yang langsung diterima baik oleh sang empu.

Setelah memakai hoodie milik Sea, tubuhnya ia paksa untuk berdiri walau sedikit lunglai.

"Makasih". Ucapnya lirih, nyaris tak terdengar.

"Hmm".

Cowok itu hanya memperhatikan saja tanpa ingin membantu, biarlah menjadi urusan para gadis saja.

Brukk

Belum juga sampai dua langkah, gadis itu tumbang begitu saja.

"Nyusahin banget sih". Gumam Sea dengan wajah malasnya.

"Oyy bantuin kek jan diem doang elah".

Dengan ekspresi datar, cowok itu menghampiri keduanya. Dengan satu gerakan gadis tadi sudah berada digendongannya. Keduanya berjalan menjauh dari area gudang.

Terlihat sebuah mobil didepan, Sea buru-buru membuka pintu penumpang lebar-lebar agar memudahkan cowok itu untuk meletakkan sang gadis. Di saat ingin mendudukan dirinya disamping gadis itu---cowok dengan wajah sangar tersebut menarik kerah belakang baju milik sea.

"Duduk di depan, gue bukan supir".

"Hmm".

"Btw nama lo sapa?".

"Rezian, lo? ".

"Sea".

Rezian mulai menjalankan mobilnya mengikuti arah yang ditunjukan oleh Sea. Tak membutuhkan waktu lama, mereka tiba disebuah rumah minimalis berwarna cream.

Figuran Barbar [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang