00.16

1.8K 121 1
                                    

'Untuk setiap atma dan segala laranya'

.
.
.
.
.
.

(Vote dulu sebelum baca)

Selamat membaca!!!!

-----

_____________________

Part 16
_____________________

Flower bangun dia liat sekeliling terus dia sadar kalau dia udah gak digudang, berarti tadi ada yang nolongin dia dong pikir Flower.

Flower pergi dari UKS dia mau pulang ini udah lewat jam pulang tapi dia mampir dulu kekelasnya buat ngambil tasnya, setelah selesai dia langsung bergegas buat pulang tapi waktu digerbang sekolah dia ngeliat ada taxi.

"Dengan mbak flower". Flower ngangguk terus supir taxi nya bukain pintu buat Flower.

"Emm tapi saya tak memesan taxi pak". Flower heran kan dia baru aja bangun dan dia belum mesen taxi sama sekali tapi ini kok ada taxi atas nama dia sih.

"Mas Zavero yang udah mesen taxi atas nama mbak". Flower mengembangkan senyumnya, berarti tadi yang nolongin dia itu Zavero dong, Flower langsung masuk ke dalam taxi, taxi itu pun langung menuju ke tempat yang Flower tunjuk.

Sesampainya dirumah, Flower langsung masuk dan menemukan ibunya sedang mengobrol dengan seorang pria.

"Bun ini siapa". Flower duduk disebelah bundanya terus dia natep pria itu penuh selidik.

"Dia ayah kamu sayang". Perkataan dari bundanya bikin Sea menatap kaget kearah bundanya. Bukanya ayahnya sudah meninggal tapi kenapa bundanya bilang kalau pria ini adalah ayah nya.

"Tapi bunda bilang ayah udah". Flower menggantung kan  ucapanya karena merasa tak perlu diteruskan.

"Bunda bohong sama aku". Flower menatap tak percaya kearah bundanya lalu dia langsung lari kekamarnya dan mengunci pintu kamarnya supaya tak ada yang bisa masuk kekamarnya.

"Hisk hisk bunda kenapa bohong". Flower menyandarkan tubuhnya di pintu.

"Ayah". Lirih Flower sambil merosotkan tubuhnya. Kenyataan ini membuatnya bahagia tapi juga kecewa menjadi satu. Ia senang karena ayah nya belum meninggal tapi ia kecewa karena bundanya tak pernah berkata apapun padanya.

"Maafin Flower ya mas dia mungkin masih syok aja". Pria itu mengangguk kemudian dia memeluk istri tercintanya yang ia tinggalkan.

"Maaf ya aku ninggalin kamu". Bunda Flower mengangguk kemudian ia membalas pelukan sang suami.

"Aku tau kondisi keluarga kamu waktu itu jadi aku ngerti kok". Pria itu tersenyum, ia akan sangat menyesal jika menyia-nyiakan seseorang seperti wanita didepannya ini.

"Mas, gimana sama anak aku yang kamu bawa". Pria itu melepaskan pelukanya dengan sang istri kemudian menatap wajah sang istri dengan pandangan sendu.

"Mereka tumbuh dengan baik tapi aku belum memberi tau tentang semua ini sayang dan aku juga belum memberi tau jika ibunya yang ada di LA itu hanya orang sewaan ku saja". Bunda flower menghela nafas nya lelah.

Figuran Barbar [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang