00.11

2.4K 165 2
                                    

'Untuk setiap atma dan segala laranya'

.
.
.
.
.
.

(Vote dulu sebelum baca)

Selamat membaca!!!!

-----

____________________

Part 11
____________________

"Sea gue mau jujur sama lo".

"Apa?".

"Kalau gue itu.........".








































































































































































"Manusia".


"Bangsat lo bangsath".

"Yang bener dong". Sea greget sendiri, dia sudah sangat penasaran tapi Sathinno malah bercanda.

"Hehe".

"Gue dapet email dari orang asing terus isi email nya tuh bilang kalau gue anaknya orang yang ngirim email itu". Sea mengerutkan dahinya---mencoba memahami ucapan Sathinno.

"Gue mau kekamar dulu, kalo butuh sesuatu telpon aja". Sathinno mengangguk mengiyakan ucapan Sea.

Sea berjalan menuju kamarnya, otaknya terasa berasap jika disuruh memikirkan hal tak penting seperti ini.

"Kenapa ya? Padahal di Novel ga ada tuh Sea jadi temennya Nowella, gue udah terlalu jauh ngerubahnya". Sea menghela nafas berat, sudah terhitung dua minggu dia berada didalam tubuh Sea.

"Apa ada kemungkinan gue balik? Apa gue masih hidup disana? Dan gimana sama cerita novel gue? Apa isinya jadi berubah?Gue ga paham sama hal mustahil ini!". Sea mengusap wajahnya kasar, frustasi akan hal yang menimpanya.

"Gue boleh gila ga?".

"Eh astaghfirullah! Tobat lo!". Sea menepuk pipinya kencang---menyadarkan dirinya sendiri.

"Tiba-tiba pengen bikin Now sakit ati". Gadis itu beranjak dari duduknya, dia akan pergi menemui sang antagonis.

°
°
°
°
°

Sesampainya dirumah Now, Sea langsung masuk aja tanpa permisi membuat sang pemilik rumah kesal dibuatnya.

"Main nyelonong masuk aja lo!". Now datang dengan secangkir teh ditangannya.

"Hehe". Sea menyengir bodoh.

"Jadi kenapa?". Now heran---tujuan Sea datang kerumahnya ini untuk apa? Gadis itu baru pertama kali ini mengunjungi rumahnya.

"Gue minta satu undangan". Now mengerutkan alis bingung, untuk apa Sea meminta undangan lagi padanya?

"Buat siapa?". Sea tersenyum simpul tanpa berniat menjawab pertanyaan Now padanya.

"Ada satu orang yang bakal gue undang, lo bakal tau nanti". Masih dalam kebingungannya, tiba-tiba saja Sea berlalu pergi.

"Sea asu! Main pergi aja lo".

Figuran Barbar [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang